BAB 2

116K 3.8K 30
                                    

Sejak pertemuan malam itu mengenai dirinya yang akan segera dinikahkan, ishycha menjadi tidak bersemangat menjalani hidup .

Seperti saat ini contoh nya , padahal sudah jam istirahat tetapi ia memilih diam dikelas meskipun perutnya belum terisi sejak pagi tadi karena nafsu makannya berkurang.

Ishycha melipatkan kedua tangannya diatas meja , lalu ia menenggelamkan wajahnya membiarkan matanya terpejam dan tidak memperdulikan bunyi berisik disekitarnya .

" Ishycha  lo serius gak mau ke kantin ?" lia mengguncang pelan tubuh gadis itu agar segera bangkit dan ikut dirinya kekantin.

"Gak lia , lo aja ! "

"lo gak mau nitip sesuatu gitu buat lo makan ?"

" Ishycha ga laper , lagi gak pengen apa-apa!" jawabnya tanpa menoreh kearah lia , kepalanya masih ia tenggelamkan dilipatan tangannya .

"Yaudah gue ke kantin dulu ya!" ucap lia setelah itu ia bergegas keluar kelas , namun langkahnya terhenti ketika dirinya menabrak sesorang yang baru saja ingin masuk kedalam kelas.


BUKK . . .


Hampir saja lia terjatuh , beruntungnya ia masih bisa mengimbangi tubuhnya . ia tersontak kaget melihat siapa yang ada didepannya saat ini.

" Irfan ?" ucapnya gugup .

"Ishycha mana ?" tanya Irfan ketus , ia memang bersikap acuh kepada perempuan.

" itu didalam !  " tangan lia menunjuk kearah dimana saat ini ishycha tengah duduk .

Tanpa berterima kasih karena sudah diberi petunjuk oleh lia , irfan langsung saja masuk kedalam kelas menuju tempat duduk ishycha.

Irfan terdiam sejenak saat sudah berada didekat ishycha sebelum akhirnya ia mengguncang tubuh ishycha sedikit keras .

"Lia kan udah gue bilang gak mau ke kan . . . ." belum selesai bicara , saat ia mendongakan kepalanya sangat terkejut melihat lelaki yang sangat ia benci itu berada dihadapannya .

"Lo lagi .. lo terus .. lo mulu ! " geramnya , ia memutar kedua bola matanya malas . Rasanya ishycha sudah sangat lelah selama hidupnya terus diganggu lelaki itu .

"Lo kenapa ? sakit ? tumben di kelas aja !" tanya Irfan melihat ishycha sedikit pucat.

" Sakit jiwa gua lama-lama kalo dideket lo ! " ucapnya bernada tinggi .

" Makanya jangan marah-marah mulu ! nanti kamu cepet tua , sayang ku !" godanya membuat ishycha ingin muntah mendengarnya.

Beberapa orang yang mendengar irfan berkata seperti itu kepada Ishycha menatap nya dengan aneh, karena biasanya jika irfan bertemu dengan ishycha pasti selalu saja bertengkar dan adu bacot tapi kali ini berbeda .

" Sayang . . . sayang  palalo peang ! udah sanah pergi dari hadapan gue !" bentak Ishycha .

" kalo aku gak mau pergi gimana ? " ucap irfan sambil tersenyum.

" Ish apaansi lo pergi atau gue tonjok muka lo yang ngeselin itu ?" Ishycha menatap irfan dengan tajam.

"HA HA galak banget sih! Mending lo ikut gue yuk!" Irfan menarik paksa tangan ishycha keluar kelas.

Lelaki itu selalu saja melakukan sesuatu secara paksa tanpa meminta izin terlebih dahulu , hal itu lah yang membuat ishycha selalu naik darah bersama nya .

" Tangan gue sakit irfan ! lepasin gak ! " bentaknya, tetapi irfan tidak menggubris ia tetap saja jalan seraya menarik tangan ishycha .

Semua orang yang berada dilorong sekolah memperhatikan irfan yang berjalan sambil menggandeng tangan ishycha , itu sungguh hal yang luar biasa karena biasanya mereka berdua selalu saja membuat keributan di jam istirahat , tetapi kali ini tidak .

NIKAH MUDA (PART 2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang