part 3

16 1 0
                                    

Lanjuutt......

3 bulan berlalu, semuanya lancar. Tidak ada sesuatu yang terjadi di rumah baru Lova bahkan perlahan lahan Lova dan teman teman nya melupakan cerita seram di rumah itu. Lova juga semakin akrab dengan Tanya, Molly, Sean, Harold dan Danny mereka sering mengerjakaan tugas bersama. Hari itu di kelas Ms.Mueller memberikan tugas yang sangat banyak,bahkan di jam terakhir pun beliau memberikan tugas kelompok. "Tugas kita sulit sekali, kita akan mengerjakan nya dimana?" Molly yang satu kelompok dengan Sean dan Lova bertanya. Molly yang satu kelompok dengan Harold dan Danny juga tampaknya sedang mencari tempat.
"Bagaimana kalau di rumahku saja?" Lova menawarkan. "Apa kami tidak akan mengganggu di rumahmu?", Danny meyakinkan. "Aku akan setuju dengan ide ini,kurasa cuma di rumah Lova keadaan rumah yang tenang dan tidak berisik," Tanya setuju. Akhirnya yang lain juga setuju karena memang dirumah Lova tanpa gangguan, dirumah Molly mereka akan di usili adiknya,dirumah Tanya juga begitu,dirumah Sean sedang ada kakek dan neneknya, Harold dan Danny rumah mereka bersebelahan dan orangtua mereka tidak terlalu suka keramaian. "Oke Lova aku akan kerumahmu pukul 3 sore ini,bagaimana dengan kalian?"Tanya memandang teman temannya. Mereka mengangguk dan mengacungkan jempol.

"Aku yang pertama datang?" Danny mengerutkan dahinya. Lova mempersilahkannya masuk. "Mungkin sebentar lagi, masih 10meenit lagi pukul 3," jawab Lova sambil melirik ke arah jam dingdong di rumahnya. Beberapa menit kemudian Molly sudah datang, disusul Sean dan Harol dan Tanya. Semua sudah datang mereka membentuk 2 kubu kelompok masing masing mendiskusikan tugas mereka. "Selamat sore anak anak, ini sedikit cemilan dan air untuk kalian."Mrs.Lowe ibu Lova datang dan membawa cemilan. "Terima kasih,anda tidak perlu repot Mrs.Lowe,"Harold langsung menyambar setelah ibu Lova meninggalkan mereka. Sedang asyik asyik nya mereka membuat tugas tentu saja sambil menyantap cemilan Ibu dan ayah Lova datang lagi.

"Honey,ayah dan ibu harus ke Vest nenekmu tadi menelpon Paman Goerge sakit." Ayahnya membuka pembicaraan. "Haruskah? Nenek bersama Paman Ludwig dan istrinya kan ada di sana?" Lova keberatan. "Kemarin paman Ludwig berkunjung ke rumah istrinya,kasihan nenek mu harus merawat Goerge sendirian nenek juga sudah mulai pikun," ibunya menjelaskan. "Ya ya baiklah, titip kecupan ku untuk nenek dan paman. Semoga lekas sembuh,"Lova menyetujui nya. "Oke sayang, kami janji akan segera kembali begitu keadaan mulai membaik, ibu akan memanggil Mrs.Anne tetangga kita untuk datang ke sini dan mengawasi kalian. "Yeah, oke," Lova mengacungkan jempolnya. Hari sudah menunjukkan pukul 5.40 anak anak itu masih belum menyelesaikan pekerjaan mereka,Mrs.Anne juga ikut membantu. Telepon berdering Lova segera beranjak dan menuju telepon. Ternyata ibu dan ayah nya belum bisa pulang dan meminta Mrs.Anne untuk menginap dan menjaga Lova. " mm.. ibu apa aku boleh mengajak teman temanku menginap?" Lova meminta. "Sebentar ibu panggilkan ayahmu dulu,"ibunya agak ragu. "Kenapa Lova? Kau ingin pesta piyama?hmm.. coba ayah pikirkan dulu. "Ayah,ayoolah.. tugas kami juga belum selesai,ini lebih sulit dari yang kami bayangkan besok kami sudah harus menyelesaikannya. "Ya baiklah, tapi jika orangtua mereka mengizinkan." Pesan ayahnya. "Yaaay,thank you mmuuuaacchh..", Lova mengakhiri pembicaraan. Tak disangka teman temannya juga mau. Satu persatu dari mereka menelpon dan meminta izin yang serupa kepada orangtua. Awalnya Lova ragu,namun tak disangka orangtua mereka setuju. Lova berpikir hebat sekali para orangtua di desa ini kalau dia belum tentu bisa. Mereka anak yang beruntung begitu pikirnya. Ini akan menjadi malam yang sulit bagi Mrs.Anne.

"DING...DONG...DING...DONG,"Dentuman jam yang berbunyi 8 kali mengakhiri tugas mereka. Semua kelelahan dan merileks kan tubuh mereka. "Aku lelah sekali,punggungku sampai sakit,huuffttt..", Tanya merengek. Mrs.Anne sudah menyiapkan tempat untuk anak anak ini tidur. "Wah..wah.. tampak nya aku tidak perlu berjaga ketat,anak anak ini sudah sangat kelelahan." Mrs.Anne bergumam. Mereka tertidur pulas setelah makan malam yang disiapkan Mrs.Anne. "Lova... bangun,aku ingin ke kamar kecil,ayo antar aku," Tanya membangunkan Lova. Hmm.. aku juga ingin pipis,"Molly juga terbangun. Mereka bertiga segera menuju kamar kecil dan masuk bergantian.

"Kakak..ayo main bersama ku...," Deg! Lova yang sedang di dalam kamar kecil kaget. "Tanya,Molly!! Kalian masih menungguku kan?"Lova mulai khawatir.. tidak ada jawaban,3x memanggil tetap tidak ada jawaban. Keadaan sangat sunyi ia sampai bisa mendengar detak jantungnya sendiri. Lova mulai gemetar,takut,dan ingin keluar juga. Perlahan lahan ia membuka pintu dan benar saja,tidak ditemukannya Tanya dan Molly. Di sana gelap,Mrs.Anne mematikan lampu setelah mereka tertidur. Lova berjalan sangat pelan menuju kamar bersama teman teman nya tadi. Iya menyalakan lampu tidur. Teman teman nya tadi sudah tidak ada. Dimana mereka? Pikir Lova. Brakkk!!! Lemari pakaian yang besar diruangan itu terbuka. Lova kaget dan terperanjat. Selangkah demi selangkah dia menghampiri lemari itu. "Daaarrr!!!!
Lova terduduk lemas,ia memejamkan matanya. Dia bisa merasakan sesuatu keluar dari lemari itu dan brjalan kearahnya. Terasa beberapa buah tangan menyentuh bahu,kaki,tangan,dan mengusap rambutnya. Air matanya mulai jatuh ia tidak sanggup membuka matanya. Ia hanya bisa berdoa di dalam hati semoga apapun yang menyentuhnya itu segera pergi dan tidak mengganggunya!

******

To be continue the final part of "Don't Open"

The Part Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang