20,21 April 2010

721 10 0
                                    

Vansh masih berdiri di sekitar tebing; Veer datang ke sana dan meminta maaf pada karena telah menyembunyikan sesuatu dari dia. Vansh menjadi begitu kecewa bagaimana saudaranya sendiri, Ichcha dan seluruh keluarga Bundela berbohong. Dia tidak bisa melupakan apapun dan semua hal yang terjadi.

Veer mencoba untuk menghapus pemikiran seperti itu. Tapi, Vansh meraih lengannya dan mendorongnya sangat keras dan diminta untuk meninggalkan karena ia (Vansh) tidak akan mau kembali ke kekdiaman Bundela. Veer sekali lagi meminta maaf dan memeluk kakanya, Vansh pun membalas pelukan adiknya.

Kemudian veer meminta kakaknya untuk memukul dia seperti yang ia lakukan saat di masa kecil setiap kali dia (Veer) melakukan kesalahan, kakaknya pasti akan memukul dirinya. Veer mengambil tangan Vansh dan mulai memukuli dirinya. Vansh menyuruh Veer berhenti dan iapun memaafkan adiknya itu.

Ichcha duduk di lantai di kamar Vansh yang sudah jauh lebih bersih. Ia juga terlihat seperti biasanya- karena telah melepas seluruh pakaian dan ornamen pernikahan yang ia pakai dsebelumnya. Tiba-tiba Ichcha mengingat semua hal yang terjadi sebelumya, ucapan Vansh membuatnya semakin sedih.

Kemudian Ichcha mengingat semu pesan Jogi Thakur yang mengajarinya untuk melawan dan berjuang untuk dapat mencapai kesuksesan. Ia teringat kembali dengan momen pernikahannya dan malam pertamanya juga. Dan kemudian berjanji bahwa dia akan berjuang dan akan menyelamatkan pernikahan nya.

Veer yang telah berhasil membawa kakaknya sampai rumah, mengajaknya untuk segera masuk. Namun, sebelum masuk kerumah Vansh menanyakan pada adiknya. Mengenai kejadian dimasalalu yang tak ia ketahui? tapi Veer menjawab tidak ada. Vansh mengganti pertanyaannya, Apakah kau bahagia bersama Tapasya? Veer terlihat sedikit terkejut, kemudian ia menjelaskan bahwa dia dan Tapasya bahagia. Namun, Vansh bersihkeras ingin mendengar nya langsung dari Tapasya dan meminta Veer memanggilkan Tapasya untuknya. Veer tidak memiliki pilihan lain selain mencari Tapasya dikamar- Namun yang ia cari sudah pergi kembali kerumahnya. Ichcha sempat terkejut saat mendengar suara pintu kamarnya terketuk, wajahnya menjadi sumeringah saat membuka pintu. Karena mengira Vansh telah kembali- namun Ichcha justru menemukan Veer yang mencari Tapasya. Ichcha menanyakan pada Veer- Apa Vansh bersamanya? Veer menjelaskan bahwa Kakaknya tidak mau menemui siapapun kecuali Tapasya- karena kakaknya ingin mengetahui kebenaran itu melalui Tapasya.

Ichcha tiba-tiba saja kembali teringat ancaman Tapasya saat akan meninggalkan rumah. Ichcha pun mengatakan bahwa Tapasya telah kembali kerumahnya. Veer terlihat terkejut- Kemudian Ichcha memutuskan untuk menjelaskan sendiri kepada Vansh, sampai membuat Vansh mengerti- Ichcha mulai berlari keluar mendatangi Vansh, ia juga mengingat ancamannya kepada Tapasya. Bahwa ia tidak akan tinggal diam jika Tapasya kembali berbuat sesuatu yang akan menghancurkan hubungannya dengaan Vansh karena kebencian yang ia miliki terhadap dirinya. Dan juga janji terhadap Ibu dan Ayahnya.

Ichcha menemui Vansh- tapi Vansh kembali bersikap dingin kepadanya. Vansh menanyakan soal Tapasya (Ichcha-Veer sama-sama tertegun) Veer segera mengatakan yang sebenarnya bahwa Tapasya telah pergi. Vansh pun menyinggung ucapan Veer yang mengatakan bahwa ia dan Tapasya merasakan bahagia. Namun, mengapa Tapasya pergi dari sini jika ia meras bahagia dengan hubungan itu? Vansh jadi menyimpulkan sendiri, alasan Tapasya tidak ada disini- karena ia tidak ingin terlibat dengan kebohongan Ichcha-Veer. Ichcha memohon agar Vansh masuk kedalam- ia juga mencoba menjelaskan kesalapahaman itu padanya. Tapi- Vansh menolak dan meminta penjelasan dari adiknya. Namun- Ichcha belum menyerah untuk berusaha menjelaskan padanya mengenai kebeneran mengenai surat yang telah di ubah. Namun- Vansh kembali tak percaya dengan ucpan Ichcha lagi dan Vansh terlihat meledek mengatakan mungkin hantu yang telah menukar surat itu. Ichcha teringat ucapan Veer yang mengatakan bahwa saat ini Kakaknya hanya ingin mengetahui kebeneran dari Tapasya dan juga ancaman Tapasya, sehingga Ichcha lagi-lagi mengurungkan niatnya untuk mengatakan bahwa Tapasya lah yang sudah melakukannya. Veer meminta kesempatan pada Kakaknya untuk memberikannya waktu, ia berjanji akan membawa Tapasya padanya. Namun- Vansh sudah terlanjur tak respek lagi terhadap keduanya. Vansh akhirnya masuk kedalam dan meninggalkan keduanya diluar. Ichcha terlihat khawatir menanyakan pada Veer, bagaiman ia akan melakukannya- merubah hubungan palsunya menjadi kebenaran, bahkan hubungan dirinya dan Tapasya belum berubah sama sekali- bagaiman ia akan membuat Vansh mempercayainya- Ichcha meminta Veer menjawabnya pertanyaan itu, namun Veer hanya terdiam.

Ichcha masuk kekamarnya dan menemukan Vansh telah tertidur di ranjang, dengan hati-hati Ichcha membuka sepatu Vansh yang masih terpasang di kakiny. Ichcha akan menutup pintu dan kebetulan Veer berdiri tepat behadapan dengan Ichcha dari kejauhan. Ichcha-Veer terlihat menahan perasaan mereka masing-masing. Akhirnya Ichcha berhasil menutup pintu dan menguncinya, di luar Veer teringat kenangannya bersama Ichcha dahulu.

Tapasya terduduk di kamarnya dengan perasaan dendam dan sakit hati saat mengingat pertengkarannya dengan Ichcha- terutama saat Ichcha berani menampar wajahnya.

Ichcha telah bangun terlebih dahulu, ia pun bergegas keluar- saat ia kembali kekamarnya ia masih melihat Vansh masih tertidur. Ichcha yang kembali dengan membawa minuman segera kemeja dan menunangkan teh kedalam cangkir. Vansh terbangun dan melihat Ichcha- Ia terpesona melihat Ichcha dan pertama kali ia melihat rambut Ichcha yang masih basah setelah keramas. Vansh mendekati Ichcha, Ichcha tersenyum malu. Ketika Vansh menyentuh wajah Ichcha dengan telapak tangannya. Senyuman Vansh berubah ketika menyadari ada yang menurunkan foto pertunangan Ichcha-Veer. Ichcha menyadari perubahan tatapan Vansh- saat ia menyebut nama Vansh, vansh sudah mencengkram lengan Ichcha- Ichcha terlihat kesakitan, kemudian Vansh mendorong Ichcha ke sofa lalu meninggalkannya.

Ichcha mencurahkan isi hatinya dalam pemujaan pertamanya, Gunvanti datang terlihat bahagia saat menemukan Ichcha telah menjalankan ritualnya memuja dewa. Gunvanti memberikan berkat dengan memberikan tanda merah di kepala Ichcha. Ichcha terlihat sedih saat mendengar harapan dan kebahagian mertuanya dengan hubungan Vansh dengannya. Tak lupa Gunvanti mengatakan pada Ichcha untuk membuat manisan sebagai tugas pertamanya sebagai Istri dan juga menantu di rumah ini- Kemudia Gunvanti berjalan pergi.

Kakek dan Umed (ayah Vansh-Veer) terlihat sumeringah dan bahagia menyambut pagi hari setelah pernikahan terjadi- dan tidak sabar untuk mencicipi masakan pertama dari menantu baru mereka. Gunvanti datang dan menyuruh mereka untuk segera turun karena Ichcha telah selesai memasak makanan pertamanya.

Rohini(bibi Tapasya yang *blo'on nya kebangetan) keliahtan excited dengan toko makanan manisan yang ada di koran- nenek datang dan meminta padanya untuk membiarkan dia melihat koran. Namun- nenenk tersadar jika ia telah lupa menyimpan kacamatanya. Ia segera pergi kekamar Tapasya begitu tersadar, ia meninggalkan kacamatanya di sana.

Tapasya masih terliat merenungi kejadian semalam- ia melirik kelayar ponselnya dan membuka pesan dari Veer dengan senyuman bahagia. Namun, senyuman tersebut sirna setelah mengetahui isi pesan yang lagi-lagi berhubungan dengan Vansh yang telah menjadi suaminya Ichcha. Nenek membuka pintu kamar Tapasya terlihat terkejut melihat ada sosok Tapasya di dalam sana. Nenek buru-buru mengambil kacamatanya dan memasang itu untuk memastikan bahwa itu benar-benar Tapasya. Nenek menyadari ada sesuatu yang mengganggu Tapasya- Tapasya dengan menahan emosi menceritakan kejadian besar yang terjadi antara Vansh-Ichcha. Iapun mengatakan bahwa Ichcha telah membayar semua sumbangan yang telah ia berikan. Nenek menanyakan maksud ucapan cucu nya, Tapasya menjelaskan jika Ichcha telah menampar dirinya. Nenek terlihat terkejut dan marah. Tapasya menambahkan bahkan Ayahnya tidak pernah memukul dirinya. Nenek mengatakan jika tanda merah dikepala Ichcha telah membuatnya begitu berani.

Precap, 23 April 2010: Didepan keluarga Bundela, Ichcha menegaskan dan bersumpah jika masa lalunya sudah berakhir dan di hidupnya hanya ada satu kebenaran- dan juga satu-satunya hubungan dalam hidupnya, yaitu bersama dengan dirinya. *entah mengapa lagi-lagi aku merasa sedih untuk Veer.



Uttaran 2010 - 2011Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang