Rate: T++ (yaoi)
Saat aku tersadar dan membuka mataku perlahan, aku merasa ada sesuatu yang membuat badanku terasa berat dan ada yang mengganjal. Ruangan disini tak seberapa gelap setelah aku menyesuaikan dengan cahaya dari luar. Tepat di atas kepalaku atau lebih tepatnya kasur yang aku tempati adalah jendela yang tinggi, membuat sinar rembulan dengan mudahnya memasuki celah-celah tirai jendela.
Ternyata Joe dan Rei sedang tidur dengan memeluk kedua tanganku. Aku bisa membedakan mereka dari rambutnya. Rambut Rei lebih panjang sedikit sehingga bisa diikat. Joe (kakak) di sebelah kananku dan Rei (adik) disebelah kiriku.
Kupikir mereka sudah tidur, aku menarik tanganku perlahan dari celah tangan sang kakak. Tapi Joe memelukku dengan erat, kucoba tangan kiriku lepas dari tangan Rei, dia langsung menarik kembali tanganku.
"Kakak mau kemana?" Suara dari sebelah kananku, Joe.
"Eh? Aku mau keluar sebentar, jadi tolong lepaskan pelukan kalian dong." aku berbisik sambil memohon.
"Tidak boleh!" sumber suaranya dari sebelah kiriku. Ternyata Rei juga bangun. "Aku sudah susah-susah membawamu kesini, kak Teddy!"
"Maksudmu?" dahiku mengernyit. Joe menarik lenganku sedikit.
"Begini kak, kami memilihmu untuk menghabiskan malam ini. Temani kami ya."
???!!!!!
Eh?? Apa maksudnya? Joe menarik lagi lenganku dengan cepat lalu dia mencium bi-bibir-ku! Tentu saja aku berusaha mendorongnya tetapi kedua tanganku tak bisa bergerak sama sekali.
"Kakak, gigimu menghalangi lidahku, tolong dibuka dong." Joe memohon lalu menciumku sekali lagi. Aku tak melakukan apa yang diminta Joe.
"Rei lakukan!" kata Joe. Firasatku buruk. Rei melepas pelukannya dan menuju celanaku. Aku baru sadar ternyata aku hanya memakai celana, kemana bajuku? Kemudian dibukanya resletingku perlahan.
"Maaf kak.", Rei mengeluarkan *piip* ku dari celana lalu menggegamnya.
"Ahh.....mmph!", Joe menciumku bahkan lidahnya ikut masuk kedalam. Aku mulai kesulitan bernafas!
"Mmph....ah....ummh.....", air liurku mulai keluar, Rei yang sejak tadi menggegam *piip* ku, mulai menaik-turunkan gegamannya, pelan sekali. Apa-apaan mereka ini?!.
Aku takut... Ayah dimana sih? Jam berapa sekarang? Disini gelap, aku tak bisa bergerak.
"Mmmph....!"
Rei mempercepat gerakannya, dan Joe mulai menciumi leherku.
"A-APA YANG KALIAN LAKUKAN!"
"Ssstt....jangan berisik, ini sudah malam lho, kalau kakak berisik, semua orang akan bangun dan melihat kita semua. Tenang saja, aku cuma membuat tanda kok." ujar Joe.
"TA-TANDA APAAN?! Ahh...." leherku seperti digigit, jilat dan dihisap... jangan jangan kissmark?!
"Tanda kalau kakak menjadi milik kami", aku tahu saat ini Joe sedang tersenyum. Joe menindih perutku kemudian mulai mendekat kearah leher dan sekitarnya, melakukan hal sama seperti tadi. Membuat kissmark beberapa kali.
"J...joe... hentikan..." Joe tetap diam, aku berusaha mendorongnya, tapi badanku terasa begitu lemas, ditambah yang dilakukan Rei saat ini. Badanku terasa panas dan aku.... tak kuat lagi....
".....uuhhhh......"
Setelah itu semua kembali gelap...
![](https://img.wattpad.com/cover/53884451-288-k978171.jpg)