Olive Flashback

58.7K 306 2
                                    

Aku gak mau pacaran! Itu dalam hatiku,karna aku anggap semua laki-laki itu busuk. But,someday on the first time waktu aku smp kelas 3, aku jatuh cinta pada pandangan pertama itu hal yg terjadi padaku. Aku mengenal dia saat aku sedang mengisi salah satu acara di cafe ternama disekitar tempat tinggalku. Aku gak bisa berkata apa-apa saat pertama kali melihatnya.
Tuhan apa yang harus aku lakukan,didepan ku ada sesosok lelaki tampan bernama Ade Danuatmaja lelaki berdarah German+Lampung ini mampu membuatku berdecak kagum,dengan suaranya yg bagus,kulitnya yg putih,berawajah khas barat dan tutur katanya yang sangat sopan,mampu membuatku menguburkan semua pandangan busukku terhadap lelaki. Seketika aku berfikir bahwa dia berbeda dengan lelaki yang aku kenal selama ini.
Pesonanya saat memainkan gitar dan bernyanyi membuatku terpana dan terdiam.
Tak ku sangka diapun memperhatikan ku. Dengan senyumnya yg membunuh dia bertanya siapa namaku?aku pun menjawabnya dengan lemas. Ingin rasanya aku miliki dia yg berani menanyakan namaku itu.
Tidak ku sangka kami memulai hubungan. Dengan penuh rasa sayang aku mencoba untuk beradaptasi dengan kehidupannya. Diapun mampu membuatku yakin bahwa dia lelaki yg pantas untuk aku cintai.
Tidak terasa hubungan kami berjalan setahun. Dia harus segera kembali ke german untuk melanjutkan kuliahnya. Aku hanya bisa terdiam dan menahan semua air mata.
Dan pada siang itu,saat dia datang kerumahku. Tanpa curiga aku memperbolehkannya masuk saat rumah dalam keadaan kosong. Dia ingin mengajakku pergi untuk merayakan First Anniversary kami.
Akhirnya aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.
Setelah mandi aku masuk kedalam kamar. Dan saat aku masuk kamar. Tanganku ditarik olehnya yg ternyata sudah menunggu di sofa kamarku. Dan seketika itu juga handuk yang masih ada ditubuhku jatuh. Yaah aku telanjang itu tepatnya. Aku berusaha untuk mengambil handukku. Namun tangannya dengan erat menarikku,dan dengan kasar dia menjatuhkanku disofa. Air mataku mangalir saat aku tau benda benda tumpul miliknya terasa begitu keras diperutku. Bagaimana bisa benda sebesar itu memaksa masuk kedalam ruangan kecil yang sempit. Aku terus menangis sampai akhirnya dia berhenti saat aku teriak dan mengatainya "Bajingan". Dia lantas pergi meninggalkanku lemas diatas sofa merah milikku.
Tuhan, aku harus kehilangan keperawananku dengan paksa oleh seseorang yang aku anggap baik selama ini. Wajah polos bajingan itu mampu menipuku. Aku terpukul saat keesokan harinya aku tau bahwa dia sudah berangkat ke German tanpa meninggalkan pesan apapun padaku. Sungguh lelaki bajingan!!pikirku.

My Crazy "Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang