Al menggandeng tangan prilly ke kantin RS. Al memesan 2 piring makanan. Al dgn lahap memakan makanannya. Beda dgn prilly yg hanya memainkan makanannya.
"Prill. Kamu makan dong"ucap al
Al menyendokkan nasi ke mulut prilly tetapi prilly menolaknya.
"Prill. Please dengerin aku"ucap al
Al menyuapi prilly dgn telaten.
"Nih minum ya"ucap al
Tiba tiba ada seorang wanita yg memanggil al dgn pelan.
"Al"panggil ghina
"Gh..ghina"ucap al gugup
Ghina berlari dari al. Al malah menahannya.
"Aku bisa jelasin ghin"ucap al
"Apa lagi yg perlu di jelasin. Aku liat kamu suapin prilly pake mata kepala aku sendiri al" ucap ghina yg meneteskan air matanya
"Aku cuma nenangin dia doang ghin. Aku ga ngapa ngapain sama prilly" ucap al dgn nada yg mulai meninggi
Ghina kembali ke rumahnya. Prilly merasa bersalah pada al dan ali. Prilly memutuskan kembali ke ruang ICU.
"Kamu kenapa prill?" Tanya cemal
"Ghina sama al berantem gara gara aku mal. Aku ga tau harus gmn lagi"ucap prilly
Al dtg ke ruang ICU. Al menjelaskan ghina hanya salah paham.
"Prill. Ini bukan salah kamu. Ghina cuma salah paham"ucap al
"Ini bukan salah lo prill. Biar gue yg jelasin ke ghina"ucap floany
"Udah jam 06:00 kamu ke kampus gih prill"ucap cemal
"Lo anterin prilly gih"ucap floany ke al
"Yaudah gue anterin prilly dulu. Lo berdua jagain ali ya"ucap al
"Ayuk prill"ucap al ke prilly
Al dan prilly sudah sampai di parkiran. Al membukakan pintu utk prilly. Sama seperti ali. Ali yg selalu membukakan pintu utk prilly. Al masuk ke mobilnya
"Al. Aku minta maaf ya"ucap prilly
"Prill. Ini bukan salah kamu. Jadi, kamu jangan ngerasa bersalah yah" ucap al
Kini mereka sudah sampai di kampus. Anak anak menatap heran dgn prilly dan al. Tdk biasanya prilly di antar oleh al.
"Eh ada si pembawa sial"ucap Tamara
"Yaampun murahan banget sih. Kalo ga ada ali Al yg di gebet. Aduh malu maluin banget ya di kampus kita ada orang kayak gini" ucap victor
"Biasa cewek KEGANJENAN" ucap sahila dgn penuh penekanan pada kata keganjenan
Al yg emosinya mulai melunjak. Al mencengkram kerah baju Tamara.
"JANGAN SEKALI KALI LO KATAIN DIA PEMBAWA SIAL. SEKALI LAGI GUE LIAT LO NGATAIN DIA LO BAKAL BERURUSAN SAMA GUE!" Bentak al
"But, i'm true. Dia itu PEMBAWA SIAL" ucap tamara dgn penuh penekanan pada kata pembawa sial
"Al udah al"ucap prilly
"Ga bisa mereka harus di kasih pelajaran. Kamu jangan terlalu baik lah sama mereka"ucap al
Stevanus menghampiri Prilly dan Al.
"Ini ada apaan sih?"tanya stevanus
"Lo ga usah ikut campur"ucap al
Al masih mengurus Tamara, Victor dan Sahila. Sedangkan stevanus dan prilly masuk ke kelas.
"Lo kenapa sih dari tadi diem aja"ucap
Prilly masih tetap berjalan tanpa menjawab pertanyaan stevanus.
"Woi gue ngomong sama lo"ucap stevanus sambil menahan prilly
"Lo kenapa?" Tanya stevanus
"Aku gapapa"ucap prilly lagi
"Mata lo sembab. Hidung lo merah. Muka lo juga merah. Lo masih bilang lo gapapa? Lo bisa ceritain masalah lo sama gue"ucap stevanus
Prilly menatap ke mata stevanus.
"Ali kecelakaan. Dan itu semua gara gara aku. Ghina sama al berantem gara gara aku. Benar kata tamara aku pembawa sial"ucap prilly yg tdk mampu lagi membendung air matanya
Stevanus menghapus airmata prilly dan menarik dagunya agar menatap Stevanus.
"Lo bukan pembawa sial. Itu takdir bukan salah lo. Lo ga salah. Dan gue ga suka lo nyalahin diri lo sendiri" ucap stevanus
"15 menit lagi masuk. Hapus air mata lo. Gue ga tega liat cewek nangis"ucap stevanus
Stevanus memeluk prilly dan membiarkan prilly menangis di dada bidangnya. Tangis prilly mereda.
"Udah? Masuk kelas yuk" ajak stevanus
Yaampun prill keep strong yee. Gimana part yg ini? Seru kan? Baru kerasa dramanya. Vote yg byk ya. Jgn jadi dark readers
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Adik Kelasku 2
Fiksi PenggemarLanjutan cerita I Love You Adik Kelasku