1. Mimpi

350 8 6
                                    

Aku menatapi nasib disini. Seorang diri. Selalu begitu. Di kamar sebesar ini aku hanya bisa sendiri merenungi suatu hal. Entah suatu hal apakah itu. Aku juga tak mengerti dengan apa yang sedang aku pikirkan.

"AH! BOSAN! STRESS GUE!" ungkapku sambil menatapi langitan malam dari balkon kamarku. Apa yang harus ku lakukan? Apakah aku akan begini terus selama hidupku? 'Bisa-bisa gue mati muda karena ke-bo-san-an.' keluh hatiku.

Dering bbm di handphone-ku berbunyi. Aku berlari kearah kasur lalu duduk sambil mengecek bbm dari siapakah itu. Ternyata itu hanya broadcast dari anak alay. Najis! Masih adakah yang percaya bahwa kalo tidak melanjutkan broadcast message itu dia akan mati? Please, deh percuma Tuhan ngasih manusia otak kalo otaknya tidak dipakai!

Oh iya, aku belum sempat mengenalkan diriku kan? Baiklah aku adalah seorang queen primadona di Harverd High School. Kau tidak perlu tau namaku. Karena itu bakal terungkap nantinya. Cukup kau kenal bagaimana sifatku. Ya terserah kau mendeskripsikan aku bagaimana sebagai queen primadona sekolah. Itu hak kau.

Ting-ting

Aku membuka hp-ku. Ternyata itu chat bbm group dari sekomplotan gengku.

Thalia : Woy!!! Jalan kek kemana gitu. Bosen gue dirumah kaya patung baru mengeras

Thania : Mau kemana? Shopping? Party? Halah bosen semuanya pernah kita lakukan sampe penat

Me : Hm. Yaudah serah lo pada gue ngikut aja nanti

Thalia : Eh by the way, katanya ada murid baru loh! Cowok! Ganteng lagi

Me : Serius lo? Ah pen gue godain. Gue lagi bosen pen coba mainin perasaan orang. Mumpung sifat iseng gue lagi kumat nih

Thania : Serah lo.

Thalia : Serah lo. (2)

Me : Dukung gue dong gengs. Doain gue sukses dapatin dia.

Thania : Yain.

Thalia : Yain. (2)

Thania: Thal! Kenapa sih daritadi lo ngikutin typing gue? Demen sm typing gue ya?

Thalia : Gue masih normal. Tai.

Me : Bodoamat sm kalian. Bye gue tidur aja. Night

Ku matikan hp-ku. Tidak peduli ocehan mereka di bbm. Lalu, kuletakkan benda kecil sensitif itu diatas meja samping tempat tidurku. Aku merebahkan badanku diatas kasur setelah itu. Kupejamkan mataku sampai aku terbangun oleh cahaya sinar matahari esok hari. "Semoga aku tertidur dengan tenang kali ini, God." gumamku dalam hati.

##

" Hai. Aku datang lagi, Princessa. " ucap lelaki itu. Wajahnya begitu cerah sehingga aku sulit untuk melihatnya.

"S-siapa kau?!" balesku. Aku melirik ke arah lingkungan sekitar. Semuanya putih. Tanpa ada satupun warna selain keputihan ini. Apakah aku disurga? Aku sudah mati? Apa sebab aku mati? Ya Tuhan!

"Kau tak perlu tau siapa aku. Kau belum mati, Princessa."balesnya lagi sambil mendekat kearahku. Dia semakin mendekat hingga membuatku merinding.

"Cukup! Jangan mendekat! Jangan ganggu aku! Apa salahku sehingga kau menggangguku?!"ucapku sambil emosi. Aku sangat emosi. Aku bingung. Aku tak bisa mengontrol emosiku.

"Kau melupakanku, Princessa?" ucap lelaki itu sambil memegang erat tanganku. Sangat erat. Aku berusaha melepasnya tapi sangat sulit. Aku berusaha dan akhirnya terlepas dari genggamannya dan aku berteriak lari.

##

KYAAA!!!!

Apa itu? Mimpi aku lagi? Siapa lelaki itu? Kenapa dia menggangguku seminggu-an ini? Apa dia arwah penasaran? Tapi kenapa dia menggangguku? Aku tak mengerti. Aku terus berpikir hingga aku keringat dingin. Beberapa hari ini, aku sering memimpikan hal yang sama. Dan setelah itu aku berkeringat dingin. Mungkin jika aku mengelap keringatku ini bisa-bisa menghabiskan satu ember besar. Huft, alaynya aku.

Aku membulatkan mataku tiba-tiba. Aku terkejut. Dering telepon handphone-ku berbunyi tiba-tiba.

Nomor tidak dikenal? Siapa ya? Angkat sajalah.

"Halo?" ucapku.

Dia tidak membalasnya.

"Halo, ada apa ya?" ucapku lagi.

Dia masih tidak membalasnya.

"Hey! Jawab dong!" ucap ku lagi.

"Hai sayang."balesnya dari sana.

Aku berpikir. Sepertinya aku mengenalnya. Benarkah? Siapa dia?

##

Haiiiiiii

Gajelas amat kan ya? Sorry baru pertama kali jadi penulis(?) Eh biarpun gue anak baru, anak bawang apapun lah itu, jangan ada yang namanya plagiatin cerita gue ya. INI ASLI MURNI DARI MY BRAIN OKEY. thanks yg udah mau baca cerita tulisan goresan tangan gue. JANGAN LUPA VOMENT OKEY.

With Love,

Pikasht.

Bullshxt!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang