Yuki prov
Sekarang aku dan ayah sedang menunggu calon keluarga baru. Tidak lama kami menunggu, akhirnya yang ditunggu-tunggu juga. Eh, tunggu dulu kok yang datang cuma dua orang, yang aku yakini mereka orang tua dari calonku.
"Assalamualaikum" ucap mereka berbarengan, kompak banget ya pasangan ini jadi iri deh.
"Waalaikum salam" jawabku dan ayah sambil menyalami mereka.
"Yuki, ya ampun sayang kamu cantik banget sama seperti ibumu" ucap calon mertuaku.
"Tante bisa aja, tante juga cantik" ucapku jujur, dia memang cantik diusianya yang sudah tidak lagi muda.
"Mas Ari apa kabar, udah lama banget ya kita nggak ketemu" ucapnya lagi memulai pembicaraan.
"Alhamdulillah aku dan putriku baik, bagaimana dengan kalian dan mana calon mantuku" ucap ayah terlihat begitu bahagia, sepertinya keputusanku untuk menerima perjodohan ini sudah tepat, karena aku belum pernah melihat ayah sebahagia ini setelah kepergian ibu pastinya.
"Sepertinya Ghaza akan datang terlambat" jawab calon mertuaku, kok aneh ya menyebutnya calon mertua, kayak lagi berharap jadi mantunya aja deh.
Cukup lama kami ngobrol dan aku baru tau kalau calonku satu sekolah denganku, sebenarnya sih aku emang rada familiarsama nama anak tante Maia (yang baru aku tau namanya dan suaminya om Reza).
"Ghaza kamu kok baru datang sih,.ini kita udah nungguin kamu 30menit lo" ucap tante Maia, ternyata tante Maia cerewet juga, eh iya aku juga penasaran sama yang namanya Ghaza, dia kan datang dari arah belakang aku duduk jasi nggak ngeliat.
Karena penasaran aku tengok aja kebelakang, dan kalian tau. Setelah aku melihatnya aku merasa duniaku kiamat sekarang juga."Maaf bun, tadi aku kejebak macet" jawabnya sambil berjalan ke bangku kosong yang tepat berada disebelahku, aku yerus menatapnya dan sebaliknya dia pun menatapku dengan tajam. Jangan salah aku menatapnya bukan karena aku menyukainya sebaliknya aku sangat membencinya, tapi kok dia nggak kaget sih, apa jangan-jangan dia sudah tau bakalan dijodohin sama aku, aduh gimana ini.
Selesai makan malam kami melanjutkan ngobrol lagi, bukan kami sih, lebih tepatnya mereka para orang tua, sementara aku dan dia sibuk dengan pikiran masing-masing.
" maaf om, apa boleh saya bicara dengan Yuki" ucap Al tiba-tiba, membuat orang tua kami berhenti berbicara dan beralih menatap kami.
"Tentu saja boleh" jawab ayah sambil tersenyum, padahal aku malas banget ngomong sama cowok playboy ini.
"Eits tapi ingat jangan macam-macam" ucap tante Maia mengingatkan.
Setelah mendapat ijin dari orang tua kami, tiba-tiba dia menarik tanganku, karena aku lagi malas berdebat jadi aku ikuti saja dia. Dia mau bawa aku kemana nih kok keparkiran sih.
"Masuk.., cepetan masuk mobil sekarang Yuki" ucapnya dingin dan maksa, ih apaan coba maksa-maksa, tapi ikutin ajalah serem juga ngeliat mukanya yang lagi nahan emosi.
"Kamu mau bawa aku kemana sih" tanyaku sambil menatapnya dari samping, karena aku udah didalam mobil dan duduk disampingnya, ih kok aku dicuekin sih, so banget ni h cowok.
"Gue tau gue ganteng, tapi nggak usah kayak gitu juga kali natapnya" ucapnta dengan tingkat kepedeen yang tinggi, walaupun itu benar sih, tapi kok dia tau, dia kan lagi fokus nyetir.
"Gue cuma mau lo nggak usah terlalu berharap sama perjodohan ini" ucapnya dingun samvil terus menatap kedepan, dan apa-apaan dia, main berhenti dijalan yang sepi, jangan-jangan...
"Mendingan lo berhenti ngedumel dan mikir yang macem-macem, kalo lo nggak mau terjadi yang macem-macem sama lo sekarang" ucapnya membuatku merinding, haduh kok dia tau sih kan aku bicara dalam hati
"Kenapa?" tanyaku
"Kenapa apanya" jawabnya
"Y, kenapa aku tidak boleh berharap" ucapku rada kesel
"Karena gue nggak suka sama lo" jawabnya, idih emang dia pikir aku suka apa sama dia
"Gue udah punya pacar dan gue sayang banget sama dia" katanya lagi, what pacar! Pacar yang mana nih, setau ku dia punya banyak pacar
"Gue cuma punya satu pacar dan namanya Keyna, jangan lo pikir gue punya banyak pacar" ucapnya, kayaknya Al cenayang deh, dia bisa tau apa yang aku omongin dalam hati
"Kalau kamu cuma mau ngomong gitu doang, ok. Aku juga nggak mau berharap sama kamu, aku datang malam ini juga karena keinginan ayah, dan kalau nggak ada yang pengen kamu omongin lagi, mendingan sekarang kamu anter aku pulang" ucapku, karena aku memang sudah ngantuk, pengen cepet-cepet tidur.
"Bagus deh kalau lo ngerti" sahutnya.
Al prov
Gue baru aja sampai rumah setelah nganterin cewek aneh itu pulang tapi didepan kamar, gue udah dihadang sama bunda.
"Kemana kamu bawa Yuki" ucap bunda to the point.
"Cuma jalan bentar aja bun, terus aku anterin dia pulang, karena dia yang minta" jawabku jujur, emang dia minta anterin pulang, makanya tadi gue sama dia nggak balik ke restoran lagi.
"Terus sekarang kamu tau dong dimana rumah Yuki, jadi mulai besok kamu jemput dan antar Yuki pulang ya sayang, dan ingat bunda tidak menerima penolakan" ucap bubda sambil mengecup pipiku.
"Tapi bun....
"Eits kamu ingat apa hukumannya kalau kamu menolak sayang" ucap bunda memotong ucapan gue dan menatap gue dengan tatapan tajam, gue terpaksa harus ngikutin kemauan bunda kalau gue nggak mau jadi gelandangan.
***
@ Sekolah
Sebuah mobil nisan juke memasuki area parkiran sekolah BM400, salah satu sekolah elit di Jakarta. Yuki krluar terlebih dahulu dari mobil itu, dan langsung berjalan menuju kelasnya, tanpa menunggu si pengemudi , membuat sipengemudi menggerutu karena ulahnya."Tu cewek songong banget sih, udah dijemput juga, bukannya bilang terima kasih malah main nyelonong aja" gerutu Al kesal.
Dikelas, Al langsung duduk disebelah cewek yang sedang asik membaca sebuah novel.
"Hai sayang, kamu sudah sarapan? Tanya Al perhatian.
" aku sudah sarapan sayang"jawab si cewek.
"Aku belum nih, kamu mau nemenin aku sarapan nggak?"tanya Al lagi."Ya maulah sayang, apa sih yang enggak buat sayangku ini"jawab cewek itu manja sambil memeluk Al dari samping.
Mereka tidak menyadari kalau ada yang memperhatikan mereka dengan penuh amarah dari balik pintu kelas.
"Keyna lo emang cewek m***h**n, lo liat nanti apa yang akan terjadi sama lo, karna udah berani ngerebut Al gue"
***
@ Rumah Yuki
Tidak terasa sudah seminggu setelah pertemuan keluarga Al dan Yuki, sekarang sekarang tibalah hari pertundangan mereka, pertundangannya diadakan secara sederhana, dan hanya dihadiri keluarga Al dan rekan kerja ayah Al dan ayah Yuki, (kenapa aku tidak menyebutkan keluarga Yuki, itu karena Yuki tidak memiliki keluarga di Jakarta.
Karena sudah cukup banyak tamu yang hadir, ayah Al memvuka acara dengan kata sambutan(dskip aje ye kata sambutannya) dan berlanjutlah pada acara inti dimana Al dan Yuki saling tukar cincin."Ghaza silahkan kamu pasangkan cincinnya ke jari manis Yuki"ucap bunda maia, kemudian Al (as ghaza) pun memasangkan cincin itu ke jari Yuki.
"Sekarang giliran Yuki, ayo nak kamu pasangkan cincinnya ke jari manis Ghaza"ucap bunda Maia lagi, dan Yuki pun memasangkan cincinnya ke jari manis Al (as Ghaza) baru saja Yuki selesai memasukkan cincinnya ke jari Al. Tiba-tiba........
"BERHENTI........"teriak seorang cewek menggelegar