Kisah Alyssa, Adhit, Alvin, dan Nael

4K 87 3
                                    

"Perkenalan singkat yang mengagumkan, meski masih ada batas-batas yang kasat mata."

Mobil Adhit tiba di rumah Alvin yang cukup besar, mereka lantas turun dari mobil dan masuk setelah penbantu Alvin membukakan pintu untuk mereka semua. Ruang tamu langsung terlihat jelas begitu mereka melangkah masuk. Tampaknya Adhit dan Nael sering ke sini, buktinya mereka biasa saja. Berbeda dengan Alyssa yang terus mengedarkan pandangannya untuk sekedar melihat-lihat.

"Mau minum apa?" tanya Alvin.

"Lo nawarin? Oke, gue pesen jus alpukat ditaburin susu cokelat sama atasnya dikasih es krim," ceplos Alyssa tanpa dosa.

"Pesen? Lo pikir rumah gue Cafetaria sekolah? Lagian di dapur nggak ada es krim," balas Alvin.

"Yee kan lo yang nawarin. Ya udah jus alpukat dikasih susu cokelat aja."

Adhit dan Nael hanya geleng-geleng. Jika dipikir-pikir, Alvin dan Alyssa punya kemiripan yaitu cablak sedangkan Adhit lebih mirip dengan Nael. Kebetulan yang menyenangkan.

"Kalian apa?" Alvin mengalihkan perhatiannya kepada kedua sahabatnya.

"Gue seadanya aja," jawab Nael.

"Gue juga," sahut Adhit.

"Nah! Kalo di rumah orang ditawarin minum tuh jawabnya begitu," seloroh Alvin berniat menyindir Alyssa.

"Bodo amat salah siapa nawarin," acuh Alyssa.

Alvin memijat keningnya. Ternyata aslinya Alyssa selain lucu juga rese. Pemuda berwajah ala korea itu lantas meninggalkan mereka di ruang tamu dan berjalan menuju dapur.

Suasana tentu tidak hening. Alyssa dan Nael membicarakan tokoh minion sementara Adhit hanya menimpali. Sebenarnya Alyssa membuka perbincangan dengan pertandingan sepak bola tadi malam, sayangnya Nael tidak menonton karena ada undangan pesta ulang tahun anak teman papanya.

"Pokoknya minion itu lebih mirip larva!" nyolot Alyssa

"Larva kan uler, masih mirip sama plankton," sahut Nael.

"Tapi kan bentuknya mirip," sahut Nael.

"Beda, Al. Minion punya kaki sama tangan, nah Larva mana punya."

"Sama aja! Larva lo kasih kaki sama tangan ntar juga bentuknya kayak minion abis kerokan kok," keukeuh Alyssa mempertahankan persepsinya.

"Ebuset maksa amat," celetuk Nael.

"Dasar anak TK. Minion lebih mirip rambu lalu lintas begitu kok," sahut Adhit acuh.

Sejurus kemudian Alyssa dan Nael menyipitkan mata. Mereka menatap Adhit. Adhit yang ditatap seperti itu bergidik ngeri, pemuda itu mulai beringsut mudnur seakan-akan sebentar lagi diterkam.

"TAPLAAAAAAKKK!!!" teriak Alyssa dan Nael tepat di telinga Adhit.

Perang bantal berlangsung tanpa aba-aba. Lebih tepatnya Alyssa dan Nael yang menyerang Adhit. Ruang tamu rumah Alvin yang awalnya sejahtera kini seperti terkena tsunami dadakan.

Tak lama kemudian sang pemilik rumah datang dengan minuman-minuman serta cemilan untuk para tamu tak tau diri. Alvin berdecak melihat Alyssa dan Nael yang terus menyerang Adhit dengan bantal. Setelah meletakkan minuman itu di meja, Alvin ikut menyerang Adhit meski tidak tau apa yang terjadi.

"Huahahahahahaha." Tawa Alyssa, Alvin, dan Nael bercampur menjadi satu.

"Wanjrit gue hampir gak bisa nafas," dengus Adhit.

"Haha. Ya udah lo ganti baju deh Al, ke atas ntar masuk ke kamar yang pintunya ada gambar pizza. Udah disiapin bajunya buat elo," ujar Alvin.

"Ckck makanan mulu otak lo. Eh tapi baju siapa? Nggak mungkin kan gue pake baju lo," balas Alyssa.

Sorry I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang