Loving In Silence

Unexpected

Hari ini aku berangkat ke sekolah lebih cepat dari biasanya. karena rencananya sahabatku yang kebetulan keponakan salah satu guru di Senior High School Garuda Muda akan memberikan beberapa bayangan soal untuk ulangan nantinya.

Saat aku sampai di sekolah, sudah cukup banyak siswa kelas X maupun XI walaupun nyatanya giliran mereka ulangan masih terbilang cukup lama. Aku pun mengalihkan penglihatanku mengitari setiap bagian sekolah untuk mencari keberadaan sahabat-sahabatku.

Tidak lama kemudian, aku menemukan mereka. Mereka ada di taman sekolah sedang asik berbincang -bincang. Dari tempatku sekarang, aku bisa melihat mereka semua sedang serius-seriusnya membicarakan sesuatu. 'mungkin mereka membahas pelajaran' batinku. Aku pun menghampiri mereka dengan langkah cepat.

"Hai guys !!! lagi ngapain. kayaknya serius banget" sapaku saat sampai disana.

"Hai Cin. wah lo udah dateng. kita lagi ngebahas bayangan soal nih, sini !!" Ucap Rachel kepadaku. Rachel adalah salah satu sahabatku. ohiya, aku mempunyai beberapa sahabat yang siap dan selalu bersamaku dengan segala keketusanku.

kring...kring....kring (anggap sajalah bunyi bel)

"Bel udah bunyi tuh. Yuk kita ke kelas" ajakku kepada yang lainnya

Ketika aku berjalan menuju kelas, aku melihat orang yang pernah menggangguku sedang berbicara dengan seorang cowok, yang aku yakini kakak kelasku yang bernama Revaldo Galaxio. ya iyalah aku kenal, secara dia kan selalu berprestasi dan membanggakan sekolah, jadi seluruh sekolah mungkin mengenal dia.

"kok mereka keliatan dekat banget. Atau jangan-jangan dia itu adiknya Aldo?" Ucap batinku

***
Bel berbunyi menandakan bahwa ulangan hari ini selesai atau dengan artian waktunya untuk pulang. Akupun kemudian beranjak menjauhi keasku untuk mencari keberadaan sahabat-sahabatku. Tidak lama berselang aku pun menemukan keberdaan mereka, aku pun berjalan mendekati tempat mereka berada.

"Hai guys !!!" sapaku kepada mereka semua.

"Hai Cin. kok lo lama banget keluarnya" ucap Zeza kepadaku.

"Ya biasalah memastikan jawaban terlebih dahulu" Jawabku dengan santai.

Kamipun berbincang-bincang dan bercanda gurau seperti biasanya. Hingga aku teringat akan suatu pertanyaan yang tiba-tiba ada di otakku.

"Nia, emangnya kak Aldo punya adek ya disini yang seangkatan sama kita?" tanyaku ragu-ragu kepada Tania. salah seorang sahabatku juga.

"Iya. Namanya itu Bryan Galaxio Jayanata. Eh gue pernah loh kerumahnya Bryan, gila rumah dia itu udah kayak istana. Mobilnya gila Lamborghini keluaran terbaru dan hebatnya mobilnya itu ada tiga. gak ngerti deh gue. kalau gue punya rumah kek gitu, mungkin gue udah gak bakalan keluar rumah lagi deh. pokoknya top deh" Celoteh Tania panjang lebar

"Mereka (Aldo dan Bryan) itu cowok most wanted banget deh. Udah sama-sama ganteng ramah senyum lagi sama semua orang. emang cowok idaman banget deh. Yang membedakan mereka cuma IQ mereka. Aldo lebih pintar daripada Bryan" Lanjutnya berceloteh. 'Oh, jadi namanya itu Bryan dan wow tenyata dia juga orang yang sangat berada' Batinku.

***

"Assalamu alaikum, mom" ucapku seraya masuk kedalam rumahku.

"Waalaikum salam, eh anak mama udah pulang. Yuk makan, kamu pasti laperkan" ucap mamaku

Selesai makan, aku pun menuju kamarku untuk beristirahat seperti biasanya. Rencananya, aku akan belajar lagi setelah beristirahat sejenak.

Aku mengerjapkan mataku sejenak. yah, aku terbangun dari tidurku. aku pun melirik jam di nakas dan ternyata sudah jam 5 sore lebih beberapa menit. Aku pun menuju kamar mandi untuk membasuh wajahku, kemudian mencari buku yang akan aku pelajari. Aku pun menemukannya dan mulai belajar.

Setelah merasa bosan setelah belajar cukup lama, akupun membuka akun sosial media yang ku punya. Aku tidak menemukan hal yang menarik hingga dalam otakku terbesit suatu ide untuk mencari akun sosial seseorang yang belum lama ini bertemu denganku.

Akupun mengetik nama orang itu dan dengan cepat akun tersebut muncul. Yang pertama kulihat hanya gambar anime di kronologinya. Akupun meng-scroll hingga halaman paling bawah, dan hanya ada 1 foto yang berisi sebanyak kurang lebih 7 orang. Aku melihat dengan seksama, dalam foto itu, aku melihat beberapa kakak kelas yang aku kenal seperti kak Aldo dan temannya. tapi ada satu yang yang sangat aku kenali siapa lagi kalau bukan Bryan.

Walaupun aku baru beberapa kali bertemu dengannya, tapi jujur entah mengapa aku sangat bisa mengenali dirinya. entahlah, mungkin karena aku mudah mengenali seseorang atau karena sebab lain.

***

"Akhirnya selesai juga. yey bebas sudah gue" Ucapku kepada salah satu temanku seraya menuju kantin. ya, ulangan pertama untuk hari ini selesai sudah deh. Tinggal beberapa mata pelajaran lagi. 'Semangat Cin' ucapku kepada diriku sendiri untuk lebih semangat.

Sesampainya kami di kantin, aku disambut dengan desak-desakan pembeli. Aku pun memutuskan membeli minuman dan beberapa makanan ringan kemudian membawanya kekelasku. Sebelum keluar dari kantin, mataku bertemu dengan mata seseorang yang sepertinya aku kenal. Oh ya, di Bryan. Entahlah mengapa ketika aku melihatnya aku langsung kenal tapi kalau tidak melihatnya aku tidak bisa membayangkan wajahnya.

Setelah kejadian itu, akupun bergegas menuju kelasku bersama temanku.

***

"Hai" ucap seseorang. Secara refleks akupun menoleh, dan disaat aku berbalik dengan sempurna aku terkejut.

"Ka.. ka-mu ?" ucapku terbata

***

hai hai hai... aku udah dari kemarin sebenarnya update cerita ini tapi malah malas ngetik. sebenarnya udah banyak inspirasi tapi lagi malas. sebenarnya sedikit kecewa sih, karena gak banyak respond dari reader. ya mungkin karena aku masih penulis baru.

Tapi aku seneng kok, melihat ada juga orang yang membaca cerita ini. untuk yang udah baca makasih ya dan jangan bosen membaca cerita aku. Aku baru nulis. Aku harap kalian memberiku kritik agar tulisanku lebih bagus lagi

*cat : foto Bryan