Previous"Hei, kau tidak mengantarku ke rumah?" tanyanya dengan memandang ke arah namja bermata musang disebelahnya.
"Tidak. Kita ke tempat yang lain" jawab Yunho santai.
"Dimana?" tanya Jaejoong sekali lagi
"Hotel" jawab Yunho dengan santainya sementara Jaejoong hanya menggerutu dan kembali menyandarkan punggungnya pada kursi mobil sebelah Yunho dengan kasar. Ia tak bisa menolak dan berkata apa pun untuk melawan seorang Jung Yunho.Kini nampak sebuah ruangan yang didalamnya cukup luas. Terdapat sebuah kamar mandi yang hanya disekat oleh kaca dengan tempat tidur berukuran kecil di sampingnya. Dinding yang bercat merah tua dengan tambahan ornamen-ornamen yang mendukung membuat ruangan itu nampak elegan. Jaejoong hanya terdiam heran dan memandang Yunho yang berjalan ke arah ranjang tempat tidur.
"Kau ingin mandi?" tanya Yunho sambil mencoba melonggarkan dasi yang bertengger pada lehernya. Seketika Jaejoong yang melihatnya melebarkan kedua bola matanya. Bulu kuduknya serasa berdiri. Rasa ngeri menjalar begitu saja. Sungguh jika ia benar-benar menuruti perkataan Yunho itu berarti ia akan memperlihatkan tubuh putih mulusnya tanpa sehelai benang pun pada lelaki yang baru saja dikenalnya.
Sementara ia berkutat dengan pikiran buruknya, lelaki bermata musang yang sedari tadi menatanya serius kini perlahan melangkah mendekatinya. Jaejoong hanya terdiam kaku ditempat. Dengan melepas topi yang dikenakannya dan melepas jas yang ia kenakan sontak membuat Jaejoong semakin gugup dan berbalik arah akan keluar. Namun sial, Yunho tak membiarkannya keluar dan malah menarik Jaejoong kepelukannya.
"Mau kemana?" Tanya Yunho dengan mendekatkan wajahnya
"A-apa yang akan kau lakukan?" tanya Jaejoong gugup dan mencoba memalingkan wajahnya
"Aku tak memaksamu kesini bukan. Kau yang mau mengikutiku tanpa memberontak" jawab Yunho dengan menarik tangan Jaejoong sedikit kasar. Kini tubuh mungil Jaejoong tersentak di atas ranjang. Yunho semakin lama semakin mendekatkan wajahnya pada namja cantik yang tengah tergeletak dibawahnya. Jaejoong pun memberontak, namun ia tak mampu untuk melawan Yunho mengingat tenaga lelaki yang tengah menindihnya lebih kuat darinya. Yunho tetap memaksa Jaejoong dengan menahan tangan Jaejoong di atasnya. Tubuh mungil itu hanya menggeliat dengan kepalanya yang di arahkan ke kanan dan ke kiri. Rasanya ia ingin berteriak namun tak bisa. Pada akhirnya, tubuh mungil itu pun melemah seraya gemetar dengan matanya yang mulai berkaca-kaca seakan butiran krystal itu ingin keluar.
"Sakit" rintihnya saat Yunho semakin mencengkram tangannya dan mendekatkan wajahnya agar lebih dekat dengan seringaian yang tercetak jelas
"A-apa yang akan kau lakukan?" ucapnya lagi dengan suara yang semakin gemetar. Yunho yang melihatnya semakin mengikis jarak diantara keduanya hingga kini kedua hidung bangir mereka hamir bersentuhan
"Lepaskan aku" mohonnya
"Dengarkan aku!" perintah menatap tajam padanya membuat mau tak mau menuruti perintah lelaki diatasnya
"Apakah karna kesalahaan seseorang kau berjalan kesini? Seperti kesalahan ibumu hingga membuatmu tak punya keberanian dan hanya akan mengikuti apapun yang telah dikatakannya. Sekarang kau mengatakan tidak, tapi masih mau mengikutiku, jadi jika aku melakukan 'ini' padamu, kau takkan menyalahkanku bukan?" ujar Yunho
"A-apa yang kau inginkan" sahut Jaejoong dengan nada suara yang dinaikkan, ketika hazle hitamnya bertemu dengan mata musang yang kini menatapnya tajam membuat Jaejoong kembali menundukkan kepalanya
"Tata aku Kim Jaejoong" perintah sekali lagi, dengan ragu Jaejoong memberanikan diri untuk menatap mata musang itu
"Aku menginginkan seorang model, bukan sebuah boneka" ucap Yunho tegas sementara Jaejoong membulatkan matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassiopeia Kiss [ Re-Post ]
FanfictionJaejoong seorang siswa SMA yang selalu berkelut dalam pelajaran sepanjang sejarah sekolahnya. Setiap hari ia hanya belajar dan belajar hingga tidak ada waktu untuk bersenang-senang maupun menikmati hidupnya yang indah. Hingga pertemuannya dengan Yun...