BAB 8

34.7K 3.4K 166
                                    

70674291215

Hmm ... Aku bilang ini udah postingan baru ini udah diedit, tapi yang benar maksudnya diedit adalah pengembangan cerita. Ahahaha ... Walaupun memang sudah diedit tapi baru sekali atau dua kali. Beda dari Berpemu Proses yang udah diedit 10 kali bahkan lebih. Jadi, memang tak serapi BP. harap maklum, ya, teman! ;)

Oh, iya, masalah follow dan folback. Jujur aku lebih suka kalau mem-follow orang dengan keinginan sendiri. Harapan, sih, enggak ada yang minta folback lagi ke depannya. seperti halnya kalian yang hanya ingin mem-follow orang yang disuka, aku pun begitu. Sudah kutulis diprofil tentang masalah ini, tapi sama halnya aku pasti jarang sekali yang baca profil. xoxoxo ...

Maaf atas keegoisan ini, tapi begitulah.

Terima kasih. Semoga dimengerti. <3 U all :*

~~~~~~~~~~

Bab 8

Prada mengetuk permukaan meja menggunakan jari telunjuk berulang kali. Dia sedang bosan.

Dua hari sudah kejadian barbecue itu berlalu. Terhitung sejak malam itu, 48 jam telah dilewati Prada dengan aksi mogok bicara pada Rumi. Dia kesal sekali karena gadis itu menamparnya. Bukan sekedar tamparan yang hanya menimbulkan bercak merah di pipi. Tamparan itu dilakukan sepenuh hati. Otaknya masih mengingat bagaimana bunyi dengungan yang menggema di dalam telinga. Bahkan pipinya sedikit membiru.

Akan di-posting di Karyakarsa dan KBM Apps

Le Restaurant de Prada (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang