Note 3: My Job

1.7K 79 29
                                    

"Percayalah! Di dunia ini banyak hal mistis yang masih bisa dipelajari secara ilmiah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Percayalah! Di dunia ini banyak hal mistis yang masih bisa dipelajari secara ilmiah"

"Percayalah! Di dunia ini banyak hal mistis yang masih bisa dipelajari secara ilmiah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya tertegun mendengar perkataannya . Dia benar juga, untung saja orang sialan itu mau memberikan kesempatan padaku.

"Dia adalah orang hebat yang bisa kau andalkan zal. Dia bisa membalaskan semua dendammu"

"Dendam? Apa maksudmu?"

"Kita mencarimu bukan karena tidak bermaksud, kan?" dia memicingkan matanya.

"Aku punya misi balas dendam untukmu" Lanjutnya.

"Apa itu?"

Ia tersenyum menyeringai lalu meminum kembali sisa-sisa kopi di depannya hingga tak tersisa. Kembali ia meletakan gelasnya di atas meja. Namun saat ku lihat..

"Kok ampasnya habis juga?" pikirku keheranan

"Kita sedang berusaha mengembangkan sebuah teknologi pelenyap asap untuk menghilangkan asap beracun di kota ini. Namun masih ada kelemahan, teknologi ini hanya bekerja pada skala kecil. Itu tidak akan berarti apa-apa jika kita menggunakannya. Karena saat asap itu hilang, maka asap di sekitarnya akan kembali lagi mengisi udara yang bersih. Namun bukan berarti kita tidak bisa memanfaatkannya kan? Maka dari itu aku bisa memuaskan dendammu. Aku tahu kau tidak suka dengan pabrik rokok itu. Aku juga tahu orang tuamu meninggal karena pabrik-pabrik itu. Berdua kita bisa membuat semua pabrik itu rata dengan tanah zal. Dengan teknologi yang aku punya dan kemampuanmu untuk mengekploitasi system kita bisa merubah semuanya..."

Alasannya begitu jelas terdengar ditelingaku. Tidak perlu waktu lama untuk aku mencernanya. Memang semuanya sudah berubah saat orang tuaku meninggal. Tak ada lagi yang memperdulikanku, terutama saat aku kehilangan ayahku. Sekilas kenangan bersama orang tuaku muncul di otak dan bermain seperti slide show. Semua kenangan indah saat kita bermain di taman, saat kita bercanda di meja makan, saat aku dijahili dengan tepung, semuanya muncul di slide show ini. Denting piano mengiringi semua memory-memory indah saat satu keluarga sedang berkumpul. Moment yang tidak akan aku pernah lupakan sampai akhir hayatku. Aku rindu kalian.. Aku rindu senyuman kalian....

Hacker Vs WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang