Keempat

33 10 0
                                    

Harry's POV

"Niall! Apa yang baru saja kau lakukan eh? Kau tadi bertemu dengannya. Barbara!" ucap ku emosi. Bagaimana tidak itu adalah Barbara. Barbara Palvin, sahabat kecil Niall. Oh my god, bahkan aku tak mengerti apa jalan fikiran sahabat ku ini.

"Aku tak bisa bertemu dengannya Harry" ucapnya santai

"Why?" tanya ku

"Aku sudah memiliki Selena. Aku tak mungkin membiarkan perasaan ku tumbuh kembali kepadanya Haz. Ini tak mungkin!" ucapnya frustasi

Aku yang sedang mengemudi pun jadi tak fokus. Perkataan Niall memang benar adanya. Tapi apa salahnya bertemu dengan sahabat kecil?

"Niall, tak ada salahnya bukan bertemu kembali dengan sahabat lama mu? Setidaknya kalian menanyakan kabar" ucapku

"Untuk apa? Lagian dia baik baik saja Haz. Aku tak ingin kehilangan Selena" ucapnya

"Aku tau. Tapi apa salahnya kau bertemu sekali saja dengan Barbara, Niall? Meminta maaf bahwa kau meninggalkannya"

Dia diam. Hey perkataan ku benar. Jika aku di posisi Niall, aku akan kembali kepada Barbara. Lagian tak ada yang merestui hubungan Selena dengan Niall. Hubungan Niall dan Selena membawa dampak buruk bagi nya sendiri.

"Lupakan Haz" ucapnya

"Jangan salahkan aku jika nanti aku akan mengejar Barbara, Niall. Jangan salahkan aku jika nanti ia menjadi milikku"

***

Niall's POV

Ya,aku bertemu dengannya lagi.
Dan ternyata benar, Gadis yang kutemui tempo hari itu. Dia memang benar Barbara,Barbara Palvin. Sahabat kecil ku dulu, sahabat yang aku cintai dulu.

Namun,mengapa dia tak mengenali ku?aku hanya terlihat seperti orang asing bagi nya. ini sangat menyakitkan.

Apakah waktu aku meninggalkannya itu sangat menyakitinya?hingga dia ingin melupakan ku dan jika bertemu seakan-akan tidak mengenaliku?

Aku bingung,aku tidak mengerti sekarang. Tetapi aku tidak boleh egois, aku sekarang sudah memiliki Selena. Aku tak mau cinta yang dulu tumbuh kembali. Tapi bagaimana dengan perasaan Barbara?Apakah dia masih mencintai ku sama seperti dulu?Tapi kenyatannya saja, ia tak mengenali ku,lagi. Aku memutuskan untuk cepat-cepat pergi dari Cafe ini.

Aku menghiraukan panggilan Harry, saat Barbara menyebutkan nama nya dengan sempurna.

Di dalam mobil kami -Aku dan Harry, berdebat tentang kejadian tadi. Sampai suatu kata yang keluar dari mulut Harry yang membuatku terdiam dan bergelut dengan pikiranku sendiri

"Jangan salahkan aku jika nanti aku akan mengejar Barbara, Niall. Jangan salahkan aku jika nanti ia menjadi milikku"

Ya. Kata-kata itu terngiang di otakku. Bagaimana jika Harry akhirnya memiliki Barbara? dan Barbara..
Oh shit, Apa-apaan ini.

Aku benar-benar berada dalam situasi yang sama sekali tidak kuinginkan.
Aku tidak suka keaadaan seperti ini.
Keadaan dimana tentang perasaan yang menjadi peran utamanya.

Same Old Love [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang