Enemy

697 42 2
                                    

"Okey,sasaran udah menghampiri tempat ini.Ambil tempat kalian,dan sebentar lagi kita bakalan serang".Ucap seorang siswa kepada beberapa orang siswa.

Mereka hanya mengangguk dan mengumpet berdekatan dengan tempat mereka berdiskusi tadi.

Sekumpulan siswi lagi tertawa dan bercanda berjalan ke arah tempat dimana siswa" tadi mengumpet.

Seorang siswa memberi kode kepada siswa" tadi dengan menghitung pakai jari.

Satu..
Jari telunjuknya dikeluarkan dan bibir bergerak tanpa suara.

Dua..
Jari tengah dikeluarkan.

Tiga..
Kini jari manis dikeluarkan.

Mereka ke luar dari tempat mereka bersembunyi dan berlari menghampiri sekumpulan siswi tadi.

Mereka memegang balon di atas kepala sekumpulan siswi itu dan ditusuk dengan jarum.

Tepung yang jatuh dari balon itu menimpa siswi" tadi.Tubuh siswi" itu sudah penuh dengan tepung.

"Apaan ini!?"Teriak siswi" itu sambil mengelap muka mereka dan seluruh tubuh mereka.

Siswa" tadi terbahak bahak melihat siswi" itu berusaha membersikan tubuh mereka.

Plash!!

Siswa" itu berhenti terbahak bahak kerana merasa diri mereka basah.

Eh,setau gua hari ini kagak hujan.Lagian gua sama teman" gua di bawah atap.Kok bisa----- siswa" itu melihat ke arah siswi tadi.

Terlihat siswi" tadi melambung balon yang berisi air dengan senyuman evil.

"Suprise!!".Bersamaan dengan itu,siswi" tadi membaling balon itu kepada siswa" itu.

Tak mahu kalah,siswa" itu mebaling balon berisi tepung tadi kepada siswi" itu.

Terjadi perang baling balon yang berisi tepung dari pihak siswa,dan balon yang berisi air dari pihak siswi.

Seluruh siswa SMA Surgent hanya menggelengkan kepala mereka.

Sehari hari,ini adalah yang dihadapi oleh siswa SMA Surgent.Pergaduhan antara Prilly Hana Latuconsina,anak kedua dari pengusaha terkaya nomer dua di Indonesia dengan Ali Mikael Syarief,anak kedua dari tiga bersaudara dan anak pengusaha terkaya nomer satu.

Lantai koridor itu dihiasi dengan jipratan air dan tepung.Pasti tukang bersih sekolah itu sudah sedia maklum,kalo ada sesuatu tempat berantakan itu pasti ulah Ali dan Prilly.

Pertarungan mereka tidak berhenti sampai sini.Ali dan Prilly yang noteban 'MUSUH BEBUYUTAN' itu meneruskan aksi yang sedikit ekstrem.

Ali dan Prilly mengoroyok antara satu sama lain.Teman" mereka hanya menyokong mereka dari belakang.

Koridor itu kembali heboh dengan siswa" yang berkumpul menyaksikan acara keroyokan Ali dan Prilly.Mereka juga tidak tinggal diam,mereka betsorak antara Ali atau Prilly lah yang menang.

Prett!! Prett!!!
Terdengar suara peluit yang ditiup seseorang membuatkan semua siswa" yang berkumpul tadi bubar dengan kelang kabut.

"Ali Mikael Syarief!! Prilly Hana Latuconsina!! Ke ruang saya sekarang!!".Dengan suara tegas,bapak Ridwan langsung memegan tie Ali dan Prilly pakai dengan erat.

Pernaah satu kejadian,sewaktu mereka ketauan lagi ribut,pak Ridwan menyuruh Ali Prilly ke ruangannya.Pak Ridwan yang sudah sampai ke ruangannya melihat kebelakang.Ternya Ali dan Prilly kabur secara diam".
-.-#

Setelah masuk ke ruangan pak Ridwan,mereka berdiri di hadapan meja pak Ridwan.

"Ali,Prilly..Sampai kapan kalian mau berantam lagi huh?Bapak udah bosen muka kalian mulu menghadap saya.Coba kalian berbaik aja mulai detik ini".Ucap pak Ridwan dengan lembut.

Ali dan Prilly memamerkan muka jengkelnya."Ihh,saya?" Mereka menunjuk diri mereka sendiri."Sama dia?".Mereka beralih menunjuk lawan mereka."Baikan?Ogah..Dan nggak akan mau".Ucap mereka berbarengan.

Pak Ridwan hanya mampu menghembuskan nafasnya kasar.
"Baik,terserah kalian.Sebagai hukumannya,kalian harus membersihkan koridor yang kalian bikin berantakan barusan".Ucap pak Ridwan.

"Yah tapi pak,dia yang mulai dulu.Saya ngak ngapa ngapain kok.Dia yang mulai sampai saya harus kelihatan seperti kuntilanak".Prilly menunjukkan dirinya yang penuh tepung itu.

Ali tak mau kalah."Ih pak,dia juga pak.Liat saya,udah kayak habis banjir aja deh".Ali menunjukkan dirinya yang kuyup itu.

Pak Ridwan menggerakkan jari telunjuknya kekiri kekanan.
"Ngak ada alasan.Lakukan segera atau hukumannya bapak tambah".Ucap pak Ridwan tegas.

Prilly memandang Ali garang."Ini semua gara" lu tau nggak.Dasar arab".Ucap Prilly sewot.

Ali tak kalah sewot."Idihh lu juga sama,kurcaci".

"Apa lu bilang!? ARAB!"
"Kurcaci".
"Arab"
"Kurcaci"

"Dasar arab,pengambil narkoba,gila wlekk".Diakhir ucapannya,Prilly menjelirkan lidahnya dan keluar dari ruangan Pak Ridwan.

"Heh kurcaci,apa lu bilang barusan!?Awas lu".Ali keluar dari ruang pak Ridwan untuk mengejar Prilly.

***********************

Setelah menukar pakain mereka,Ali dan Prilly ngepel lantai koridor akibat ulah mereka.

Waktu istirahat tersisa 30 menit lagi.Selama mereka ngepel lantai,mulut mereka tidak berhenti mengutuk satu sama lain.

"Ish,musibah apa sih gue harus jalanin hukuman bareng lu".Ucap Prilly sambil ngepel lantai dengan kasar.Sesekali Prilly akan melanggar pel Ali dengan pelnya.

"Idih,lu pikir gua juga mau apa jalanin hukuman ama lu.Dasar kurcaci".Ucap Ali dengan nada geram.

"Apa lu bilang!?".Prilly mulai marah.

"Gue bilang kurcaci.KUR-CA-CI.
K-U-R-C-A-C-I".Tidak cukup dengan menyebutkan satu petsatu,Ali turut mengeja membuatkan Prilly marah.

"Sialan lu!!Hiarghh!!"Prilly mengangkat pelnya dan memegang hujung tongkat pel yang dibawah.Prilly langsung menyerang Ali.

Ali dengan sigapnya menahan pukulan dari pel Prilly dengan pelnya.Mereka kembali bertarung seperti para kesatria bermain pedang.

Ali dan Prilly tidak peduli dengan beberapa siswa hampir mengena libasan pel mereka.

Cukup lama mereka berlawan pedang(berlawan pel maksudnya),suara tegas pak Ridwan kembali bergema di koridor itu.

"Aliii!!! Prillyyyy!!!".Suara tegas plus geram pak Ridwan menghentikan aksi mereka.

Dengan cepat,Ali dan Prilly menjatuhkan pel mereka dan lari meninggalkan koridor itu sebelum pak Ridwan menghampiri mereka.

"Erghh..Dua" selalu bikin bapak pusingggg!!".Pak Ridwan memegang kepalanya dan memutarkan kepalanya.

My Enemy,My BrideWhere stories live. Discover now