Prolog

8.4K 232 1
                                    

Gadis itu berjalan dengan terburu -buru sambil sesekali melihat jam di tangannya. Hari ini dia akan bertemu dengan klien yang akan memesan gaun pengantin desainnya di sebuah lounge salah satu hotel bintang lima di Jakarta, namun sialnya dia malah terlambat karena mobil kesayangannya tiba - tiba mogok di tengah jalan dan semakin bertambah sial, lokasi tempat mobilnya mogok adalah daerah yang cukup sepi untuk mencari taksi sehingga dia terpaksa harus menunggu montir langganannya sampai untuk memperbaiki mobilnya yang membuatnya terlambat hampir 1 jam lebih. Tadi dia memang sudah menelpon kliennya untuk memberitahu perihal keterlambatannya namun tetap saja dia harus cepat agar tidak semakin terlambat.
"Ahh, sial, aku sudah sangat terlambat," gerutunya sambil berjalan semakin cepat dan sedikit berlari tanpa memperhatikan jalannya.

Seorang Pria berjalan dengan langkah pasti dan penuh percaya diri memasuki salah satu hotel miliknya, hari ini dia melakukan kunjungan mendadak ke beberapa perusahaannya untuk memastikan kinerja para karyawannya. Di belakangnya seorang pria lainnya, yang merupakan asistennya mengikutinya sambil memberitahu beberapa penjelasan tentang perkembangan hotel yang akan mereka datangi ini. Pria tersebut terlihat serius mendengarkan penjelasan itu sambil sesekali mengecek Ipad-nya, meneliti kebenaran dari setiap penjelasan asistennya melalui data-data di Ipad tersebut.

"Brukkkk," ditengah keseriusannya menekuni data tersebut, tiba - tiba seorang gadis yang terlihat terburu-buru menabraknya membuat sang gadis terjatuh kesakitan. Kelihatannya sang gadis tidak memperhatikan jalannya dengan baik membuatnya menabrak pria tersebut dan kehilangan keseimbangannya.

"Auucchh," teriak sang gadis pelan menahan sakit di bokong dan jidatnya. Namun mendengar teriakan itu, bukannya menolong, pria tersebut malah terlihat tidak peduli dan hanya memandangnya sebentar kemudian merapikan jasnya dan kembali melangkah masuk ke dalam hotelnya meninggalkan gadis itu membuat sang gadis terpelongo.
Gadis itu sadar bahwa dialah yang bersalah dan menabrak pria itu, namun seharusnya pria itu bisa berbaik hati sedikit untuk menolongnya berdiri dan dia akan minta maaf secara baik - baik, namun kelakuan pria itu membuatnya emosi dan melupakan rasa sakitnya.
"Hei, tuan...kau seharusnya menolongku terlebih dulu sebelum kembali berjalan!!" Gadis itu bangkit berdiri kemudian berteriak kencang membuat semua orang yang ada di sekitarnya diam dan memperhatikannya, namun pria itu tetap tidak peduli dan kemudian berjalan semakin jauh menuju lift.

"Hei tuan aku berbicara kepadamu!" Gadis tersebut berhasil menangkap pria itu membuat sang pria berbalik dan menatapnya. Gadis tersebut sempat terpana beberapa saat ketika memandang sang pria yang ternyata sangat tampan.

"Apakah kau sudah puas mengagumi wajah tampanku, nona?" pertanyaan pria itu sukses membuat sang gadis sadar dari kekagumannya dan ingin berbicara namun terhenti dan mulai mengernyitkan dahi saat mendengar pertanyaan pria tersebut.

"Berapa?"

"Mak..maksudnya?" tanyanya heran

"Hei, nona jangan pura - pura tidak tau dan bersikap lugu, aku tau kau pasti mengenalku dan sengaja berpura - pura menabrakku untuk meminta ganti rugi sejumlah uang ..sekarang sebutkan saja nominalnya dan aku akan memerintahkan asistenku menyiapkan uangnya,"

Ucapan pria tersebut membuat gadis itu semakin bertambah emosi dan akhirnya menendang tulang kering pria tersebut dengan sekuat tenaga.

"Kau...!!!!" Pria itu kaget dan akan berteriak marah namun terhenti saat menyadari bahwa dia berada di tempat umum dan sedang menjadi tontonan para karyawannya.

"Apakah kau tidak punya pekerjaan, nona?" tanyanya kemudian.

"Hah?" Gadis yang emosi tersebut tiba - tiba melongo mendengar pertanyaan pria itu.

"Kenapa? Apa otakmu sedikit bermasalah akibat terjatuh tadi, kau seperti tidak mengerti maksud pertanyaanku?"

"Ahh, ya mungkin saja itu terjadi, soalnya lututmu sepertinya terjatuh duluan tadi," ucap pria itu sambil menunjuk kepalanya dan lutut gadis itu bersamaan dan tersenyum penuh arti.

"Ayo, kita pergi Daniel, pekerjaan kita lebih penting daripada mengurusi gadis ini," perintahnya pada asistennya sambil melangkah pergi setelah berhasil membuat gadis itu terdiam berusaha mencerna perkataannya.

"Kau!!!!" Sang gadis yang sadar bahwa dia baru saja dihina semakin berang dan mengejar pria itu, kemudian melompat ke punggung pria itu sambil menjambak rambutnya sekuat tenaga.
"Rasakan ini brengsek!!!!!!!" teriaknya membabi buta membuat semua orang terkejut dan semakin terdiam di posisi mereka berdiri.

"Singkirkan wanita ini dari hadapanku....Daniel panggil satpam," Sang Pria yang mulai kewalahan menyingkirkan gadis itu mulai berteriak marah sambil berusaha melepaskan jambakan dan menurunkan gadis itu dari punggungnya.

"Tuan Devano!!!!"

"Mbak Jessica!!!!"

Teriak dua orang bersamaan sambil berlari ke arah mereka dan mulai melerainya.
------
TBC

06 Januari 2016

Hai ini cerita terbaruku setelah lama vakum dari dunia per-wattpadan, silahkan dinikmati dan di vomment ya!!!

Dan buat penggemar KCB mohon maaf kalo aku gak bisa ngelanjutin ceritanya untuk waktu yang gak bisa ditentukan ya....soalnya koq gitu baca ulang aku ngerasa ceritaku itu alay ya, gak punya alur jelas dan sedikit melebih lebihkan cerita jadi keliatan dramatis kayak cerita cerita sinetron Indonesia zaman sekarang.

Dan semoga aja ceritaku ini nantinya gak bakalan kayak gitu ya...

I Hope, you like my new story

Selamat membaca dan Selamat Tahun Baru 2016 juga...

Hehehehe

Oh iya tambahan nie, buat pemeran ceweknya ada di pict aku gambarnya ya, tapi itu cuma menurut gambaran aku, kalian bebas koq mau membayangkan siapapun idola kalian buat jadi pemerannya...soalnya ini kan bukan cerita FanFiction

My "Jerk" HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang