Saat bel sekolah berbunyi.
Ting... Ting.....Ting....
Aku dan sahabat - sahabatku langsung bergegas untuk pulang.Ditengah perjalanan aku dan sahabatku tiba - tiba saja bertemu dengan salah seorang laki - laki yang sedang duduk didepan lobby sekolah. Yaa, dia adalah kakak kelasku. Namun saat itu ia terlihat sedang menunggu seseorang. Entahlah aku tak memperdulikan itu.
Saat aku dan sahabatku sedang berjalan dan dikit demi sedikit aku mulai melawatinya, setelah kami melawati kakak kelasku itu lalu salah satu sahabatku bilang padaku.
"Fell..fell.. lo tau gaa sih kalau kakak kelas yang tadi itu banyak yang suka lohh... denger - denger juga sihh ya banyak yang bilang dia itu ganteng bangett!!!"
"Apaan sih rel.. masa cowo kaya gitu aja banyak yang suka.. terus tadi lo bilang apa?dia ganteng!? Haah gasalahh fel? Muka item kaya gitu masih dibilang ganteng?..." jawabku
"iii beneran tau fel.. dia itu bukan cuma item doang tapi item manis tau!!".. sahut Aurel sahabatku.
"Haaah terserahh deh rel!!" jawabku
"yee Felyce jangan gitu nanti bisa suka lohh!!siapa tau aja kamu kemakan omongannya sendiri..." jawab Aurel
"Tauu ahh rel gua puyengg mikirin kaya begituan..."
Aku pun segera pergi keluar gerbang untuk menunggu jemputanku dan meninggalkan Aurel yang sedaritadi sedang membicarakan kakak kelasku tadi.
Heran deh masasih cowo kaya gitu aja banyak yang suka?! Udah pada bita kali ya mereka. Sampe-sampe ga bisa bedain cogan sama cowo item kaya gitu.
***
Tapi mengapa aku jadi kepikiran apa kata Aurel tadi ya? Ahhh masa iya aku bisa kemakan dengan omonganku sendiri! Ahh tidak mungkin.
"Fel..Felycia"..
Tak lama aku termenung tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang sudah tak asing lagi ditelingaku.
"Iya mom, ada apa sebentar"..
Iyaa suara itu adalah suara mom ku yang kini sedang memanggilku dari bawah lantai. Meski aku sedang berada dilantai atas ya atau bisa dibilang kamar ku ini berada di lantai atas, suara mom ku yang begitu nyaring itu bisa menembus dari lantai bawah kedalam kamarku.
Setelah itu aku pun turun tangga."Iya mom, ada apa?".. kini aku mulai menghampiri mom ku yang kini sedang berada di meja makan. Dan bisa kulihat disana sudah ada mom, dad, dan adik ku.
"Sini Felyce sayang duduk kita makan malam dulu"..
"Iya mom okay"..
Kini aku mulai duduk bersama mereka. Aku duduk tepat disamping adik ku.
"Kebiasaan lo kak, mau makan aja mesti mom panggil dulu. Kaya gua dong ontime"..
"Apaan sih lo, ribet banget. Terserah gua dong, toh mom aja ga risih kaya lo"..
Adik ku ini kalau dilihat-lihat memang manis sih, tapi sumpah jangan hanya lihat luarnya saja, lihat sifat aslinya sungguh sia sangat dan sangat menyebalkan.
"Tapi kan gua sama dad itu jadi harus nunggu lo terus tau ga"..
"Itu sih bukan salah gua suruh siapa rajin banget dateng cepet-cepet kesini"
"iii tau ahh lo tuh bener-bener rese.. ohh ya tuhan salah apa coba gua punya kaka rese kaya gini"
"Ehh sialan lo, emangnya gua bersyukur apa punya adik kaya lo?! Sorry ya Nabhan Grayson Wijaya.."
Mom and dad yang sedaritadi melihat ulah kami hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala saja. Ya karena mereka sudah teebiasa dengan ulah kami ini. Aku melakukan ini bagaikan masuk kedalam rutinitasku. Entahlah kenapa aku tidak pernah bosan meladeni bocah tengik itu.
***
Tbc...
Gimana seru ga walaupun baru sedikit hhaha
Jangan lupa voment ya guys!!..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Black Sweethearts
Teen FictionHari ini adalah hari awal ku masuk sekolah SMA. Setelah beberapa hari yang lalu tentunya aku sudah menghadapi MOS. Saat itu aku masih malu-malu, sampai akhirnya aku bertemu dengan Aurel. Aurel adalah teman satu bangku ku sekaligus sahabatku. Sahabat...