Sebuah pelarian

264 3 0
                                    

Aku terus mencintaimu sampai ujung waktu telah memisahkan raga dqn roh ku.Tapi sayang aku terlalu berharap padamu,padahal kau hanya menyayangiku sebagai mantan bukan cinta sebagai pacar.

Hati ini entah pada siapa lagi aku mengadu.Semua rasa telah melebur dan membek seperti logam yang tak dapat lagi di cairkan.

Aku senang bersamamu,walau sesaat karna aku hanya pelarianmu di saat yang lain acuhkan mu dan mengasingkanmu.

Aku pun sadar itu tak wajar tapi aku jalani dengan perasaan, pada akhirnya memang aku yang terabaikan.

Aku hanya bisa tersenyum untuk sekian kalinya aku terjatuh.Dan rasa sakit itu sudah tak berasa lagi,karna aku trlah mati rasa.

Kau pergi bersamanya dan tinggalkanku,menggali luka semakin dalam,

Namun tiba tiba kamu datang dan manja padaku.Aku pun seperti lupa akan siapa aku.Dia perlakukanku seperti layaknya pacarnya.

Oh tuhan kenapa aku tidak bisa jauh darinya dan melupakannya,ini salah.Aku tau itu,tapi ketika ego berkuasa aku tetap berjalan bersamanya.

Sekian kali terjatuh rasanya sudah tak berasa lagi.

Tak ada harapan untuk bersatu,hari ini ya hari ini.Untuk mmikirkan hari esok buang buang waktu,jadi jalani saja untuk hari ini.

Kata kata itu memang selalu ada dalam benakku saat bersamanya.Walau terkadang aku lelah untuk mnjalani tetap saja aku malah melawan badai.

Suatu saat aku pun pasti akan trjatuh dan sadar tapi ,,,,ya sudah lah nikmati saja.Pelarian itu bukan selingkuhan,tapi pelarian adalah cara mngisi waktu kosong ketika kita terasingkan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebuah pelarianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang