26. Kezia(2)

2.6K 109 0
                                    

(!) Typo bertebaran dimana-mana

*

Setelah keluar dari Apartement Veral, Kezia bergegas masuk ke Apartementnya

Bruuk...

Pintu tertutup kencang, Tubuh kezia merosot dibalik pintu. Ia terguncang kali ini, Perasaanya sama sekali tidak bisa diDeskripsikan, Hatinya melebur hancur bersama arus kenangan yang akan ia tinggalkan dari Ibu Kota ini.

"KENAPA SESAKIT INI TUHAN?" Pekik Kezia, Ia tak henti-hentinya memukul-mukul Dada kirinya.

Aku pikir semua akan berjalan mudah, Aku tinggal mendatangi Apartement Veral dan Berpamitan kepadanya, Namun kendali akan diriku begitu saja menguap, Kata-kata yang telah ku susun sedemikian rupa ikut Menguap dan ikut mengalir bersama air mata.

"Aku ingin menyicipi kebahagianku sebentar saja, Tapi mengapa kau tidak mengijinkan ku untuk itu?" Kezia tertawa hambar.

Aku pikir semua akan berjalan sesuai rencanaku, Berpamitan kepada veral, Lalu Esoknya pergi dari Ibu kota ini, Menemukan Cinta baru pada kota yang lain, Dan aku hidup bahagia dengan pilihanku, Mengapa kau tak membuat hidupku SeSimple itu? Mengapa harus dibuat serumit ini?

Kezia melihat selembaran kertas ditanganya, Tiket. Ya, Ia sedang melihat tiket ditanganya, Tiket yang akan membawanya meninggalkan ibu kota.

"Kita akan pergi nak" Ucap Kezia kepada Anaknya yang masih didalam perutnya. "Kita akan bahagi nak disana, Mama janji" Kezia mengelus perutnya yang buncit.

Kezia berjalan mendekati ranjangnya, Dan mulai nembenamkan diri dibawah selimut tebal.


Entah bagaimana setelah ini, Aku tak tau. Tapi, Selagi aku masih bisa untuk terus menggapai kebahagianku, aku akan terus lakukan.
Kata orang kebahagian itu sederhana. lalu mengapa harus ada jalan rumit itu untuk mencapai kebahagian?
Jadi sebenarnya, Apa makna dari kata bahagia sebenarnya? Memiliki keluarga yang utuh? Memiliki pasangan yang saling mencintai? Memiliki anak yang lucu? bukankah untuk mencapai itu semua kita butuh rintangan yang rumit? lalu dimana yang katanya bahagia itu sederhana?

*

*

*

Sinar matahari menelisik masuk kedalam kelopak mata sembab milik Kezia dan memaksanya untuk membuka mata.

Malam yang panjang itu sudah terlewat, Malam yang tak pernah dinantikan Kezia sudah berlalu, Akankah Kezia harus tersenyum? Atau bersedih? Hatinya kali ini benar-benar buram, Dan tak dapat dideskripsikan.

Dress Putih tulang yang membalut tubuh Kezia dan sepatu Flatshoes melekat sempurna, Tatanan rambut yang ia ikat tinggi menimbulkan efek yang segar dan polesan make up tipis yang menghiasi wajahnya,

Kezia berkali-kali berlatih senyum, Senyum yang terlihat sangat dipaksakan, Oh ayolah,, Aku ingin dunia tau bahwa aku adalah wanita yang kuat.

Kezia keluar dari apartementnya dan berjalan menuju Lobby Apartement, Ia juga sempat melirik pintu Apartement Veral yang masih tertutup sempurna, Hari ini hari libur, Lelaki itu pasti belum bangun.

Kezia berkali-kali melihat selembaran kertas bertuliskan alamat. Ya, alamat rumah satu-satunya keluarga yang berada dinegara ini, Berulang kali hembusan nafas berat keluar dari rongga hidung kezia.

"Ke alamat ini pak" Ucap Kezia memberikan selembaran kertas kepada supir taksi yang ia tumpangi.

Taksi itu perlahan berjalan meninggalkan Apartement yang menjulang tinggi ke langit tempat dirinya dan Veral menghabiskan malam-malam gelapnya.

 Am I BAD GIRL?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang