Chapter 7

310 28 9
                                    

Pagi ini aku merasa lebih baik dari biasanya, aku bangun sekitar sepuluh menit yang lalu. Aku bangkit dari tempat tidur dan melangkahkan kakiku ke jendela besar yang ada di kamarku, membuka gorden dan jendelanya lebar-lebar, London begitu sejuk pagi ini, berbeda dengan kemarin.

Merasa lapar, aku bergerak ke pantry untuk menghangatkan cream soup, aku juga membuat secangkir kopi yang mungkin bisa membuatku semangat hari ini. Selesai sarapan aku mandi dan bersiap, aku sangat-sangat bersemangat untuk pergi ke kampus, selain untuk belajar tujuanku adalah melihat mahasiswa tampan yang bisa saja sekelas denganku hari ini.

Hari ini aku tidak bermobil ke kampus, aku akan naik bus, mengingat sekarang masih pagi, aku bisa melanjutkan belajar di bus. Halte pun tak terlalu ramai, mungkin karena masih pagi. Kampusku juga tidak jauh dari apartemen, jadi hanya butuh waktu sekitar dua puluh menit untuk sampai ke kampus.
Bus berhenti di halte tepat didepan kampusku, aku berjalan sendirian sampai ke kelas, suasana kelas masih sepi, jadi aku memutuskan untuk duduk di barisan kedua dari depan dan kembali fokus dengan buku bacaanku.

-----

Seluruh kelasku sudah usai, matahari mulai turun dari singgahsananya menandakan hari mulai sore. Aku menunggu taxi di halte karena aku sudah kehilangan mood untuk pulang naik bus. Mengingat aku belum makan siang aku pun memutuskan untuk mampir sejenak ke sebuah restoran cepat saji lalu memesan makan siang sekaligus makan malamku.

"Kaylee!!" panggil seseorang hampir membuatku tersedak dengan kentang gorengku sendiri.

"Freya?" aku mengernyit memandangi gadis blonde yang kini telah duduk dihadapanku.

"Aku lapar sekali," ia membuka bungkusan yang aku yakini adalah beef burger ukuran jumbo kesukaannya.

"Kau habis pergi?" tanyaku, ia hanya mengangguk.

"Kay kurasa aku akan menginap di kamarmu malam ini, boleh tidak?" tanya Freya.

"Tentu, apa ada sesuatu?" tanyaku lagi.

"Ya sesuatu yang cukup mengganggu," jawab Freya.

"Kau berhasil membuatku penasaran," aku mendengus.

"Tenang saja kau akan mengetahuinya setelah ini," ia terkekeh.

Kini aku tengah duduk dengan satu kotak cookies cokelat di pangkuanku, sambil mendengarkan cerita dari sahabatku tercinta.

"Jadi bagaimana menurutmu?" tanya Freya.

"Tunggu otakku masih sibuk memproses seluruh ceritamu," jawabku.

"APAAA?!?" pekikku.

"Otakmu terlalu lama memproses," Freya memutar bola matanya.

"Apa?!? Bagaimana bisa??" tanyaku penasaran.

"Tadi aku sudah menjelaskan semuanya padamau Kay, kau terlalu lama mencerna omonganku," jawab Freya sambil merebut kotak cookies milikku.

"Umm, ah ya! Aku ingat, jadi bagaimana menurutmu?" tanyaku.

"Astaga aku bertanya seperti itu padamu tadi Kay!" seru Freya mulai kesal.

"Maaf, menurutku kau perlu meyakinkan dirimu lagi," ucapku merebut paksa kotak cookies dipangkuan Freya.

"Meyakinkan apa maksudmu?" tanyanya.

"Tadi kau bilang bahwa kau menyukai Harry bukan?" aku balik bertanya.

"Yeah," jawabnya.

"Maksudku, bisa saja itu hanya perasaan sebagai penggemar dengan idolanya berhubung kau juga seorang directioners, jadi aku harap kau meyakinkan dirimu lagi perasaan itu sebenarnya," ujarku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang