PART 11.

40 5 0
                                    

Part 11 .

"...."

"Ayumu? Yamashita Ayumu??"

"....."

"Yamashita Ayumu?!"

"...."

"AYUMU!"

"Eh?!"

Ayumu celingak-celinguk.

Tapi, Ayumu hanya nyengir.

"Ya, aku mau Ryouji," Kata Ayumu tersenyum manis, kepada Ryouji yang menatapnya heran.

Tunggu. Dimana ini?

Ayumu mengucek-ngucek matanya.

Ini di dalam kelas-dan di dalam kelas ini yang ada dirinya dan-Mizuhashi Ryouji yang daritadi membangukannya.

MEMBANGUKANNYA?!

Damn!

Yang tadi Cuma mimpi toh!

Ryouji melotot pada Ayumu.

"Mau, apa, Ayumu? Kau ini! Sudah kubangunkan berkali-kali tetapi susah sekali. Teman-teman sudah menunggu kita! Kau sudah sepuluh menit tertidur! Hei, sehabis Professor Hiraku keluar, kau langsung tidur! Kau gila, Ayumu."

"Tunggu-" Potong Ayumu. "Aku tertidur di kelas. Aku tertidur di kelas?! Aku, Yamashita Ayumu, tertidur di kelas?! Dan yang tadi hanya mimpi?"

"Ha'I dan bersyukurlah kau tertidur setelah Professor Hiraku keluar, Ayumu. Yang lain tidak tahu kau tertidur. Sekarang, bangun. Kita ke kelas Takeshi! Dia lagi sakit, tahu."

"A-apa?"

Tapi tangan Ayumu keburu ditarik oleh Ryouji.

Yang tadi hanya mimpi, dan Ryouji di mimpinya itu memang hanya mimpi, dan Ayumu berharap terlalu tinggi agar Ryouji mau menyatakan cintanya di kantin berdiri di atas meja sambil berteriak.

Kenapa mimpinya tidak jadi kenyataan sih?!

Ah, lagian Ryouji kan orangnya cool, mana mau dia menyatakan cinta di atas meja sambil berteriak gitu, ramai pula.

Ayumu menghela napas.

"Apa?" Tanya Ryouji.

"Bukan urusanmu." Jawab Ayumu ketus. Dia dengan semangat menggebu-gebu bercampur kesal-berjalan cepat menuju kelas Takeshi, dan untungnya sudah sampai.

Ayumu segera melihat meja Takeshi dipenuhi oleh empat orang itu.

"Takeshi?"

"Sssst..." Alexander menunjuk jari telunjuk di bibirnya, meminta Ayumu diam.

Ryouji menyusul satu menit kemudian.

Akihiko menyadari ada yang tidak beres, segera mengedikkan bahu kea rah Ryouji dan Ayumu bergantian, lalu bertanya kepada Naoki dan Alexander lewat tatapan mata.

'hey, mereka kenapa sih?'

Naoki dan Alexander sama-sama angkat bahu.

Ayumu, tanpa mereka berlima sadari, memegang dahi Takeshi dengan punngung telapak tangannya.

Ayumu melotot kepada mereka bertiga.

"Kalian tidak mengcheck Takeshi daritadi?"
"Lie,"

"Dia demam, Baka! Baka kalian semua."

"Eh?"

"Apanya? Tidak nyambung!" Bentak Ayumu kesal.

"Apanya?" Tanya Naoki polos.

Friendship, Love and Hate.Where stories live. Discover now