December 26th (Where Are ü Now?)

310 14 0
                                    


Kemana kau selama ini?

"Kinta,"

"Ada apa, Bay?" jawab seorang gadis berseragam SMA dengan rok yang pendek dan baju yang ketat.

"Pulangnya gimana? Bawa payung?" tanya seorang lelaki yang juga memakai seragam SMA dengan badan tinggi menjulang.

"Enggak, nih. Gue nunggu ujang berhenti aja kali ya" ujar gadis bernama Kinta yang meratapi betapa bodohnya dia lupa membawa payung. Padahal ibuk sudah memperingatinya.

"Gue punya payung" ujar Bayu sambil menunjukkan pada Kinta payung berwarna kuning.

Kinta mengangkat alisnya seakan bertanya kepada lawan bicaranya itu. Lalu, Bayu yang mengerti arti tatapan itu langsung menjawab "Lo bisa pake payung ini"

"Serius? Yaudah sini. Makasih ya, Bay" setelah mengambil payung kuning itu dari tangan Bayu, Kinta langsung pergi menerobos hujan di temani payung kuning milik Bayu.

Disana, Bayu tersenyum sambil terus memandangi punggung Kinta yang semakin lama semakin menjauh. Dia rela.

***

"Ada Bayu gak?" Kinta melongok di depan pintu kelas Bayu, bertanya pada seorang murid bernama Sonya.

"Ada, mau gue panggilin?" tanya Sonya dijawab dengan anggukan oleh Kinta. Setelahnya Bayu keluar kelas menemui Kinta dan bertanya "Kenapa, Kin?"

"Ini, gue mau kembaliin payung lo. Thanks ya. Gue balik dulu" Kinta langsung berbalik menuju kelasnya karena bel masuk akan berbunyi. Tapi tiba-tiba

"AWW!"

Kinta jatuh terpeleset dilantai sekolah yang becek karena hujan. Bayu yang sedaritadi masih memperhatikan Kinta, berlari kearah Kinta.

"Ngapain lo semua ngeliatin Kinta? Bukannya bantuin. Bubar. Bubar" teriak Bayu pada teman-teman sekolahnya yang melihat Kinta terjatuh tapi tidak membantu Kinta sama sekali.

"Lo gak apa-apa, Kinta?" tanya Bayu sambil membenarkan rok Kinta yang sedikit terangkat.

"Gue gakpapa"

***

"Aduh! Dasar oon! Gue lupa uang gue abis" gerutu Kinta yang sedang berdiri di trotoar. Tadinya sih mau naik angkot karena abangnya tidak bisa jemput. Tapi ia ingat bahwa tadi uang nya habis dipakai makan.

"Kenapa Kin?" Tiba-tiba saja Bayu sudah ada di sisinya. Lho bukannya Bayu udah pulang ya tadi?, batin Kinta.

"Eh? Ini, gue mau pulang naik angkot cuma gak ada duit hehe. Miris banget"

"Pake uang gue aja" tawar Bayu dan merogoh saku didadanya dan untungnya masih ada sisa uang.

"Eh gak usah, Bay. Ngerepotin" tolak Kinta halus.

"Gak papa, Kin. Daripada lo gak bisa pulang" Bayu menyodorkan uang 10000 pada Kinta. Dan Kinta dengan ragu menerima uang dari Bayu.

"Makasih, Bay"

***

Diruangan lumayan luas namun banyak barang ini, panitia inti bazar berkumpul. Bukan. Mereka bukan sedang membahas tentang bazzar, tapi hanya berkumpul saja. Entahlah.

"Woy daripada gabut, mending kita main TOD!" ujar Emir

"Hayu banget!" ujar Kinta menyetujui usul Emir

"Yang lain ikutan dong. Bay! Je! Do!" ajak Emir. Mereka bertiga yang dipanggila hanya mengangguk. Emir terlihat mencari barang untuk diputar. Botol minuman.

"Oke. Mulai" Botol itu terus berputar. Berputar. Berputar. Lalu melambat dan berhenti dengan kepala botol tersebut mengarah kepada Bayu.

"Bay, Truth or Dare?" tanya Edo yang notabene sahabat Bayu.

"Truth"

"Menurut lo, Kinta gimana?" tanya Edo dengan smirk dimuka menyebalkannya itu.

"Hah? Oke. Kinta baik, cantik, pinter lagi. Terus easy going. Terus lo lagi deket sama Ghinda ya? Ya cocok lah yang satu cantik, yang satu ganteng" jawab Bayu panjang lebar.

Yang dibicarakan hanya menatap Bayu dengan tatapan tidak bisa diartikan. Dia terdiam.

Permainan berlanjut.

***

"Bay, gue mau ngomong" panggil Kinta saat mereka bertemu di kantin. Kinta terus berjalan menuju taman sekolah. Yang sekarang sepi karena murid-murid hampur semua berada di kantin.

"Bay, lo gak bisa suka sama gue" ujar Kinta tiba-tiba. Kening Bayu mengerut. Tadinya, Bayu ingin mengelak ingin berbohong saja tentang perasaannya. Tapi Kinta sudah terlanjur tahu to.

"Lo gak bisa suka sama gue, Bay"

"Kenap.. " kalimat itu terpotong oleh ucapan Kinta

" Lo pikir gue gak tahu , hah? Selama ini lo selalu ada kalo gue lagi butuh sesuatu. Lagi butuh duit lah, payung lah, buku lah. Lo tuh selalu ada dan selalu nolongin gue. Lo pikir gue gak tahu kalo lo sengaja ngelakuin itu?

Gue bukannya gak tahu terima kasih, Bay. Gue sangat berterima kasih sama lo. Tapi tolong, tolong jangan pernah suka sama gue" panjang lebar Kinta berbicara dengan emosi yang meledak-ledak.

Setelahnya, dia pergi. Pergi dengan waktu yang lama.

***

"Kinta, lo dimana saat gue butuh? Kenapa lo menghilang saat gue butuh lo? Lo menghilang saat gue butuh pertologan lo sebagai teman. Gue gak bisa melawan penyakit ini sendiri. Lo terlalu penting buat gue. Lo itu pusat hidup gue. Gue minta maaf kalo gue pernah suka sama lo. Kinta, where are you now that i need you? When you broke down, i didnt leave you. I was by your side.



Tuhan, saya minta maaf pernah mencintai adik saya sendiri"

-------------------------------------------

Woho guys. Jadi gue mau ngubah konsep dari kumpupan short stories ini.

Jadi setiap Chapter akan berjudul sama dengan judul lagu Justin Bieber. Wow! I am beliebers.

Tapi gue gak bakal pakai Justin sebagai cast dari setiap cerita. Biar itu menjadi imajinasi pembaca saja.

#FindYourPurpose💕

PurposeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang