Dia terduduk
Mengambil pena
Lalu merunduk
Namun hanya terpanaTatapan kosong
Di atas lembaran kertas buram
Bibirnya selama ini berbohong
Namun hatinya terus mengancamMenari dan terus saja menari
Lembaran hampa di hadapannya
Tergambar siluet wajah yang tak asing lagi
Berkelebat bebal tak ada hentinyaIa menutup kertas bertuah itu
Melipat-lipatnya
Tak sampai sebesar bahtera Nuh
Hanya terlipat menjadi dua tengahnyaRinai
-17/03/15 uts jam pertama (Ilmu Kalam)-