H-2 Pernikahan Fajri dan Nami
Ingin rasanya Nami kabur dari rumah untuk sejenak.
Bagaimana Tidak, sepulang bekerja dari rumah sakit waktunya dihabiskan untuk persiapan pernikahnnya dengan Fajri.
" bisa stress gue lama-lama," ujar Mona. Dia sedang berada di taman belakang rumah Aisyah atau lebih sering di panggil Eceng, Yaitu sahabatnya sejak SMK. Karina, Leni dan Mini juga ikut. Mereka berlima adalah shabat sejoli sejak SMK. Kebetulan pohon nanas dan jambu air dirumah aisyah sedang berbuah jadi mereka ngerujak bareng.
" kalo gue boleh ngasih saran nih, seharusnya nyokap lo dan nyokap Fajri nggk seharusnya ngebuat perjodohan itu tanpa persetujuan kalian berdua. Ujar Aisayah, karina,Leni dan Mini hanya menggangguk."
" Eh tapi Tapi Fajri kan kelihatannya emang suka sama lo Mon, Kata Leni ikut memberi pendapat.
" Entahlah," Udah ah gue males ngebahas itu bikin stress. Orang lagi santai juga.
Tiba-tiba ada sms masuk di Iphone mona.
From : Fajri Somplak
Lo dimana, bentar lagi kita Fitting baju pernikahan
To : Fajri Somplak
Gue di Rumah Eceng, Kalo mau jemput kesini aja.
Belum sampai semenit udah ada balasan dar Fajri.
From : Fajri Somplak
Iya, 10 menit udah sampa disana.
" Kenapa Aku namain kontak Fajri di HP aku dengan nama Fajri Somplak, ya karna aku sebel aja. Bagaimana tidak dia yang awalnya hanya teman biasa tiba-tiba statusnya berubah menjadi calon suami aku. Kan aku punya impian masa depan sendiri, Yaitu bisa menjalani hidup sama cowok yang aku suka sejak kuliah dulu, namanya Iril. Tapi semua itu sirna karena perjodohan ini.
Gak berapa lama Fajri udah datang, terlihat mobilnya masuk halaman rumah eceng. Diapun terlihat turun dari mobil Lamborghini veneno Roadsternya menggunakan Tuxedo berwarna Biru langit mungkin habis dari kantornya.
" Sebenarnya Dia itu punya berapa mobil sih, kemaren pake bughati veron sekarang ganti lagi. Songong banget tuh orang, mau pamer ceritanya sama aku sorry ya gak tertarik." Batin Nami.
" Fajri ngapain kesini ? Jemput calon istri ya ?" Ledek Eceng, Karina, Leni dan Mini hanya mendengus menahan tawa supaya tidak meledak.
Eceng, karina, Leni dan Mini juga teman Fajri waktu SMK jadi mereka suda saling mengenal dan cukup akrab. Jadi udah biasa bagi mereka saling ledek.
" Udah siap Nam ?" Tanya Fajri.
" Udah yuk berangkat."
" Eceng,karina,leni dan Mini gue sama Nami berangkat dulu ya. Mereka berempat hanya mengangguk.
" Eh kalian berdua pegangan tangan dong biar romantis, Celetuk Leni. Aisyah,Karin dan Mini hanya cekikikan.
Aku hanya menanggapi dengan senyuman, celetukan Leni tadi. Sedangkan Nami mendengus karna di Ledek sahabatnya lagi.
" Yaudah Gue jalan dulu sama Mona. Mereka berempat hanya menggangguk.
Setelah berpamitan, Fajri dan Nami segera meninggalkan rumah eceng.
" Cari gaun yang bagus Nam!" Teriak Karina sebelum mereka keluar dari rumah.
nami's POV
Aku,Fajri,Mama dan Bunda sedang berada disebuah butik. Butik ini khusus menjual baju pengantin. Dan berhubung butik ini salah satu kerabat Fajri, Jadi temannya itu memberiku 2 gaun pengantin rancangan nya secara Cuma-Cuma alias gratis. Dan aku bebas memilih mana yang aku suka.
Nantinya aku akan memilih satu kebaya dan satu gaun simple. Kebaya akan aku gunakan saat ijab qabul di masjid sedangkan gaun yang simple akan aku gunakan saat acara resepsi pernikahan. Acara resepsinya akan diadakan dirumah Fajri, berhubung rumahnya yang besar bak istana dan halamannya yang luas. Yah taulah Keluarga Varenzha adalah orang terkaya kedua di Indonesia. Ya wajarlah soalnya Varenzha Corporation bergerak di empat bidang yaitu Batubara,Kelapa Sawit, Entertaiment dan Sepakbola sudah pasti bejibun tuh uang yang dihasilkan.
Karena butiknya besar Mama,Bunda dan Aku berpencar. Sedangkan Fajri hanya duduk santai di sofa yang telah disediakan. Disini aku dan Fajri membuat kesepakatan kalo kebaya yang aku pakai nanti dia yang memilih sedangkan gaun simple untuk resepsi aku memilih sendiri dan atas saran yang dikasih mama dan Bunda pastinya.
" Nih Gaun simple pilihan gue jri."
" yaudah lo coba aja dulu gue mau liat."
Fajri's POV
Aku melihat jam tangan sudah 5 menit, tapi Nami belum juga keluar dari ruang ganti ?
Kok aku gugup yah menjelang hari H pernikahan. Yah gue sering sih keacara resepsi pernikahan. Tapi ini beda, ini pernikahanku. Pernikahan aku dan Nami.
Tak beberapa lama Mona keluar dari ruang ganti baju.
Subhanallah, aku menikmati apa yang sedang aku lihat.
" Gimana Jri ?" Tanya Nami.
" Cantik Nam." tanpa sadar kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku.
Dan 2 kata itu cukup untuk membuat wajah Nami bersemu.
" Kebaya pilihan gue udah pasti bagus lo pake, jadi gak usah di coba lagi."
Jadi udah sepakat nih kebaya sama gaunnya ujar Mama dan Bunda berbarengan.
Aku dan Nami hanya mengangguk untuk menyetujui.
Moga ada yang suka ya... !!! tunggu kelanjutannya...
YOU ARE READING
Kamulah Takdirku
RomanceAku yang mengagumimu dalam diam utuh tak tersentuh, menyukaimu dalam diam,menyayangimu dalam diam dan yang mencintaimu dalam diam. Selau mendoakanmu sehabis sholat dan menjagamu dari kejauhan, Cuma itu yang bisa aku lakukan karna aku tersadar memili...