Hari telah berganti bulan, bulan telah berganti tahun, penyakit ku ini kian memburuk, hari-hari ku slalu di temani obat-obat yang telah di berikan dokter, aku fikir obat itu semua tidak berguna untuk ku itu hanya memperlambat saja, tidak untuk menyembuhkan atau menghilangkan
Hari ini aku masuk sekolah, seperti biasa, aku selalu bersiap-siap, dan menunggu iqbal menjemputku, aku di rumah hanya tinggal dengan kakak ku, tapi di juga sibuk dengan kuliahnya
Tak lama, bunyi klakson mobil iqbal terdengar dan aku pun bergegas keluar rumah dan menemui iqbal
"Morning princes, sudah siap?" sapa iqbal dengan senyuman yang terukir di wajahnya
"Morning too, siap dong" jawabku dengan senyum,
"Yaudah yuk, silahkan tuan putri" ajak iqbal, di sertai gaya yang mempersilahkan untuk masuk dan duduk di dalam mobilnya
Setelah di persilahkan masuk, aku pun langsung masuk dan duduk di dalam mobil, dan iqbal pun langsung masuk, dan melajukan mobilnya, ketika di mobil, aku dan iqbal sibuk mendengarkan lagu yang sedang terputa,
Ketika sampai di parkiran dan aku ingin turun dari mobil, tiba-tiba pala ku terasa sakit
"Auhh,," rintih ku, sambil memegangi kepala ku.
"Yaampun nk kamu kenapa?!"tanya iqbal yang begitu cemas, bagaimana tidak cemas, dia baru kali ini melihat ku kesakitan seperti ini
"Udah bal, aku nggak papa kok" ucap ku yang masih memegangi kepala ku yang masih terasa sangat sakit.
"Bener kamu nggak papa, kalo nggak, kita ke dokter ajah yah" ucap iqbal, sambil memerhatikan keadaan ku
" udah bal nggak usah, aku gk papa kok, yaudah kita ke kelas ajh yuk" ucap ku, meyakin kan iqbal kalo aku nggak kenapa-napa, aku nggak mau iqbal jadi cemas gini gara-gara aku. Dan aku pun turun dari mobil iqbal, dan iqbal pun langsung menyusul ku
Ditengah perjalanan menuju kelas
"(Nam..) serius kamu nggak papa?, iya bal aku gk papa" Tanyanya tidak yakin kalau aku nggak kenapa-napa.Ketika sampai di taman sekolah, aku dan iqbal pun duduk di bangku taman, yang telah di sediakan
"Tapi (nam..) muka kamu pucet banget" cemas iqbal.
"Aku nggak papa kok" hanya kata itu yang bisa aku ucapkan, untuk mengurangi kehawatiran iqbal
"Tunggu deh, (nam..) muka kamu pucet banget, dan,,, (nam..) hidung kamu berdarah" iqbal tampak begitu cemas, tampak dari wajah iqbal yang menap ku, dengan arti meminta penjelasan atas kejadian ini
" aku nggak papa bal, aku cuma kecapean ajah" suara ku mulai melemah, dan sangat lemah. tiba-tiba saja pengelihatan ku gelap, aku tidak bisa melihat apa-apa semua gelap.
Iqbal_pov on
'Yaampun (nam..) kamu tuh kenapa sih, apa yang terjadi sama kamu, jangan selalu bilang nggak papa, kalo kamu lagi kenapa-napa, apa kamu sakit?, kenapa kamu nggak bilang kalo kamu sakit, plis (nam..) bangun' batin iqbal, dengan selalu tangan ku menggenggam tangan nk, menunggu sampai nk sadar.
Saat aku menggenggam tangan nk, aku merasa tangan nk mulai bergerak dan dia pun mulai membuka matanya,
Iqbal_pov off
Aku merasa asing dengan ruangan ini, seingat ku tadi aku di taman mengapa aku sekarang di ruangan ini, pertama kali yang aku liat hanyalah iqbal di ruangan ini dan akupun mencoba memanggil nya
"Iqbal," aku pun memanggil iqbal dengan suara yang masi lemah,
"Iya nk, gimana keadaan kamu, udah enakan?" Tanya iqbal yang masi dengan kekawatiran
"Aku nggak papa kok bal, cuma kecapean ajah" jawab ku, dengan kata-kata yang dapat meyakinkan iqbal.
"(Nam..) aku nggak suka yah kalo kamu terus-terusan boong kayak gini, aku nggak suka kalo kamu bilang nggak papa, tapi sebenernya kamu kenapa-napa"iqbal. Aku paling tidak berani menatap mata iqbal saat dia lagi marah seperti ini
"Maafin aku bal, aku cuma nggak mau bikin kamu terlalu kawatir sama aku" akupun menundukan kepalaku, karna merasa bersalah, tapi aku ngelakuin ini karana aku tidak ingin merepotkan iqbal
"Yaudah, sekarang kamu tunggu di sini aku mau minta surat izin dulu, biar kamu bisa istirahat di rumah" iqbal pun beranjak dari tempat duduknya dan meminta surat izin untuk ku, aku tidak berani membatah kata-kata iqbal lagi
Setelah lama menunggu iqbal pergi meminta surat izin, dan akhirnya iqbal pun kembali
"(Nam..) aku udah minta surat izin nya, sekarang aku anterin kamu pulang yah" ucap iqbal, yang sangant lembut.
dengan hati-hati iqbal pun membantu ku jalan menuju mobil nya
Setelah sampai di mobil pun, aku menatap iqbal
"Baal,," ucap ku memanggil iqbal"Iya (nam)" jawabnya dengan mata yang fokus menatap jalanan
"Maaf yah aku terlalu ngerepotin kamu" jawabku dengan mata yang masih menatap iqbal.
"(Nam..) udah deh, aku tuh udah janji sama diriku sendiri, kalo terjadi apa-apa sama kamu, aku nggak bakal maafin diri aku sendiri" ucap iqbal, dengan tangan kirinya menggenggam tangan ku
Bersambung...
Sampai sini dulu yah ceritanya, buat cerita yang judul nya "hanya mimpi" masih aku lanjut kok, oh iya yang udah baca jangan lupa vomment yah,
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik-detik Bersama Mu
RomanceHidup ku kini sudah tidak lama lagi, aku ingin menghabiskan sisa waktu ku ini bersama orang yang ku cintai Aku ingin menghabiskan waktuku dengan seorang yang menjadi malaikat hidup ku. iqbal, dialah malaikat hidup ku. Dia juga alasan ku untuk tetap...