Pandangan Pertama Sasha 2

2.5K 83 17
                                    


Hallo, it's me Rai,

Gue bisa dipanggil Sasa juga kok, terserah sih mau manggil yang mana, bebas kok bebas.

Rai official author juga, cs nya author satu lagi Rine, this time author rai bakal ngelanjutin yang satu ini , stay tune yah bcs next chapter bakal gue update hari ini juga mudah2an kalo gak ada halangan

Nice to meet you guys

------------------------------------------

Sasha's POV

Apes banget gue. Masih pagi aja udah begini. Dijemur. Itu guru kira gue ikan asin kali. Sok militer banget duh.

Gue ninggalin Diandra di kantin sendirian. Gue rasa gak akan kenapa-napa. Gue masuk ke kelas tanpa nengok kanan-kiri. Langsung ke tempat duduk gue. Di paling belakang berdua sama Phoebe.

You know gue bukan anak yang mau deket guru duduknya. Phoebe yang asik baca komiknya itu bikin gue geregetan deh imut nya gak ketolongan.

"Hai Sha, kenyang?"

"Apanya kenyang sih, gue masih haus malah karena tuh guru sue" protes gue.

Phoebe cuma bisa geleng2 denger komen gue tentang Pak Darma.

"Duh panas" omel gue, gue memang suka ngomel2 kok jadi satu kelas pada maklum aja dan masing2 akhirnya ngelanjutin aktivitas masing masing.

"Sasha ngomel mulu nih" sahut seseorang.

Yah, Rio, dia temen baik gue sih bisa dibilang juga side-kick gue kalo ada masalah sama temen cowo gue yang lain nya. Namanya Muhammad Rio.

"Bawel ah " gue sahut balik.

"YaYa mana?" tanya Rosa, temen sebelah meja gue. Panggilannya Ocha, ya begitulah dia manggil Diandra.

"Masih di kantin i think"

"Tumben?" tanya Ocha.

"Hmm mungkin gue samperin aja" gue ngomong udah kayak kumur2 sementara Ocha cuma naikin satu alis. Tandanya dia bingun gue ngomong apa hehe.

Gue jalan dengan santai nya sampe2 ada senior yang ngeliatin gue tajem parah, parahnya lagi dia cowo duh.
Menurut info dari temen2 gue yang deket sama kakak kelas, kalo nggak salah dia namanya Reyvandy biasa dipanggil Rey. Well gue gak peduli sama sekali.

Gue jalan santai banget dan baru beberapa langkah menjauh dari Kak Rey. Seperti biasa hidup gue emang gak pernah tenang. Gue rasa ada sekitar tiga orang jalan dan cekak-cekikikan di belakang gue. Tiga senior. Karna gue tau mereka dari atas. Dari lantai dua atau mungkin lantai tiga. Dan jelas mereka cowo. Berisik. Banget.

Gue tetep jalan terus aja. Pikiran gue uda yang nggak2. Gue ngerasa mereka ngomongin gue lah apa lah. Dari cara mereka ketawa tuh gak asik banget.

Sampe salah satu dari mereka narik lengan gue. LENGAN YA LENGAN. Gue kesel banget. Maksud gue apa susahnya manggil. Modus sue.

"Sasha, bukan?" , telat banget. Bisa kali dia nanya dulu sebelom megang. LENGAN GUE.

Gue yang udah emosi duluan punya firasat gaenak.

Gue nengok kebelakang ngeliat ada...

----------------------------------

just to remind you ada part 3 jadi biar lebih bikin kepo yaw, gue rasa udah pada tau nih apa yang bakal terjadi, hmm stay tune aja ya *elah sok asik deh gue wkwk*

Selamat membaca




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia Itu SeniorkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang