3bulan kemudian..
Sudah 3bulan aku menunggu kakak itu masih juga belum kembali. Haah entah mengapa diriku menjadi seperti ini! Emm apa benar ya yang dikatakan sahabatku waktu itu bahwa aku akan kemakan omongan ku sendiri?
Entahlah aku juga tidak tau belum bisa jelas ku pastikan. Tapi bila aku berada didekatnya rasanya jantung ku berdetak lebih kencang, nafas ku tidak terkendali, dan tangan ku menjadi basah karena gugup didekatnya.
"Wow bagus sekali.. aku sangat menyukainya"
"Apa saja yang kamu beli disana?"
"Apa orang disana baik-baik?"
Yaa aku mendengar banyak pertanyaan dari balik sana, ya di balik gerombolan orang-orang yang sedang berkumpul.
Entah ada apa dengan orang-orang itu. Awalnya aku tidak memperdulikan itu tapi entah mengapa hati ku terasa berdebar dan semakin penasaran ingin melihat apa yang sedang terjadi.
Aku pun menghampiri mereka yang sedang sibuk mengintrogasi seorang lelaki.
"Ehmm maa..maaf permisi..permisi"
Hah setelah aku berhasil masuk dari gerombolan yang menghalangi jalanku itu kini aku sudah berada ditengah-tengah mereka dan begitu aku lihat siapa yang diintrogasi mereka. Dan....
"Halo maaf ada apa ini?"
Akupun bertanya pada lelaki itu yang sedang menunduk melihati barang-barang bawaannya. Dan begitu ku tanya saat wajah ia menatapku..
"Haah!! Apa tii.. tidak mungkin"
"Haloo apa kabar lama tak bertemu" tanya lelaki itu.
Aku kaget seribu kali kaget ternyata lelaki yang mereka introgasi itu adalah kakak kelasku itu. Ia telah kembali.. dan mengapa ia membawa banyak barang-barang ini?!.
"Kakak?!.. ehmm kakak kemana saja tidak pernah terlihat? Apa kakak mau berhenti sekolah dan apa ini? Apa yang kakak bawa ini?"
"Benarkah? Apa kamu sungguh tidak tau kemana aku selama ini? Mari ikut aku kita bicarakan ini di taman sekolah saja"
Apa maksud dia aku? Aku memang benar-benar tidak tau kemana ia pergi. Memangnya satu sekolah ini tau kemana ia pergi 3bulan ini?
kini ia menarikku untuk pergi ke taman belakang sekolah. Ehmm mungkin ia akan menjelaskan semuanya, entahlah!
"Nah duduklah biar aku jelaskan kepada mu"
Kini dia mempersilahkan aku duduk. Aku pun duduk di bangku taman itu.
"Jadi benar selama ini kamu tidak tau kemana aku pergi?"
"Ehmm ti.. tidak aku sama sekali tidak tau"
"Baiklah.. jadi 3bulan belakangan ini aku itu izin kepada pihak sekolah untuk pergi ke Amerika selama 3bulan untuk menyusul Papi aku yang kerja disana. Aku menyusul Papi aku bukan karena alasan ingin jalan-jalan atau apa! Disana Papi aku sedang sakit karena tiba-tiba saja Papi terkena serangan jantung ringan dan ia harus segera dirawat. Sementara Papi ku dirawat aku ditugas kan untuk membantu pekerjaan Papi ku. Dan tepatnya setelah 2bulan 2minggu Papi ku sembuh dan sudah diboleh kan untuk pulang. Setelah itu lama urusan pekerjaannya beres dan kamipun kembali ke Indonesia. Masih ada waktu sebelum 3bulan. Waktu itu aku manfaatkan untukku beristirahat dirumah".
"Ohh jadi itu masalahnya kak jadi selama ini kakak pergi ke Amerika! Kira ku kakak mau berhenti sekolah".
"Iya de, yaenggalah mana mungkin udah kelas 12 mau lulus gini berhenti sekolah"
"Hehe ya kirain, ya kaak Ar..." jawabku sambil membaca name tag kakak itu.
"Ada apa? Ohh kau baca nama ku?"
"Iya tapi tak jelas tertutupi tangan kakak"
"Mari sini biar aku perkenalkan, namaku Arsenio Emeraldo Chance"
"Wow nama yang unik sekaligus indah"
"Hehe.. ohh ya aku bawa oleh-oleh dari Amerika, ini untuk kamu Fel"
"Wow makasih ka Ars..." jawabku bingung karena tidak tau harus memanggil apa pada kakak itu.
"Ehm kamu bisa panggil aku Arsen aja"
"Okey makasih kak Arsen".
"Iya sama-sama fel.. kalau gitu aku mau ke kelas dulu ya!"
"ii..iya kak okey, aku juga mau ke kelas"
"Perasaan kelas kamu deketan deh sama kelas aku, gimana kalau kita bareng aja ke kelasnya?"
"Ehm boleh deh kak, ayo!"
"Mmm.. iya.."
Kamipun berjalan bersama menuju ruang kelas. Tak kusangka sekarang aku bisa berjalan berdua dengannya. Ahh jantungku serasa mau copot. Terkadang aku juga selalu gugup didekatnya.
***
Tbc
Ciee Felice yang udah ketemu Arsen;Vomentnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Black Sweethearts
Fiksi RemajaHari ini adalah hari awal ku masuk sekolah SMA. Setelah beberapa hari yang lalu tentunya aku sudah menghadapi MOS. Saat itu aku masih malu-malu, sampai akhirnya aku bertemu dengan Aurel. Aurel adalah teman satu bangku ku sekaligus sahabatku. Sahabat...