DUA

2.7K 33 1
                                    

Maaf kalo ada typo.

Setibanya mobil pun berhenti. Bastian pun langsung menutup mataku dengan kain kecil berwarna hitam. Aku tak dapat melihat dengan jelas yang ada diluar yang aku rasakan pada saat itu hanyalah gelap. Itu saja.

“Bas,apa yang kau lakukan?” Tanyaku sambil mengernyitkan dahiku dan aku berusaha melepaskan kain hitam yang menempel dimataku tetapi Bastian menahannya.

“Errr,ikuti saja perintahku. Kita akan sampai 10 menit ketempat yang kumaksud”

(Bastian POV)

Ra,kamu tahu tidak? Walau aku baru mengenalmu 3 hari tapi aku sudah merasa nyaman sekali. Entahlah aku tak bisa membohongi perasaanku. Kau sangat berbeda dari wanita lain.

“Bas udah sampe belum?” Tiba-tiba saja Rara membuyarkan lamunanku.

“Sebentar lagi sampai. Nah. Tuh. Sudah sampai”

“Boleh dibuka ya kainnya?” Tanyanya

“Boleh gak ya? Yaudah sini sama aku bukain” Aku pun membukakan kain hitam yang menutupi matanya.

“Gimana?” Aku langsung menanyakan tempat yang kumaksud pada Rara tapi sepertinya aku sudah membuyarkan lamunannya.

“BAAAAAS! TEMPATNYA BAGUS BANGET!!! AKU SUKAAAAAA BANGET BASSSSS! INI TUH SURPRISE YANG BUAT AKU AHHH POKONYA GAK BISA DIUNGKAPIN! INDAH SEKALI! AKU SUKA AKU SUKA! SEJUK SEKALI :’’3” Respect ia pun langsung memelukku dan aku membalas pelukannya.

“HAHA, Syukurlah kamu suka sama tempat ini. Ini tempat rahasiaku. Aku selalu melampiaskan amarah atau apapun itu ditempat ini tetapi tempat ini penuh makna bagiku. Aku selalu mencurahkan perasaanku hanya ditempat ini “ Jelasku sangat detail.

“Rahasia? Berarti---“ Aku pun memotong pembicaraan Rara sebelum Rara melanjutkan berbicara.

“Yap. Hanya kamu aja yang tahu tempat ini. Aku serius. Iqbaal maupun yang lain gak tahu kalo aku sering kemari. Karena kau tahu? Tempat ini jarang sekali dikunjungi orang2”

“Oh begitu,jadi disini Cuma ada kita doang dong?” Tanyanya yang sepertinya sangat ketakutan.

“Iya,kenapa kamu takut? Aku gak bakal berbuat macam-macam kok. Tenang aja” Kataku sambil tersenyum.

“Hmm. Bas kesana yuk!”

“Kesana?” Aku pun langsung menunjuk kea rah yang Rara maksud. Air Terjun.

“Iyaaaa”

Aku dan Rara pun sudah sampai di Air Terjun yang dimaksud. Tempatnya tidak jauh sekali karena tempat itu sering aku datangi hanya untuk melukis. Ya itu hobiku. Aku suka sekali melukis. Tetapi ayah dan ibuku tidak suka melihatku melukis maka dari itu aku selalu melampiaskan hobiku ditempat ini.

“Masuk kedalam yuk hehe” Tawar ku sambil sedikit tersenyum kearahnya.

“Kedalam air ini? Tapi kita nanti---“ Belum Rara selesai bicara, aku pun langsung menggendongnya dan menjatukan kedalam air. Aku hanya tertawa ketika melihat Rara terkejut ketika aku menggendongnya.

“BASTIAAAN!!” Teriaknya karena memang tempat ini sangat bising sekali oleh derasnya air terjun yang mengalir cepat.

“APAAAA?! HAHA” Kulihat wajah Rara yang asalnya cemberut tiba-tiba saja tertawa dan aku pun ikut tertawa. Sepertinya aku memang menyukaimu,Rara.

“Aku menyukaimu,Rara” Gumamku pelan takutnya ia mendengar ucapanku.

***

(Rara POV)

MY DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang