Part 5

62 10 1
                                    

Saat aku jalan untuk kumpul bersama Popy dan Bella
kak Aldo mendekatiku dan
––––––––––––––––––––––––––––––

Dan bilang

"hai?"Aku menjawab hai juga dan mendekatinya.

Ternyata kak Aldo berjalan melewatiku segera aku menengok ke belakang ternyata yang disapa itu bukan aku melainkan gadis lain yang aku gak kenal.

"Lo itu balik ke Indonesia kapan kok gue gak tau?" tanya kak Aldo pada gadis itu.

"Gue ingin ngasih lo kejutan." jawab gadis itu ceria.
"Kasih?" panggil kak Reno.

"Jadi namanya Kasih tapi dia siapa kok aku baru liat tapi kok akrab banget sih sama kak Aldo" seru batinku penasaran.

Aku kembali melanjutkan perjalananku.

"Ayo pemanasan dulu, kamu yang mimpin!" tunjuk pak Rohid.
"Saya pak?" tanyanya.

"Iya kamu!" ulang pak Rohid.

Dafa berjalan ke depan dengan santai.

"Di mulai dari hitungan, satu,.........,cukup!" sampai pemanasan berjalan dengan baik.

"Ayo mendekat lagi" perintahnya.

"Hari ini kalian akan basket, tanding dengan kakak kelas XI IPS 2....ingat tunjukkan kemampuan kalian karna minggu lalu kalian sudah latihan dan yang putri kalian menjadi cheerleaders untuk menyemangati yang putra, lakukan di pinggir sana!" tutur pak Rohid panjang lebar dengan memberi saran.

Kami semua kembali ganti baju olahraga yang khusus buat ganti baju basket.

Setelah selesai kami kembali ke lapangan disana sudah ada kak Aldo, Reno dan yang lainnya. Kalian tahu kan bagaimana bentuk baju cheerleaders gak usah aku jelasinnya.

Pertandingan sudah mulai, yang nriakin XI IPS 2 heboh tapi kelasku lebih heboh lagi apalagi pakai tarian cheerleaders kami hehehe. Skor mereka sama maka ini penentuan siapa pemenangnya. Hatiku bimbang karna disisi lain ingin kak Aldo yang menang tapi aku juga ingin melihat kelasku yang menjadi juaranya. Aku harus berdoa untuk siapa ya Tuhan.

"Yeeeeehhhh,"

Suara murid kelasku dan banyak juga yang bertepuk tangan. Ini bertanda kelasku yang menang. Tapi aku melihat penyesalan di raut muka kak Aldo. Aku ingin menghampirinya untuk menenangkan pikirannya. Tapi sudah ada Kasih yang lebih dulu menghampirinya. Kuurungkan niatku mendekati kak Aldo.

...........

Lena pov

Bel istirahat berbunyi, hari ini aku gak kemana mana hanya diam di kelas memikirkan kejadian tadi. Sampai Popy dan Bella mengajakku berkali kali tetap saja aku tidak mau.

"Siapa dia sampai bisa sedeket itu sama kak Aldo juga kak Reno, apa aku tanya kak Reno aja ya?? Ah gak usah lah aku cari tau sendiri siapa dia" seru hatiku.

********

Pulang sekolah aku ada latihan musik. Aku berjalan sendiri menuju ruang musik. Saat aku berjalan aku cuma melihat bawah tidak melihat kedepan. Dan aku menabrak seseorang.

Bukkkkk

"Maaf... maaf saya gak liat," kataku meminta maaf.

"Gak papa," balasnya.
Aku melihat muka nya ternyata dia Kasih.

"Kamu siapa kok aku baru liat pertama kali?" tanyaku.

"Perkenalkan nama gue Kasih aku kelas XI IPS 2 teman kecil Reno." jawabnya yang membuatku diam.

"Ooo," jawabku dingin.

"Kakak temennya kak Aldo juga?" tanya ku mengintrogasi.

"Soal Aldo dia adalah orang sepesial dalam hidup gue."

Dhek dhek dhek, hatiku rasanya hampir copot.

"Dia sepisial karna dia gue anggap sebagai kakak gue juga dan dia sering menolong gue saat gue kesusahan." lanjutnya.

Aku merasa lega karna mereka tidak ada hubungan sepesial sebatas kakak dan adik.

*********

"Kemana aja sih lo Len, kita nungguin dari tadi nih." kesal Bela.

"Maaf fin aku, aku tadi asyik mengobrol sama kak Kasih," jawabku merasa bersalah.

"Sudah sudah ayo kita latihan!" lerai Popy.

"Sekali lagi aku minta maaf sama kalian." kata ku lagi.

"Udah kita maafin kok Len," jawab Surya.

Selama latihan tidak terasa jam menunjukkan pukul 5 sore.

"Lo pulang sama siapa?" tanya surya padaku.

"Dijemput kakakku," jawabku.

"Ya udah, kalau gak ada yang jemput kan bisa gue anterin, yaudah itu aja." balasnya.

"Oke." jawabku.

Aku menunggu kak Raka di depan gerbang sekolah. Bella menghampiriku.

"Len gue kayaknya gak ada yang jemput deh," kata Bella sedih.

"La kenapa?" tanyaku.

"Papa gue baru nungguin adik gue di Gereja," katanya sedih.

"Emang gak bisa ditinggal apa?" tanyaku memastikan.

"Gak bisa katanya," balasnya dengan muka cemberut.

Aku melihat Surya naik montor melewati kami. Segera aku
memanggilnya.

"Sur?" dia menghentikan motornya.

"Ada apa?" tanyanya.

"Bella bareng kamu boleh?" tanyaku.

"Rumahnya daerah mana?" tanyanya.

"Rumahnya daerah jl. Kenanga,"
dia langsung menjawab.

"Gak bisa lah rumahku kan lewat sana, rumahnya Bella kesana!" tuturnya dengan tangan menunjuk.

"Ya udah makasih," balasku kepadanya.

"Padahal tadi aku diajak bareng kok sekarang aku suruh nganterin Bella gak mau sih," seru batinku.

"Gimana kabar papa mu mau jemput gak?" tanyaku.

"Nih udah dibales tapi suruh nungguin sekitar setengah jam katanya." jawabnya ceria.

"Ya udah,"

"Eh aku duluannya?" kataku sambil naik ke motor.

"Ya hati hati Len," balasnya.

"Oke," sahutku.

Tbc

Sampai di sini dulunya, maaf nanti kalau banyak tipo maklum baru belajar.

Minta vot dan comen kalian ya readers. Makasih
Salam dona_mawar.

I Feel The LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang