Proloq

265 13 4
                                    

****

Ikhlas' mudah untuk diutarakan, berat tuk melakukan.

***

Mataku mulai basah. aku menangis dalam diam. selayakya drama kolosial yang penuh dengan nyanyian, berbalik dengan cerita yang penuh tangisan. Disisi lain ketukkan hati menyadarkan untuk merelakan sesuatu yang tidak akan pernah aku miliki. Walau ego masih mengeras menolak alur, kenapa harus dengan cara ini.

Jeritan hati menolak keadaan ini, meneriakkan namanya mengiring air membasahi pipi. Sekelibat ulasan menari, terlihat kehidupan kan datang yang mereka jalani begitu indah. 

'sesuatu yang tak dinanti, cepat  lambat akan datang juga.

Kenapa secepat ini,?
Kenapa harus dengannya,?
Kenapa ia yang selalu ada disetiap sujudku, yang akan menjadi. . . . Saudara?

Kenapa,? haruskah ia,.?
Kenapa,?

-Raniyah

Hold My Hand(kimini Todoke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang