Right Here Waiting

93 5 0
                                    

Alle pov~

Tuk Tuk Tuk~

Suara ketukan antara sepatu dan lantai menggema di kantor ini, kakiku melangkah dengan cepat menuju salah satu ruangan yang terletak di ujung.

Aku pun mengetuk pintu sembari mengatur nafas ku agar kembali teratur lagi.

"Ya masuk" sahut seseorang dari dalam, aku pun membuka pintu jati berwarna coklat kemerahan didepanku.

Mataku menyusuri ke segala arah dan menemukan seseorang yang sedang duduk di meja kerjanya sambil mengetik sesuatu di laptopnya.

"Grey!!" Ucapku dengan girang.

Kepalanya yang sedari tadi sedikit tertunduk dan matanya yang terlihat sangat fokus ke arah laptop langsung beralih ke arahku, wajahnya menampakkan senyum senang.

"Alle, kamu dateng kok gak ngasih kabar sih?" Ujarnya dengan wajah cemberut.

"Hehehe, kejutan!" Aku merentangkan tanganku seolah-olah seperti membuat surprise.

"Ck..ck..ck, tumben banget kamu dateng ke sini, oh... Aku tau, pasti kamu ada tujuan kan?" Ujarnya sambil jari telunjuknya mendorong dahiku pelan berkali-kali.

"Ishh jahat banget sih pikirannya, nggak kok, aku cuma pengen ngasih tau sesuatu, penting.. It's secret" ujarku sambil memelankan ucapanku saat mengatakan kata-kata yang terakhir.

"Apa?" Aku memanyunkan bibirku saat melihat sikap cueknya yang seakan-akan sedang malas mendengar perkataanku.

"Ck, gak niat banget kayaknya dengernya"

"Iya, iya Alle, jadi apa yang mau kamu omongin" wajahnya terlihat sekali tersenyum paksa, benar-benar...

"Jadi gini, aku... Diterima... Kerja..." Kedua tangannya dengan tiba-tiba memelukku erat, eh? Apa dia sesenang ini? Tiba-tiba dia melepaskan pelukannya kepadaku tapi jarakku dan dia masih dekat, dia masih memegang bahuku sambil menatapku berbinar.

"Serius kamu? Akhirnya aku bebas dari cucurut kecil iniii..."

Pletak!

Sebelum ia melanjutkan ucapannya, aku sudah terlebih dahulu memukul kepalanya, dia hanya meringis sakit dan langsung memegang kepalanya. Enak saja dia mengataiku seperti itu...

"Aduhhh sakit le! Serasa kayak dipukul pake tanduk banteng ta-"

Pletak!

"Aduhhhh sakit, pelan-pelan Alle"

Aku hanya merenggut sebal dan mendelikkan kedua mataku kearahnya.

"Mana ada mukul pelan? Dimana-mana juga mukul itu kenceng!" Ujarku sambil berteriak.

"Iya becanda kok le"

Aku hanya mendengus pelan tanpa mendengar ucapannya, aku pun masih bisa mendengar suara teriakannya yang memanggilku dari dalam agar aku tidak marah dengannya, astaga.. Sikap dan wajah benar-benar berbeda drastis rupanya.

_____

Cklek

"Omg... Capek banget hari ini" ujar Ellen sambil melepas sepatunya dan menggantinya dengan sandal rumah.

Alle melongokkan kepalanya dari dinding pembatas antara dapur dan ruang makan untuk melihat siapa yang masuk ke dalam apartemennya.

"Yaampun len, aku kira siapa, kamu tumben kesini, ada apa?" Ujar Alle heran dengan kedatangan Ellen yang sangat mendadak.

"Nggak apa-apa kok, emang gue gak boleh ya dateng kesini?" Alle tersenyum mendengar perkataan Ellen yang disertai wajah cemberutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

8 P.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang