Chapter 1

546 9 0
                                    

PART 1 : Faith

'Takdir'

Mungkin aneh bagi kalian jika mendengar kata tersebut. Tapi, bagiku takdir adalah segala sesuatu Kamisama lalukan terhadap kehidupan kita. Dan, kita tak bisa mengubahnya meskipun terkadangkita harus melewati hal terburuk sekalipun dalam kehidupan kita.

Flashback.

~Ayumu POV~

"Kenapa Kamu menghentikanku, Ayumuchan?"

Yang ada di fikiranku saat ini adalah kenapa sahabatku bertingkah aneh setelah pengumuman kelulusan. Hey, seharusnya dia senang, 'kan?

Aku menatap mata Emerlandnya penuh tanda tanya indicator:full. Dia memiringkan kepalanya seraya menatapku datar.

"K-kau tidak berniat menghilang setelah acara kelulusan kan, Sachiyochan?" Kataku dengan nada. Rambut pinknya bergelombangnya meluncur bagaikan air terjun sampai melewati bahu ,warna rambunya tetap sama.

Tapi, yang aku pertanyakan adalah hatinya. Apa dia masih mempunyai perasaan kepada Si-Pemuda-Hasegawa-Bodoh itu?

"Lie, Bukankah seharusnya kau membeli peralatan acara prom night besok, Ayumuchan?" Tanyanya datar.

"Jangan jawab pertanyaanku dengan pertanyaan lainnya, Sachiyochan." Jawabku sinis.

"Oh, pardon, Miss Mizuhashi." Tanggapannya jahil.

S-i-a-l-n-y-a wajahku berubah penuh tumpahan blush on pink Fujiwara.

"D-Dan kau juga Miss Hasegawa," Tanggapanku setelah sadar dari trans.

Keheningan menyelimuti kami berdua.

"Katakan kepada Kaichou , aku izin sebentar ada keperluan keluarga." Ucapnya.

Jika diberi pilihan, mungkin sekarang aku membedah isi fikiran dan mengobrak-mengabrik memorinya.

"Kenapa kau baru memberitahuku sekarang tepatnya ehem setelah acara pengumuman, Sachiyochan?" Tanyaku.

"Gomenasai, aku baru mengingat pesan itu sekarang, Ayumuchan." Keluhnya.

Aku mengenalnya selama tiga tahun. Dan, anehnya aku masih belum mengertia tentang keirian Sang Bungsu Fujiwara kepada sahabatku. Dan sebagian kaum Adam tentangnya? Demi-Dewa-Jashin, dia sangat imut. Dan dia kaya dlam semua arti kata. Cantik, seksi, manis, imut dan baik hatinya layaknya Salju. Putih. Dingin. Namun Rapuh. Sakura dicinta dan dihormati:kebaikan hatinya mengalahkan kecantikannya.

"Baiklah, aku sampaikan kepada Kaichouu." Aku mengambil jalan tengahnya.

Sakura mendekatkan dirinya kepadaku dan memelukku. Aneh Seakan-akan ini menjadi pelukan terakhir nya untukku.

"Jaga dirimu baik-baik," katanya masih dalam posisi memelukku. "ku tunggu kabar tentangmu dan Mizuhashi baka itu," lanjutnya kemudian melangkah kaki keluar gerbang Alice Gakuen.

Aku tak bisa mengedipkan mataku masih bingung dengan tingkah lakunya yang aneh hari ini dan kata-kata. Oh, sungguh sangat penuh teka-teki

"Apa ada hal menarik di gerbang hingga lu menampilkan wajah bodohmu, Yamashita?" Tanya suara baritone di belakangku.

Di belakang ku.

Refleks aku menoleh dan melotot tajam kearah sang pemilik suara itu.

Hasegawa Takeshi.

"Bukan urusanmu, Hasegawa." Ucapku. "Apakah kau tidak khawatir dengan sikap aneh Sachiyochan yang aneh sejak tadi?" Tanyaku melemparkan pertanyaan retoris.

Friendship, Love and Hate.Where stories live. Discover now