Enjoyed Part 2

26 3 1
                                    

"Le...Lean.."
Lean mengerjap-ngerjapkan matanya
"Aww..."
"Lo masih pusing?"
Lean hanya mengangguk
"Yaudah lo tidur di uks aja ya, ngga usah ikut pelajaran"
"Engga gapapa kok Mel, gue masih kuat"
Lean tersenyum dan berusaha bangun
Melody, salah satu sahabat Lean membantu Lean untuk berjalan.

"Le lo gapapa Le?"
Salah satu sahabat laki-lakinya bertanya, terlihat cemas wajahnya
"Gapapa Dikta"
"Lo pasti belum sarapan kan?"
Lean hanya tersenyum
"Tuh kan.. Yaudah gue beliin makanan deh ya, apa mau gue bikinin teh manis anget?"
"Engga, ngga usah Dik. Makasih. Nanti aja istirahat"
"Yaudah yaudah"

Pelajaran berlangsung, Lean dan siswa-siswi lainnya belajar. Memperhatikan guru yang sedang berbicara menerangkan pelajaran didepan papan tulis.
Tiba-tiba Lean teringkat pada sesuatu yang dia lihat dilapangan tadi
"Dia siapa ya...mukanya lucu"
Lean senyum-senyum sambil memikirkan laki-laki tersebut

Beberapa hari berlalu
Siswa dan siswi SMA mengadakan acara lomba futsal
Kebetulan tim futsal SMK mengikuti lomba tersebut, Lean dan teman-temannya duduk di kantin untuk melihat dan menyemangati tim sekolahnya yang sebentar lagi ingin tanding.

Hahahaha...
Iya ya Dani lucu banget
Ah laper, makan dulu lah
SMK main keberapa si
Duh lama banget
Wakakakakakak.....
Suasana terasa sangat ramai
Lean dan teman-temannya sedang mengobrol bersama. Kebetulan mereka sedang mengobrol salah satu kelompok pecinta alam yang ada di SMA, yaitu Simakala
Pada saat mereka sedang mengobrol tiba-tiba Lean berhenti berbicara dan menatap kearah depan dengan bengong
"Cin.. Cindy... Itu cowok itu"
"Yang mana..."
Cindy mencari-cari laki-laki yang dimaksud Lean
"Nih tunggu ya, bentar lagi dia lewat"
Kemudian....
"Itu Cin"
Suara Lean pelan
"Oh itu... Iya itu namanya Randy, itu yang gue bilang anaknya pendiem banget"
Kenapa cindy bisa tau? Soalnya beberapa minggu yang lalu Cindy, Ayu dan Trili ikut mendaki gunung bersama dengan anak-anak Simakala
"Mukanya lucu.. Emm kayak masih kelas satu"
"Mata lo, dia seangkatan sama kita"
"Ah? Masasih Cin?"
"Iya"
Lean hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan tersenyum.

When Love Is Never WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang