A L A N
Peluh mengalir di dahiku, lebam lebam dikulitku sudah tak bisa dihitung lagi. Sarung tinju melapisi kedua tanganku yang sedang mengambil ancang-ancang untuk melakukan gerakan terakhir.
Bugh!
"Whoaaaaaaa!!!!!!!!!"
Semua orang berteriak meneriakiku, mereka senang dengan kemenanganku tanpa tahu dibalik ini semua terdapat lebam yang tak bisa dihitung lagi.
Seorang wasit menaiki arena pertandingan ini dan menghampiriku sambil berkata selamat, sesaat dia berbalik menghadap penonton sambil berteriak bahwa aku adalah pemenangnya sembari mengangkat sebelah tanganku.
Yah..
Akulah pemenangya..
_____
Aku hanya meringis pelan saat gadis didepanku ini sedang mengobati lebam serta luka ditubuhku, terkadang tanpa sadar ia terlalu kencang menekannya sehingga aku kembali meringis sakit kembali.
"Eisshh... Ya!! Makanya kakak gak usah deh sok-sok an ikutan pertandingan kayak gitu, liat kan sekarang gimana hasilnya?" Ocehnya dengan suara yang keras, aku hanya mendengus sebal.
"Argh! Bisa pelan sedikit gak sih le?" Ucapku protes saat ia menekan lukanya.
"Ck.. Makanya jangan cari penyakit" ia kembali menekan pelan lukanya sehingga akupun kembali meringis pelan.
"Kak, mending kakak gak usah ikutan acara pertandingan kayak gini lagi deh, nambah penyakit sama dosa aja tau gak".
"Maksudnya penyakit sama dosa?"
"Iya.. Penyakit badan jadi kayak gini, dosa karena kan mukulin orang, ditambah kakak setiap pertandingan kan.. Ya.. Gitu lah, penonton cewek aja sampe ngiler udah gitu tatapannya kayak macan lagi liat mangsa yang pengen mereka terkam, hiiii serem deh.." Saat mendengar perkataannya aku sontak tertawa, bagaimana tidak. Saat dia mengucapkan kata-katanya tadi dia terlihat cemberut sambil bergidik ngeri dan itu sangat menggemaskan.
Matanya menatap aneh ke arahku sambil memanyunkan bibirnya karena aku hanya tertawa saat mendengar perkataannya, tak berapa lama kemudian dia berdecak kesal sambil melempar kapas bekas lukaku lalu berjalan keluar dari kamarku meninggalkan diriku yang masih tertawa.
_____
"Eh eh.. Katanya ada anak baru loh"
"Sumpah? Ganteng gak? Keren gak?"
"Eissh kalo itu gak usah ditanya lagi"
"Eh itu orangnya kayaknya"
Para murid saling berbisik bisik saat melihat seorang lelaki berwajah baru di koridor SHS. Mata para siswi yang sedari tadi menggosip itu langsung terpaku kearah seseorang yang disebut-sebut sebagai anak baru itu.
Mulut mereka terbungkam seketika ketika melihat ketampanan murid baru itu yang bisa dibilang diatas rata-rata.
Berbeda dengan para murid di SHS yang sedari tadi sibuk menilai tentang dirinya, anak baru ini terus berjalan santai tanpa menghiraukan pandangan mata yang sedari tadi terus tertuju padanya, kakinya melangkah lurus ke arah kelas 12-A, tempat dimana anak-anak berbakat dan berotak cerdas ada disana.
Tangannya hendak meraih handle pintu namun gerakannya terhenti saat seorang gadis menyela duluan masuk ke dalam kelas, ia hanya mengernyitkan keningnya heran dan langsung menggelengkan kepalanya pelan.
Kakinya yang panjang segera memasuki ruang kelas dan.. Seperti yang sudah diduga, semua kegiatan para siswa dan siswi dikelas itu terhenti seketika saat melihat bahwa mereka kedatangan anak baru di kelas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 P.M
RomanceDia muncul di kehidupanku saat aku beranjak dewasa Mengisi hari hariku dengan dirinya Selalu ada untukku disaat aku susah Merengkuh diriku dengan segala kesempurnaan nya Hingga suatu hal harus memisahkan kita.. Namun dia meninggalkan banyak teka tek...