Belum beranjak mentari dari peraduan
Matamu terjaga kembali setelah begadang semalaman
Belum beranjak kerabatmu basuh diri
Ragamu telah penuh peluh membanjiriLelah menjalar dari hati ke matamu
Pendarkan cahaya kusam di wajah itu
Dari senyum yang biasa mengembang bebas
Kini terpendam beban hingga kandasTak kudapati sosokmu yang dulu
Tertawa renyah hingga suaramu mengganggu
Sampai kapan ini semua bisa berlalu
Merubah jadi indah makanan bajing yang menyumpal ceriamuRinai
-Sabtu siang, 18/10/2014-