Just Friend

wait

23-06-2014

Dan sampai sekarang Clarine belum juga terbangun dari tidur panjang nya  teman temannya selalu berada didekatnya tak terkecuali Mario dan Rain mereka selalu menemani Clarine

"Clarine kapan kamu bangun" Mario menggenggam tangan Clarine

Rain yang memiliki perasaan khusus kepada Mario tak bisa menyembunyikannya. Sesekali ia keluar untuk menangis.

Bertahan(?) apa ini. Bahkan usahaku selama ini tidak ada apa apanya dimatamu. Bodoh pergi saja! Sakitkan
***
Rain sesekali melihat bekal yg sedari tadi belum Mario makan.

"Mario lo makan dulu"

Mario melirik Rain "gue gak laper Rai"

"Lo gak bisa terus kaya gini"

"Orang tua macam apa mereka itu bahkan anak nya sampai seperti ini mereka tidak perduli sama sekali" Mario menggerutu

Rain menghela nafas panjang
"Gue gak tau harus ngapain lagi"

Rain membuka tas nya untuk mengambil binder yg ia bawa

Setiap kali aku melihat mu bersamanya aku semakin sadar siapa aku hingga mungkin kau melihat ku seperti kau melihatnya

Ada saat nya seseorang memilih mundur untuk jalan keluarnya. Karena ia merasa tidak pantas untuk tetap dan bertahan

Tiba tiba binder milik Rain pun terjatuh

Brkk...

Lalu ketika tangan nya ingin mengambil ada tangan lain yg juga ingin membantu

"Ini...

"Arkaa... Kenapa lo masi disini"

"Seharusnya gue yg tanya kenapa lo masi disini dan belum pulang. Apa lo udah makan(?)"

"Uu- dah"

"Lo gak perlu bohong Rai. Ayo ikut gue cari makanan"

"Engga perlu Ka"

"Tapi menurut gue itu perlu"

Arka terus memaksa Rain hingga kemudian Rain menyetujuinya

Mba pesen double beff nya 1 sama cola 2

***

"Lihat kan lo makan aja kaya orang gakpernah makan 5 tahun"

"Gue laper Ka. Makasih ya"

"Lagian lo sok sok nolak"

"Muna dikit kan boleh ya"

Arka mencubit hidung Rain

Omg barusan lo nyubit hidung gue. Semenjak Clarine sakit Mario gakpernah lagi lakuin hal yang sama *ucap nya dalam hati*

"Ihh sakitt"

"Yaudah cepet abisin"

Chapter ini pendek sengaja karena banyak yang mau aku tulis jangan cuma jadi pembaca gelap vomment nya lech uga;;)