Nadya pov
Suasana dimobil sangat sangatlah awkward. Padatnya ibu kota Jakarta yang membuat perjalananku pulang kerumah menjadi sedikit terhambat. Padahal kalau tidak sepadat ini aku bisa saja sampai rumah 15menit yang lalu atau bahkan aku sudah bisa tetidur pulas dikasurku yang selalu kurindukan disaat saat seperti ini, tapi sudah setengah jam aku menunggu di mobil avanza milik Daniel yang sedari tadi tak kunjung jalan.
'Flyuuuuh' sesekali aku menarik nafasku karena saat ini aku benar-benar bosan. Kalau saja ipodku tidak mati mungkinnya aku tidak akan sebosan ini.
"Hoaaam"
"Kamu ngantuk nadya?"
"Iya" jawabku singkat seadanya.
"Tidur saja, kalau sudah sampai akan kubangunkan"
Sebenarnya aku ingin sekali tidur didalam mobil ini tapi aku sangat takut, aku takut Daniel berbuat yang aneh-aneh padaku. Namun karena tidak bisa menahan rasa kantuk ku lagi, tanpa ku sadari aku pun tertidur pulas dimobil milik Daniel.
'hoooaaam'
Aku terbangun dengan mata yang membelalak melihat jam ditanganku yang menunjukkan pukul 23.45WIB dan aku pun masih ada didalam mobil milik Daniel. Baru saja aku ingin berteriak karena aku benar benar sangat panik, namun kulihat Daniel pun sedang tertidur pulas disampingku, karena aku takut mengganggu tidurnya jadi ku urungkan niatku untuk berteriak tadi, karena kalau tidak dia akan bangun dan memarah marahiku.Kubuka pintu mobil milik Daniel perlahan dan ku langkahkan kakiku ke pekarangan taman depan rumahku, ya akupun sudah berada dipekarangan rumahku tapi mengapa Daniel tidak membangunkanku? Ok fix aku akan meminta penjelasannya nanti.
Sesekali kulihat wajahnya. Yapss tampan sekali dia saat tertidur.
Ku tutup kembali pintu mobilnya
'Bruk' ok sh*t aku menutupnya terlalu keras. Kulihat Daniel sepertinya ia terbangun karena bantingan pintu yang terlalu keras. Dia sedang mengucek-ngucekan matanya dan Dia terlihat lebih tampan saat bangun tidur dengan keadaan rambut yang sedikit agak berantakan dan matanya yang sedang menyesuaikan.
Dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menujuku yang sedari tadi memperhatikannya.
'aaaah ku pasti ia akan memarahiku karena sudah mengganggu tidurnya' itulah yang sedari tadi menghatui pikiranku
"Hei tadi aku menelfon mamahmu dan menanyakan dimana dirinya, mamahmu bilang ia menginap dirumah tantemu, dia bilang ia lupa meninggalkan kuncinya, aku bingung harus membawamu kemana jadi kubiarkan saja kamu tertidur dimobilku" jelas Daniel.
"Kenapa mamah tidak menelfonku?"
"Dia bilang handphone mu tidak dapat dihubungi"
Oh iya bagaimana aku bisa lupa
"Lalu kenapa kamu tidak membangunkanku saat mamah telfon?"
"Bagaimana tega aku membangunkan seseorang yang sedang tertidur pulas"
Aku menghela nafas sejenak sambil memikirkan bagaimana bisa aku masuk kerumah yang terkunci namun tanpa menggunakan kunci. Daniel yang sedari tadi ada disampingku sepertinya ia juga sedikit berfikir tentang aku.
Dan pada akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke mobil dan melanjutkan istirahat didalam mobil.
Keesokan paginya
"hoooaam ahhhhkkk" aku benar-benar terkejut ketika melihat Daniel tertidur satu kasur dengan ku.
"Heh, bangun lo ngapain lo tidur dikasur gue?" aku yang awalnya bersikap sopan, sekarang aku benar benar marah, dan tidak ingin bersikap sopan lagi padanya.
"woyy bangun bangun"
"iss bangun"
"woyy lu nggak mati kan?"
Daniel yang sedang tertidur pulas pun akhirnya bangun dengan mata meram melek nya, oh sunggu aku tak berbohong dia benar benar tampan saat seperti ini.
oh tidak aku lupa tujuan awalkuMEMARAHI DANIEL
"aya? Sudah pagi?" tanya daniel dengan santai seperti tidak ada kesalahan yang ia lakukan.
"SEMALEM LO APAIN GUE? KENAPA LO TIDUR DIKAMAR GUE?" tanyaku begitu marah padanya. Sungguh aku benar benar marah.
Daniel pov
"aya kamu lanjutin aja tidurnya dimobilku, dibelakang ada bantal kok bisa kamu gunakan" ujar daniel"iya aku sudah tidak dapat menahan rasa kantukku lagi" jawab Nadya dengan mata setengah merem melek.
15menit kemudian
"Misi pak" suara seseorang berteriak dari arah gerbang.
"siapa malem malem gini" ujar daniel sambil berfikir dan mengingat ada apa dengan orang itu "iya pak tunggu" lanjutku.
aku berjalan menuju gerbang, dan sesampainya digerbang aku melihat seorang bapak memakai jaket bermerek Grab.
Tunggu tunggu aku tidak memesan makanan apapun melalui Grab food
Dan kurir grab pun tidak sedang mengantarkan seseorang."Iya bapak ada apa ya?" tanyaku setengah penasaran
"Ini alamat kediaman bu Fitri?" tanya kurir grab itu
"Oiya benar pak, kalau boleh tau ada keperluan apa ya?"
"Jadi ini saya mau nganterin kunci rumah" jawan kurir grab sambil memberikan kunci yang ada ditangannya.
"Oiya terimakasih pak, haduuuh hampir nggak masuk rumah temen saya gara gara nggak ada kunci ini, sekali lagi makasih ya pak" Ujarku dengan kegirangan, bagaimana tidak aku sungguh lelah tidur di bangku mobil, tubuhku serasa remuk dan ingin hancur.
"Iya pak terimakasih kembali, kalau gitu saya pergi dulu ya pak" pamit kurir grab tersebut dengan sangat sopan.
"Iya pak" jawabku dengan senyuman manis, ya menurutku ini sangatalah manis.
Setelah kudapatkan kuncinya, aku ingin sekali membangunkan Nadya, namun setelah kulihat lihat ternyata Nadya tertidur terlalu pulas, dan untuk kesekian kalinya aku tidak berani membangunkan ia.
Niatku membangunkan Nadya kuurungkan, dan aku langsung membuka pintu kediaman bu fitri.
Setelah aku membuka pintu aku kembalinke mobil dan berniatan untuk membangunkan Nadya.Namun siapa sangka, dia terlalu cantik untuk dibangunkan, aku ingin lebih lama menatapnya lagi
oh shit bicara apa aku ini?
Lalu niatku membangukan Nadya ku urungkan lagi, dan aku mengotomg Nadya sampai ke kemar.Entah
Begitu dikamar akupun jadi ingin tidur, entah mengapa dorongan dari mana aku berani sekali tidur disamping Cewe dan seorang Nadya.
Tenang guys ini bukan dorongan dari syaiton, melainkan dari rasa kantuk ku yang berlebihanHallo semua, aku update lagi loh!!
Seneng nggak? ENGGA
cerita yang mana? Sweetmacaron.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet macaroons
Random[Ini karya pertama yang saya terbitkan melalui wattpad, saya harap kalian bisa memaklumi kalau cerita ini sedikit berantakan atau membosankan. Kalian bisa vote dan memberikan saran pada cerita ini, dan saya akan menerimanya dengan senang hati] Nadya...