Episode 5

18 0 0
                                    

Ian dan So Dam pergi kesuatu tempat berdua. Ian mengembalikan album milik So Dam yang ditinggalkannya di taman bermain.

Ian : "Kau meninggalkan album ini kemarin. itu terlihat penting. apa kau tidak ingin memeriksanya?" tanyanya.

melihat album itu, membuat So Dam menangis. menyadari Ian berdiri disampingnya, So Dam berencana untuk menyembunyikan wajahnya yang sedang menangis. tapi Ian justru mencegah apa yang dilakukan So Dam.

Ian : "Menangislah dengan nyaman, jangan menyembunyikannya seperti itu." ucapnya.

So Dam : "Lepaskan!" sahutnya.

Ian diam saja tak bergeming, dan masih menggenggam erat tangan So Dam.

So Dam : "Lepaskan aku!" teriaknya. "Lepaskan aku! serius, kenapa kau jadi seperti ini?" amuknya seraya menampis tangan Ian.

Ian : "Menangislah dengan nyaman!" teriaknya balik.

So Dam kaget Ian berteriak padanya. Ian melepas kacamatanya, lalu berkata kalau tidak cukup jika hanya menyuruh pacar So Dam (Tae Soo) untuk bergegas minta maaf. So Dam bahkan tidak melakukan kesalahan. jadi, kenapa So Dam ingin menangis dan menyembunyikan wajahnya?

Ian : "Bukankah kau bilang bahwa semua yang kau berikan padanya adalah seluruh ketulusanmu?" tanyanya.

So Dam : "Itu benar! aku tidak melakukan kesalahan. semua yang kulakukan hanyalah jatuh cinta. benar bagiku untuk menerima permintaan maafnya juga. tapi apa yang bisa kulakukan? aku tidak dapat melakukan hal yang benar bahkan jika aku mati." ucapnya seraya menangis.

Ian : "Kenapa tidak bisa?" tanyanya.

So Dam : "Aku hanya.. terlalu bodoh dan lemah. aku sangat lemah dan begitu bodoh bila dibandingkan dengan yang lainnya. aku bahkan terus-menerus mendengar suaranya. dari sudut pandangnya aku tidak bisa memusatkan perhatian pada pekerjaanku. bahkan jika ini tak bisa menutupi suaranya (menunjuk penutup kepalanya)." ucapnya frustasi.

So Dam juga kesal karena Ian bahkan tidak mengijinkannya memakai penutup kepalanya. jadi apa yang harus dilakukannya?

Ian : "Bukankah kau orang yang menumpahkan salad ke kepalanya kemarin, Lee So Dam-ssi? orang yang pergi ke taman bermain di pagi hari buta untuk membuang album itu, bukankah itu kau Lee Soo Dam-ssi?" tanyanya kesal.

Ian mengatakan, bukankah So Dam bilang selalu mendengarkan suara pacarnya itu. tidak peduli siapapun yang menerima pukulan seperti itu, pasti juga akan jatuh tanpa ragu. Ian menyuruh So Dam untuk memikirkan tentang hal itu.

Ian : "Setelah berjuang menghabiskan waktu 500 hari di gunung, jika kau turun begitu saja tanpa sedikitpun halangan, bukankah itu aneh? kau sendiri mungkin tak mengetahuinya. tapi turun dari gunung secara perlahan, adalah pilihan yang tepat. karena itu, jangan terus menyembunyikan wajahmu. tapi hadapilah dengan sifatmu yang sebenarnya. jika kau tidak bisa mencintai dirimu sendiri. meskipun kau sampai di bawah setelah 500 hari itu, kau tidak akan mampu mendaki gunung yang lain." ucapnya.

setelah mengatakan itu semua, Ian meminta maaf pada So Dam jika telah membuatnya bingung. Ian mengaku kalau dia sebenarnya adalah seorang psikiater. dia terlalu banyak bicara pada So Dam, hanya karena dia sudah tidak dapat menahannya.

Ian kemudian pergi setelah memberikan penjelasan pada So Dam.


So Dam memandangi kepergian Ian. Ia tampak memikirkan sesuatu.

Ian sudah siap pergi dengan mobilnya, tapi saat akan memakai kacamatanya, Ian terdiam lalu membanting kaca matanya dengan kesal.

(sebenarnya Ian sama seperti So Dam, yang selalu menyembunyikan dirinya didepan orang lain. jika So Dam selalu menyembunyikan wajahnya saat kalut, Ian menutupi wajahnya dengan memakai kaca mata hitam. itulah kenapa Ian selalu memakai kaca mata hitam.)

Dr. IanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang