BAB 1

246K 5.3K 84
                                    

Pagi yang sangat cerah , dilorong sekolah terlihat seorang gadis berjalan dengan senyuman merekah sambil bersenandung , ia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya yang tidak terlalu ramai sampai akhirnya pandangannya tertuju kearah didepannya dan ia merasakan sesuatu menabrak dirinya .

BUKK ..

Tubuh gadis itu jatuh tersungkur ke lantai cukup keras , ia meringis kesakitan sambil mengusap lengannya yang terbentur lantai . Sebut saja gadis yang sejak tadi dibicarakan itu adalah Ishycha Amira Barents , wanita berumur 17 tahun yang kini duduk dikelas dua belas IPA .

Ishycha mendongakan kepalanya mencari tahu siapa sosok yang membuatnya terjatuh , matanya seketika membulat mengetahui siapa yang berada dihadapannya saat ini .

"IR-FAN ... ! " teriak ishycha geram melihat sosok lelaki dihadapannya itu malah tersenyum puas melihat nya meringis kesakitan seperti itu . Bukannya membantu ia malah tertawa melihat ishycha seperti itu .

Ya dia Attala Irfan Sabian kelas 12 IPS atau biasa dipanggil irfan laki-laki yang selalu membuat ishycha darah tinggi dan membuat hari-harinya yang cerah berubah menjadi awan kegelapan.

Dia adalah musuh ishycha sejak SD-SMP hingga saat ini SMA . Entah itu takdir atau kutukan untuk ishycha selama masa hidup nya selalu satu sekolahan dengan lelaki itu.

"Eh lo kalo jalan pake mata makanya biar ga nabrak orang ! " irfan malah menyalahkan gadis itu sambil tertawa tanpa merasa iba melihatnya terjatuh seperti itu! Dasar laki-laki tidak berperasaan .

Perlahan ishycha berdiri menguatkan lututnya yang sedikit terasa sakit , matanya menatap tajam kearah irfan yang masih berdiri didepannya .

"Eh dasar cowo gak punya otak ! Jalan itu pake kaki bukan mata !" balas ishycha tak mau kalah .


Irfan menunjuk kearah ishycha yang sudah seperti singa yang siap memangsanya "ih masih pagi udah marah-marah !"

"BISA GAK SIH LO SEHARI GA MUNCUL DIHADAPAN GUE ? " gertak ishycha yang sudah mulai geregetan .

"Ya gak bisa dong kita kan satu sekolahan ? gimana si ? lupa apa pikun ?" jawab irfan dengan santai .

"APA BEDA NYA LUPA SAMA PIKUN BAMBANG !"

"Nama gua bukan bambang tapi irfan ganteng !" irfan selalu menjawab dengan santai berbeda dengan ishycha yang selalu bernada tinggi .

"BODOAMAT ! pergi lo dari hadapan gue sekarang !" Perintah ishycha .

" gak mau ! " tolak irfan sambil tersenyum lebar membuat ishycha semakin muak.

" Kalo lo gamau pergi ..." Ishycha berfikir sejenak .

" Kenapa hm ?" tanya irfan sambil menaikain satu alisnya .

" Pokok nya lo harus pergi sekarang ! "

"tadi kan gue udah bilang ! GAK MAU ! "

"PERGI ! "

"lu punya telinga kan ? gak denger tadi gue bilang apa ? "  Irfan melangkah maju mendekati Ishycha, ia memajukan wajahnya mengarah ketelinga Ishycha.


" GAK MAU ! " teriaknya ditelinga ishycha hingga membuat gadis itu terkaget kemudian mengusap telinga nya .


"Irfan gua gak budek kali ! gausah teriak ditelinga gue kayak gitu juga ! " kesabaran ishycha sudah mulai habis, lebih baik ia mengalah saja, jika tidak ia akan mati akibat darah tinggi menghadapi irfan yang selalu saja punya cara membuatnya kesal .

NIKAH MUDA (PART 2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang