Part3-Met with him2

287 23 0
                                    

Tok..tok..tok

"Sayang..ayo cepat keluar mereka sudah datang"

"I.....i...iya mah" aku turun menuju ruang tamu dengan mamah, dan kulihat kehadiran keluarga om Luzard seketika tubuhku meneggang melihat pria dihadapanku, lagi lagi aku tidak asing dengan pria dihadapanku ini. Satu kata yang terlintas dibenakku Tampan.

"Oh jadi ini Nadya, cantik sekali ya sekarang kamu" puji om Luzard

Hah cantik? sekarang? Memangnya dulu aku tidak cantik ya? Hmm.

"Hehehe terimakasih om" ujarku, dengan senyum kecutku

"Nadya, kenalin ini putra kebanggan om" ujar om Luzard dengan senyumnya yang menawan

Pria yang sedari tadi duduk disamping om Luzard, kini ia memberanikan dirinya membuka mulut dan mengangkat tangannya "Daniel Luzard"

Oh astaga, benarkah ini Daniel, mantan pacarku saat di bangku SMP. Tapi, mengapa aku tidak pernah mengetahuinya bahwa Daniel adalah putra pertama dari om Luzard.

"Nadya Arabila" kujabat tangannya dengan wajahku yang masih meneggang.

Nadya pov
Daniel? Benarkah ini dia? Tapi mengapa daniel seperti tidak mengenaliku? Apa karna sudah 10tahun lamanya kami tak bertemu? Ahh astaga Daniel sudah berubah ia sudah tak seperti 10tahun yang lalu, sampai aku tidak mengenalinya, ia sudah tidak terlihat begitu culun lagi. Lihat dia begitu tampan sekali.

"Bun..pah..tante..om aku izin mengajak Nadya keluar bentar boleh?" tiba tiba saja suara itu seketika membuyarkan lamunanku.

Tidak mah tidak, kumohon jangan biarkan itu terjadi

"Oiya..iyaa ajak saja lagi pula nadya pasti senang kok kalau diajak jalan-jalan malam" jawab mamah, dan apa itu sejak kapan aku senang berjalan-jalan malam?bukankan mamah tahu aku tidak menyukai itu tapi mengapa mamah membalikan semua itu?.

Daniel pov
Yaa disinilah aku dan mantan pacarku sekarang, ditoko kue milikku. Mengapa aku mengajaknya ketempat ini? Yaa karna aku sudah terlalu bosan mendengarkan perbincangan yang tak menarik itu. Sengaja ku ajak Nadya karna klo tidak mana bisa aku keluar dari perbincangan yang membosankan itu.

"Niiih makanlah" ujarku dengan memberikannya kue macaroon. Macaroon adalah kue favorite nadya. Saat aku dan nadya pacaran dulu aku sering sekali memberikannya macaroon yang ku beli sendiri dari tokoku dengan alasan pesanan teman.

"Yaa terimakasih" jawabnya dengan datar.

"Hey nadya sejujurnya saya sudah mempunyai pacar yang sangat saya sayang jadi kamu jangan berharap lebih bisa menikah denganku" ujarku, Hahaha pacar? Sejak kapan aku punya pacar. Aku berbohong pada nadya karna aku tidak mau terlihat sejones itu didepan gadis ini. Sejujurnya semenjak aku putus dari Nadya aku sudah tidak ingin berpacaran lagi dengan siapa pun, karna aku takut mengalami sakit hati untuk yang kedua kalinya.

Nadya tidak menjawab pertanyaan itu, dan tiba tiba saja ia mengalihkan pembicaraanku

"Hey terimakasih macaroon yang telah kau sugguhkan untukku, dan bisakah kau mengantarku pulang sekarang karna ini sudah larut malam"

"Aaahhh apa? Jangan berharap lebih bisa menikah denganku? Haha kau fikir aku menginginkannya? Tidak sama sekalii" keluhku saat aku sudah berada dikamar.

Keluarga besar om luzard, sudah pulang sedari tadi sebelum aku diantar pulang Daniel. Dan kalian tahu hasil keputusannya bahwa aku akan segera menikah dengan Daniel secepatnya.

Oh tidak aku hanya bisa pasrah, toh Daniel sudah punya pasangan pasti Daniel akan mempertahankan hubungannya dengan pacarnya, dan ku yakin pernikahan ini tidak akan terjadi.

Hai hai haii
Huuuuh ini part3 nyaa, maaf banget yaa kalo ceritanya membosankan, jelek, dan apalah itu.
Ayoo dong vote vote voteeee
Ingsyaallah part4 nya bakal gue buat lebih greget lagi deh biar kalian nggak bosan yaa
See next part

sweet macaroonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang