Sickness

83 8 4
                                    

Di suatu malam.. "uhuk, uhuk!" Hikari batuk-batuk dan ibunya pun segera menuju ke kamar Hikari. "Hikari, kau tidak apa-apa?" Tanyanya dengan cemas. "Tidak apa-apa bu, hanya batuk biasa. Uhuk!" Jawab Hikari dengan tersenyum. "Besok kau tak usah masuk sekolah dulu, kau harus istirahat." Kata ibunya. "Tapi.. aku ada tugas untuk besok. Tolong biarkan aku masuk sekolah, bu." Rayu Hikari. "Pokoknya tidak. Kau sedang sakit harus istirahat, tidurlah nak." Kata ibunya sambil mengelus dahi Hikari dan mencium keningnya. "Selamat malam ibu, maaf sudah membangunkanmu." Kata Hikari. "Tak apa, Hikari. Selamat malam."

Keesokan harinya, karena Tomoe tidak tau keadaan Hikari yang sedang sakit, ia pun mengunjungi rumah Hikari untuk menjemput dan berangkat bersama ke sekolah, sesampainya disana. *ding dong* bel rumah Hikari berbunyi dan ibunya pun membukakan pintu, ketika ia melihat bahwa itu adalah Tomoe, ibunya berkata, "maaf, Tomoe. Hikari sedang sakit, tadi malam dia batuk parah sehingga tak bisa tidur, hari ini Hikari harus istirahat dulu. Ketika ia sudah sehat, akan kusuruh Hikari mengabarimu." Kata ibu Hikari. "Baiklah kalau begitu, saya akan menjenguk lagi nanti pulang sekolah. Saya permisi dulu." Kata Tomoe dengan raut wajah khawatirnya. Akhirnya Tomoe pun pergi ke sekolah sendirian, selama perjalanan pikirannya tak bisa lepas dari Hikari. Sesampainya di sekolah, Tomoe merasa kesepian dan tak ada teman untuk diajak berbicara, hingga ada salah satu teman sekelasnya yang bertanya. "Umm.. Tomoe, kau tak apa?" Tanya Fumi dengan pelan. "Ha? Tidak, aku tidak apa-apa." Jawab Tomoe dan kemudian memalingkan pandangan ke jendela lagi. "Kau tampak stress, ada masalah kah?" Tanya Fumi lagi. "Sudah kubilang tidak ada apa-apa kan?" Jawab Tomoe dengan nada sedikit kesal. "Baiklah kalau begitu." Jawab Fumi dengan nada agak sedih. "Fumi." Panggil Tomoe. Fumi yang telah melangkah agak jauh pun menoleh dan berkata "iya? Ada apa Tomoe?". "Tidak, tidak apa-apa." Kata Tomoe. Saat pelajaran berlanjut, Tomoe tidak mendengarkan dengan fokus. Tomoe masih terpikir akan Hikari yang sakit di rumah. Saat jam makan siang, Tomoe makan bekalnya sendirian saja di atap sekolah. Lalu Fumi pun datang. "Tomoe, kau sendirian saja? Kemana Hikari?" Tanya Fumi. Fumi, teman sekelas Tomoe yang agak pendek berambut panjang yang membuatnya lucu dan imut. Fumi pernah menyukai Tomoe sejak pertama kali melihat Tomoe masuk kelas, tetapi Tomoe telah berpacaran dengan Hikari dan Fumi hnya menjadi sekedar teman sekelas Tomoe. "Hikari sedang sakit, ia istirahat di rumahnya." Kata Tomoe sambil mengepak bekalnya dan pergi meninggalkan Fumi di atap. Jam makan siang telah berakhir, Jam pelajaran pun dimulai kembali. "Tomoe, Tomoe, Tomoe!" Teriak pak guru Shiyama yang melihat Tomoe sedang melamun di ujung kelas. "Seriuslah sedikit, sebentar lagi akan ada tes. Jarang sekali kau terlihat murung begitu." Kata pak Shiyama pada Tomoe. Tomoe tak mempedulikan apa yang dikatakan oleh gurunya itu. Waktu pulang sekolh pun tiba, Tomoe langsung bergegas untuk menuju rumah Hikari.

Sesampainya disana, ibu Hikari langsung membukakan pintu ketika bel berbunyi. "Tomoe, silkan masuk." Sapa ibu Hikari. "Permisi." Kata Tomoe singkat. Di dalam rumah, Tomoe langsung diantarkan ke kamar Hikari dan ibu Hikari meninggalkan mereka berdua. "T-Tomoe, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Hikari lemas. "Aku disini tentunya untuk menemanimu, Hikari." Kata Tomoe sambil memegang tangan Hikari erat-erat. "Tomoe, aku tak apa. Aku hanya butuh istirahat saja, ini hanya batuk dan demam biasa kok. Jangan khawatir ya." Kata Hikari dengan senyum lemasnya. Air mata menetes dari mata Tomoe. "Kau bilang ini tidak apa-apa? Hingga kau lemas begini, kau bilang tida-" Hikari langsung memotong pembicaraan itu dengan memeluk Tomoe, "aku tidak apa-apa, sayang. Kau percaya denganku kan? Kau tenang saja ya. Jangan sampai keadaanku membuat senyummu hilang, karena aku tidak ingin kau sedih seperti ini." Kata Hikari pada Tomoe. "Aku mencintaimu, Hikari." Kata Tomoe sambil memeluk Hikari. Akhirnya Tomoe pun pulang karena hari memang sudah mulai larut. Di perjalanan, ia sedang memikirkan perkataan Hikari dan akhirnya ia pun kembali bersemangat, saat itu dia berdiri di tengah perempatan dan betekad untuk tidak membuat Hikari tambah sedih lagi. Tanpa sadar, dari sebelah kanan Tomoe ada mobil yang kehilangan kendali, Tomoe terpaku tak bisa bergerak karena kaget dan akhirnya, tertabrak oleh mobil itu.

A Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang