Part 3

33 6 0
                                    

"Semoga ini menjadi awal yang indah. Kuharap bukan hanya awal tetapi juga akhir."

Rama yang tadi hanya diam, mendekat lagi kearah Riana dan berbisik tepat di telinga Riana
"Lo udah mempermalukan gue di depan umum! Lo tau apa maksud gue? Lo harus tanggung jawab!" Tukas Rama. Riana hanya menatap datar ke arah Rama " terus gur harus apa? Lo hamil? Sampai gue harus tanggung jawab segala?" Kata Riana tajam.
"Lo sekarang jadi milik gue! Lo gak akan bisa kemanapun pengawasan dari gue. Mungkin lo sekarang jadi PACAR gue yang merangkap BABU" jawab Rama seraya pergi meninggalkan Riana sendirian.

Keesokan harinya, Riana sampai disekolah. Ia langsung memarkir audi R8 nya. Saat dia berjalan di koridor, banyak anak-anak yang menatap sinis ke arahnya, tapi dia menganggap tidak ada apapun.

Sesampainya ia di kelas, riana melihat rama yang berada di bangkunya dengan memejamkan matanya sambil mendengarkan lagu dari iPodnya.

"Pergi lo dari sini, gue mau duduk"geram Riana

Riana menatap tajam rama, tetapi rama tidak bergeming. Ia masih menikmati lagu yang mengalun indah ke telinganya.

"Hei!! Bastard!! Pergi lo dari bangku gue, gue mau duduk!"ucap riana menggebrak meja dan melepaskan headset rama. Hal itu membuat rama membuka mata dan menatap tajam riana.

"Elo gak usah gitu bisa gak! Emang ni bangku punya elo apa? Punya eyang lo? Bokap lo? Nyokap lo? Enggak kan!! Gak usah belagu deh dasar cewe aneh! Lo itu harusnya bersikap baik dan ramah sama pacar elo ini! Ahh iya gue inget, elo kan judes kejam jadi gak ada kan yang temenan sama elo! Mungkin keluarga elo gak menginginkan elo kali ya, karena sikap dan sifat elo memalukan! Haha kasian banget hidup lo! Cewek bar bar!" Cerocos rama panjang lebar seraya pergi meninggalkan riana yang masih berdiri terpaku.

Riana masih meresapi perkataan rama. Sungguh perkataannya membuat ia sakit hati. Memang benar bahwa sekolah ini punya keluarganya. Tidak ada orang yang tahu bahwa riana adalah pewaris dari keluarga william, karena dia tidak memakai nama keluarganya. Ia tak mau dinggap sok kaya atau apapun. Dia hanya ingin hidup tentram dan damai. Tetapi mengapa rama menyatakan dia seperti itu seolah olah dia tidak pernah diajari sopan santun dan suka menindas orang. Jelas-jelas rama tidak mengenalnya, tetapi lelaki itu berani mengatakannya seperti itu. "Gue lelah ngejalani ini semua tuhan. Mengapa engkau menguji ku seperti itu? Apakah engkau senang sudah membuat aku seorang diri! Keluarga ku hancur dan orang yang aku cintai meninggalkan aku! Apakah itu tidak cukup? Aku mau bahagia Tuhan! Hanya bahagia dengan kehangatan sebuah keluarga" batin riana lirih

Riana terhanyut dalam dunianya. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. Riana terkejut karenanya dan berbalik badan. Ternyata yang menepuknya adalah sahabatnya. Thalia

"Ana gue denger yang diucapkan rama. Jangan dimasukkan ke hatinya. Anggap aja angin lalu okay?" Ucap thalia memeluk riana

"Tapi thal omongannya nusuk banget. Gue tahu keluarga gue udah hancur. Gue juga rindu kehangatan keluarg gueee! Gue rinduuu. Elo taukan?" Jawab ana lirih menangis terisak.

"Okay ana! Calm down baby, everything is gonna be alright!"jawab thalia lembut. Lama-kelamaan ana berhenti menangis. Hidung dan matanya memerah. Thalia yang melihatnya tersenyum iba.

"Ayo kita ke wc dulu! Muka lo jelek tau! Malu gue punya temen jelek!"lanjut thalia. Ana yang mendengarnya hanya tersenyum, dia bahagia ternyata masih ada yang berada di dekatnya.

***
Setelah mencuci wajahnya, riana kembali ke kelasnya. Saat ini ada pelajaran olahraga. Ana bergegas mengganti bajunya dan menuju ke lapangan. Di lapangan pak jay memberi pengarahan lalu dilanjutkan dengan pertandingan. Kelompok pertama ada thalia, tori, riana, rere, dan saskia. Sedangkan di kelompok kedua ada lili, civi, siska, lala dan reni.

Mereka bersiap siap mengambil posisi. Peluit pertandingan ditiup menandakan permainan telah dimulai. Bola basket mulai dilempar keatas. Riana segera meloncat dan bola basket ada ditangannya. Ia sangat ahli dalam hal ini. Permainannya sangat luar biasa bahkan three shot saja masuk. Siswa yang menonton karena jam kosong pun dibuat berdecak kagum olehnya. Sungguh luar biasa. Akhirnya quarter terakhir selesai dan dimenangkan oleh tim riana dengan skor 42-34.

"Lo memang hebat rin kalo masalah ginian! Ah sumpah iri ngettt"ucap rere

"Yaps, dan itu sahabat gue"bangga thalia

"Songong lu, uuuu"ucap rara

"Yaudah guys, ayo kita ganti baju terus istirahat"seru riana

Mereka pun pergi ke toilet mengganti baju. Lalu mereka pergi ke kantin.

To be continued

Let Him Go_nevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang