my (fake) brother ?

54 2 0
                                    

"Hai" ucap seseorang. Secara refleks akupun menoleh, dan disaat aku berbalik dengan sempurna aku terkejut.

"Ka.. ka-mu ?" ucapku terbata

"Biasa aja kali, gak usah lebay deh. ngapain gagap begitu" ucapnya.

"Apaan sih. Aku kan cuma kaget. Lo bayangin aja kalau jantung gue copot gimana ? Lo mau donorin jantung lo ke gue ?" Ucapku dengan membuat ucapanku bernada sedikit ketus.

"Ya elah. Apa sih yang nggak buat kamu" ucapnya menggodaku.

"Idih. Garing lagi, Ben" ucapku padanya. Ohiya dia adalah temanku dari SMP, dia itu hobbi banget jahilin, becandaiin ataupun menggodaku. Dia pernah curhat gitu sama aku waktu dia mau nembak cewek soalnya dia itu bingung mau nembak siapa. Awalnya dia gak mau memberitahu aku siapa yang akan ia tembak. Tapi, kebayang lah mana bisa aku menilai kalau aku nggak tau siapa yang akan dia tembak. Jadi, dengan terpaksa dia memberitahukan siapa cewek yang beruntung itu. Dari kedua kandidat yang ia katakan aku memilih Shiha. Shiha itu anak kelas X IPA 4. Karena aku nggak setuju Ben sama Zean. Alasannya sih gampang karena Zean itu mantan kekasih salah satu sahabat Ben, dan menurutku kalau Ben sama Zean pasti banyak yang mengira bahwa Ben menikung sahabatnya sendiri. Dan akhirnya mereka (Ben dan Shiha) pun jadian. Aku dekat sama Ben karena nama bokap kita itu sama. Jadi, satu kelas melihat kita itu seolah-olah sodaraan.

Ohiya, sekedar info sih. Ben itu dulu waktu SMP pernah bikin anggota osis yang mengurus MOS nangis. Waktu kakak kelas yang mengurus kami (kebetulan kami sekelas dulu) memerintahkan satu kelas menulis nama anggota osis yang tidak disukai beserta alasannya. Saat itu Ben nulis nama salah satu anggota osis yang lumayan cerewet kemudian dia memberikan alasan yang sangat anti-mainstream disaat anak-anak lain memberikan alasan2 yang flat dan standar (contohnya : alasannya kakak kelas itu cerewet). Tebak deh alasannya apa. Alasannya yang dia tulis adalah 'karena kakak nggak ngasih nomor hape kakak ke aku' . Nah alasan yang dia tulis itu sukses membuat orang yang ia maksud bertanya siapa yang menulis kertas tersebut (maklum nama katanya nggak usah diikut sertakan) tapi nggak ada seorang pun dalam kelas yang ngaku. Alhasil kakak tersebut nangis dan berkata 'okelah kalau kalian nggak suka sama aku dan menulis bahwa aku cerewet. Tapi untuk alasan yang satu ini nggak masuk logika. Kalau aku nggak mau ngasih emangnya kenapa ? Hah ? kan itu privasi aku' . Alhasil kami sekelas kena ceramah ketua osis cuy. Dan keesokan harinya aku dan teman-temanku bertanya kepada murid laki-laki (kalian bertanya kenapa cuma murid laki-laki ? Jawabannya gampang karena nggak mungkin cewek yang nulis) Dan alhasil yang menulis kertas tersebut adalah Ben tapi sayangnya setelah kejadian tersebut dia nggak mengikuti MOS selama beberapa hari. Ntahlah bagiku itu pengalaman yang tak terlupakan. Hehehe..

"Hm...Thya apa kabar lo ? Gemes deh gue sama lo. Hahaha" Ucapnya sambil mencubit dengan gemas kedua pipiku.

PLAK !!!

"Apaan si lo. Lepasin gak, pipi gue bisa tambah tembem tau gak. Sakit tahu" Ucapku sambil memukul jarinya yang sedang mencubit pipiku.

"Aww, sakit tangan gue. Lo kok mukulnya keras banget. Lo gak kasihan nih sama gue. Hiks hiks kamu jahat deh" ucapnya dengan membuat nada bicaranya seolah-olah seperti anak kecil yang menangis sesegukan.

"Idih mual gue dengerinnya. Bwekk, rasain tuh siapa suruh main-main sama aku. Thya gitu loh" Ucapku sambil membentuk ceklis dengan jariku kemudian kutempelkan ke dagu dengan gaya sombong sesombong sombongnya sombong. Hahaha.. ngerti gak tuh

Kring... kring... kring....

"Thy... yah kok bunyi sih belnya" ucapnya dengan kesal. Gimana dia nggak kesal. Coba bayangin dia baru mau bicara udah di potong dengan mentah-mentah oleh bel yang berbunyi. Hahahha...

"Yaudah lah. Masuk yuk, lo mau diomelin sama guru ? Nggak kan. Sok atuh mangga" ucapku mengajaknya masuk ke kelas seraya berjalan mendahuluinya.

Pelajaran pun selesai. Huh rasanya hari ini melelahkan sekali deh. Kayaknya sampai rumah aku pengen langsung bocan. Heheheh

"Eh guys bajunya udah jadi. Besok aku akan bawa bajunya ok" ucap ketua kelasku. Ohiya, baju yang dia maksud adalah baju untuk PORSENI nantinya. Aduh jadi nggak sabar deh nunggu pembukaan PORSENI nantinya.

Akupun berjalan keluar kelasku bersama teman-temanku.

***

Hai hai hai.. jangan bosen ya baca cerita aku. Ini pemanasan, tunggu aja kapan tanggal mainnya. Semoga kalian nggak bosen sama cerita aku ya ! Maaf kalau gaje soalnya ini buru-buru nulisnya soalnya hape ini mau dipakai my idiot brother. Hehehe...

Ada apa dengan PORSENI nantinya ? Nantikan next chapternya ya!

Ngeliat banyak yang baca aja aku udah senang kok. Apalagi kalau di vote. Love and Hug

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Loving In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang