Happy Reading guys! xx
*Author POV*
Sudah beberapa hari ini Liam terlihat murung. Tak seperti biasanya dia seperti itu. Bangun kesiangan, makan ogah-ogahan, diajak ngobrol pun kadang tak merespon. Sudah seminggu dia seperti ini sejak dia putus dari Danielle. Saat ini ia lebih sering melamun ketimbang bercanda riya atau pun sedekar bermain dengan The Boys.
“Sebenarnya ada apasih dengan liam, aku benci melihatnya murung begitu!” ucap Niall saat sedang duduk bersama the boys minus Liam yang sedang mengurung diri dikamar.
“Sudahlah yel, biarkan dia menenangkan diri dulu, mungkin dia masih kepikiran Danielle, kau tahu sekali kan Liam begitu mencintainya?” ucap Zayn.
“Tapi, aku seperti kehilangan sosok Daddy yang biasanya membimbing kita, aku merindukannya. Kau tahu, tak ada lagi diantara kita yang sebijak Liam.” Tambah Niall.
“Sudah-sudah, kita lanjut bermain saja, Liam hanya butuh waktu untuk sendiri.” Tambah Harry.
Mereka pun meneruskan bermain kartu UNO(?)
*Liam POV*
Ah Danielle, aku begitu merindukanmu, aku tahu akhir-akhir ini aku memang sibuk Tour, Tour dan Tour. Tapi bukan berati aku tak punya waktu untukmu bukan? Harusnya kau mengerti aku begitu menyayangimu. Ketika kau tak ada di sisiku, aku merasa ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang penting dalam hidupku. Directioners saja sudah merestui Payzer. Ahh, terlambat, semua memang sudah berakhir. Kau tau, jika waktu mempertemukanmu denganku lagi, aku pasti akan menyambutmu dengan sepenuh hatiku ini. Ya, semoga suatu saat itu kan terjadi.
Ah, aku ingin jalan-jalan saja, kebetulan kan hari ini Day Off, daripada suntuk dirumah, bertemu Directioners adalah hal yang paling aku suka. Ucap liam, dalam hati.
"Boys, aku ingin jalan-jalan, hanya sekedar untuk refreshing, aku pergi dulu ya.""Take care Liam, hati-hati di jalan." Ucap mereka ber-4 bersamaan lalu diiringi dengan tawa yang renyah.
"Hahaha, iya tentu saja, bye lads." Ucap Liam sambil tersenyum, diikuti langkahnya keluar rumah sambil melambaikan tangannya.
*Author POV*
Hari ini, the boys memang Day Off, Liam memilih pergi jalan-jalan sekedar untuk ber-refreshing. Seperti biasa, banyak Directioners yang meminta tanda tangan, berfoto bersama, atau hanya sekedar berjabat tangan dengan Liam. Hal ini dianggap Liam hal yang paling mengasyikan. Bagi Liam, Directioners adalah semangat hidupnya, dalam keadaan suntuk pun mereka bisa membuat Liam tersenyum bahkan tertawa kembali.
"Heyy Liam, bolehkah aku berfoto bersamamu? I'm Directioner from Indonesia." Ucap seorang gadis saat bertemu Liam.
"Ofcourse babe, why not? Kamu dari Indonesia? WOW Negara itu sangat ingin kudatangi dari dulu. Siapa namamu?" balas Liam.
"Really? OMG i cant believe that! Namaku, Mercury Roselina panggil saja Mercy :D" jawab gadis itu dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
*Klik* Mereka berfoto berdua. Dengan pose yang lucu tentunya.
"You're so beautiful babe. Titip salam buat Directioner di Indonesia ya. Btw, can i get your phone number?" ucap Liam kepada Mercy yang masih senyum-senyum sendiri karena bisa berfoto dengan idolanya.
"Ofcourse Liam" Ucap Mercy sambil menulis nomer teleponnya di secarik kertas, lalu diberikannya kepada Liam.
"Thx Merc, sorry aku buru-buru, nanti kuhubungi, bye see yaa next time!" balas liam dengan langkah kaki menjauh dari Mercy sambil melambaikan tangannya, diiringi dengan senyumnya yang begitu mempesona.