part 2

32 1 3
                                    

Happy reading..
Bahasa ny belepotan


Lova berjalan santai melewati halaman rumah nya,para pengangkut barang juga sudah tidak kelihatan. Mungkin keadaan di dalam sudah rapi pikir Lova. Namun,tiba tiba Lova menghentikan langkahnya dan menoleh ke kanan. Di sana tepat sebuah gudang usang yang tampak tua. "Mungkinkah ini?" Lova bergumam. "Tidak mungkin,mereka pasti menakutiku saja. Ia mulai berjalan perlahan menuju gudang, sambil teringat dengan apa yg dicetitakan Sean ia semakin penasaran,takut,bercampur aduk. Bulu kuduk nya berdiri serentak. Udara dingin hari itu menjadi lebih dingin,ia sudah sampai di depan gudang. Namun masih bingung harus apa? Membukanya? Tapi Lova terlalu takut. Tangan kanannya sudah terangkat dan mulai menggeser ganjalan pintu gudang. "Bagaimana ini? Aku takut tapi seolah olah sesuatu membujuknya masuk. Dan.....

LOVA...!!!! Teriakan itu membuatnya kaget. Ibunya memanggil "Ayo bantu ibu di dalam. "Baiklah..",Lova berjalan sambil berlari kecil masuk rumah. Sebenarnya Lova tidak ingin ke desa ini dan meninggalkan sekolah dan teman temannya di Vegas. Tapi ia tidak bisa berbuat apa apa ayahnya yang seorang Dokter dibutuhkan disini. Ibu nya tidak bekerja hanya mengurus rumah dan keluarga.
Lova merupakan akan tunggal. Sore itu mereka menata dan merapikan rumah, sampai hari hampir gelap semuanya selesai. Lova sangat ingin segera mandi kemudian tidur.

"Ayo kemarilah," seorang gadis kecil yang manis terus memanggil dan memegang tangan Lova. Entah kenapa Lova diam saja,ia tidak menolak dan terus saja mengikuti gadis kecil itu. Mereka bermain di rumput yang hijau penuh dengan bunga. Gadis itu terus mengajak Lova bermain. Lova tersenyum dan tampak mengikuti peran yang dimainkan. Tiba tiba gadis kecil itu terdiam,membelakangi Lova. "Kenapa kau terus diam? Heii gadis manis... ", Lova khawatir dan membalikkan tubuh gadis itu ke arah nya. "Astagaaa!!!! Wajah gadis itu berubah menyeramkan, bersimbah darah matanya hitam sangat hitam. Gadis itu terjatuh,dan mecoba bangkit. Namun aneh,kedua kakinya tampak bengkok,tangan nya menjulur ke arahku. Sosok itu mulai berjalan tertatih ke arahku. Pemandangan yang mengerikan. Lova berlari sekuat tenaga,keringatnya bercucuran nafasnya naik turun tak beraturan. "Ayah Ibu... tolong aku",Lova meringis memejamkan matanya. Perlahan ia membuka mata dan wajah sosok itu tepat di depan wajahnya.

"Kriiiìiiiiiiiiiing!!! Lova terbangun. "Cuma mimpi,ya ampuuun ", Lova sedikit bisa menghela nafas tubuhnya masih berkeringat. Mimpi itu terasa sangat nyata. "Anak anak itu berhasil membuatku ketakutan," Lova berkata dalam hati. "Honey, kau sudah bangun? Ayo sarapan ," ibu memanggil. "Okey aku akan segera turun," jawab Lova. Pagi itu udara masih dingin walau sang surya sudah memancarkan cahayanya.

*****

Part 2 ceritanya memang lebih pendek
To be continue ...

The Part Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang