Chapter 5

743 24 8
                                    

Letting go is hard, but holding on for nothing is harder.

***

"Kau..." ucap Jo sambil mengayunkan telunjuknya didepan wajah Harry. "Tunggu disini! Jangan ikuti aku!" lanjut Jo lalu turun dari mobil.

Jo turun membawa bunga tulip biru, kesukaannya dan juga mamanya. "Halo, Maaa! Vanca kesini sudah tidak sedih lagi, kan? Vanca selalu senyum, Ma! Ma, Vanca sakit hati minggu lalu, tapi sekarang Vanca sudah merelakannya.." ucap Jo.

Ia tiba-tiba jadi bungkam. Mengingat saat Zayn--tidak, dia harus melupakannya. Harus. "Ma, Vanca pulang dulu ya, Mama yang tenang disana." ucap Jo lalu beranjak dari tempatnya. 

"Namamu Vanca?" tanya Harry tiba-tiba saat Jo masuk ke mobil. "Kau mengikutiku ya?" tukas Jo. "Maaf, tapi kau membuatku penasaran." ucap Harry tenang. 

Harry menyalakan mesin. "Aku tidak suka orang yang berkhianat." ucap Jo sekenanya. Harry terdiam. "Y-ya, aku pun begitu." ucap Harry kikuk. Harry mulai mengendarai mobilnya. 

"Bisakah kau turunkan aku didepan rumahku?" tanya Jo. "Untuk apa?" tanya Harry. "Tenang saja, aku masih menjadi housemaid-mu." ucap Jo. Sifatnya yang dingin itu kembali lagi. 

Tak sampai 15 menit mereka sudah sampai. Dan terlihat Nathan sedang memperbaiki mobilnya. Jo turun tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Harry hanya diam dimobil. 

"NATHAN!" seru Jo dengan nada ceria. "Oh hei, kau darimana saja? Aku merindukanmu! Kau menghilang begitu saja!" ucap Nathan. Harry hanya melihat dan mendengar apa yang mereka lakukan. 

"Aku juga merindukanmuuu! Kenapa message-ku tak kau balas, ha?" tanya Jo sambil memeluk Nathan. "Ada pekerjaan baru! Menjadi fotografer!" ucap Nathan. "Loh? Bukankah kau mengambil jurusan hukum?" tanya Jo bingung.

"Tak apa, lagipula aku jago dibidang fotografi!" ucap Nathan. "Sombong! Tapi nilaiku selalu lebih besar daripada kau! Oh iya, Papa kemana? Kau sudah bertemu dengan Papa?" tanya Jo. Jangan-jangan Jo sudah bertunangan!, batin Harry.

"Belum, kata Bianca, dia sedang di Amerika untuk beberapa bulan kedepan." ucap Nathan. "Aku baru tau kau anaknya Jess. Habisnya kau menghilang sih! Untung saja aku tidak jadi membencimu!" ucap Jo. 

Nathan terkekeh. "Yasudah, tapi kita sudah bertemu kan? Dan juga kau masih mencintaiku kan?" goda Nathan. Jo hanya memukul lengan Nathan dan mereka tertawa bersama. Harry yang melihatnya menjadi panas.

Setelah itu Jo masuk kembali ke mobil Harry. "Duh, hari ini kenapa panas ya?" tanya Harry pada dirinya sendiri. Jo yang tidak mengerti maksud Harry menjawab dengan polosnya. "Langitnya kan mendung.."

"Mungkin cuacanya atau... entahlah." ucap Harry lalu mengemudikan mobilnya menuju rumahnya. Tiba-tiba kening Harry berkerut. Kenapa aku merasa tidak rela melihatnya dengan yang lain?

Sesampainya disana mereka melihat Zayn berdiri menunggu ada seseorang membukakan pintu. Jo tersenyum. "Hai, Zayn!" serunya sambil turun dari mobil. "Lagi-lagi panas." gumam Harry. 

"Hei, kenapa kau hari ini?" tanya Zayn. "Setelah sekitar dua minggu, aku sudah ke rumah Mama! Oh iya, tadinya saat pesta Nabell aku ingin memberitahu kalau Nathan sudah bertemu denganku!" cerocos Jo. Dulu memang Jo suka bercerita apapun ke lelaki ini.

Pesta Nabell lagi, pesta Nabell lagi, batin Zayn. "Tapi waktu itu aku tidak cukup berani bertemu denganmu, jadinya... aku lupa deh." ucap Jo sambil terkekeh. "Harry mana?" tanya Zayn mengalihkan pembicaraannya. 

"Mungkin dia sudah masuk, ayo." ajak Jo. "Ada apa kau kesini?" tanya Jo seolah-olah ia tuan rumah. Mereka berdua duduk disofa. "Rindu padamuuu," goda Zayn. Jo memutar matanya. "Men-ji-ji-kan." ucapnya.

"Kita buat BMV, yuk!" ajak Jo. Astaga, video itu, batin Zayn. "Yuk, ajak Harry!" ucap Zayn. Raut muka Jo sedikit berubah mendengar nama itu lalu ia turun ke bawah mencari Harry. 

"Harry?" seru Jo. Tak ada jawaban. Jo menuju kamar Harry, tapi hasilnya nihil. Dimana sih lelaki itu! gerutu Jo dalam hati.

Jo melangkahkan kakinya keluar rumah lalu memandang langit. "Mau mendung," ucap Jo. Jo melangkahkan kakinya mengitari komplek. Hasilnya tetap sama, nihil. Hujan turun pelan-pelan semakin lama semakin deras.

Jo basah kuyup. Tapi ia tetap mencari Harry. Akhirnya ia menuju kafe yang dulu ia pernah bekerja disana. Tapi langkahnya terhenti saat didepan pintu kafe. Ia menegang. Ia melihat jelas wajah Harry, tapi dia juga melihat siluet perempuan.

Ia berbalik dan berlari menuju rumahnya, bukan rumah Harry. Tapi, tiba-tiba langkahnya terhenti lagi. "Untuk apa aku menangis? Untuk apa aku mencarinya?" gumamnya. Tanpa ia sadari, ia berbicara dalam hati, "Harry benar, hari ini panas sekali."

***

"Ayo dimakan dulu buburnya!" ujar Nathan. "Aku tidak mau, aku ingin kentang rebus saja!" Jo menolak. "Kau ini demam, jangan memakan yang macam-macam." elak Nathan. 

"Ya-ya-ya, bawel!" tukas Jo sambil mengambil mangkuk berisi bubur itu dari tangan Nathan. "Oh ya, kemarin siapa, Jo?" tanya Nathan. "Kemarin? Apanya siapa?" tanya Jo heran. 

"Gebetan baru?" tanya Nathan dalam bahasa Indonesia. Jo tersedak, dengan segera Nathan memberi minum padanya. "Kalau bicara pakai otak!" gerutu Jo. Nathan tertawa. 

"Lalu siapa?"

"Stranger."

"Ah, kau bohong ya?"

"Temannya Zayn."

"Kau sudah bangkit dari masa lalumu?"

"Sudah, mungkin."

"Oh, berpindah hati ke lelaki yang kemarin ya?"

"Ih, apaan sih!" rengut Jo. Nathan tertawa. "Jangan selalu mengelak karena cinta, buktinya saja kau pernah jatuh cinta pada Zayn." goda Nathan. "Astaga, itu hanya kebetulan, Nathan!" elak Jo.

"Everythings happens for a reason, Jo." ucap Nathan. "Ya-ya-ya, tapi tidak menurutku, semua ini hanyalah ketidak-sengajaan atau kebetulan!" tetap dengan prinsipnya. 

"Bagaimana kalau kau akan jatuh cinta padanya?" tanya Nathan. "Tidak mungkin." ucap Jo santai. "Oh yaaa?" goda Nathan. "Mm-hm." gumam Jo. 

"Oke, kita lihat nanti saja, asal kau tau. Cinta datang tanpa permisi, Jo."

***

haaiiiii! aku update juga akhirnyaaa^^ can i get 100 votesss?;;) i'll update faster if i get 100! hehe, gajuga deng:D udah baca kan? HARUS COMMENT YAAA! vote juga boyeehh;;3 DAN read miinneeee; rdnanggiap mwaahh! xx

After The Rain [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now