7.Percaya

120 8 0
                                    

Viona turun ke bawah dengan tatapan kosong, ia selalu memikirkan tentang mimpi itu seolah-olah semua itu nyata.Kak fahri masih bertanya-tanya "apa yang terjadi??" pada adik kesayangannya itu.

Viona langsung menuju ke meja makan dia duduk di sebelah kak fahri.

"kamu kenapa sih dek??sakit??gak usah sekolah dulu aja ya..."Namun Viona hanya menggelengkan kepalanya, membuat kak fahri semakin penasaran.

"Kamu cerita aja ya sama kakak, kamu berantem sama Dion??"Viona meneteskan air mata ketika memdengar nama laki-laki yang menjadi peran utama di mimpinya.

"Aku mimpi buruk kak, aku mimpi Dion ngebunuh temen aku.Gak tau kenapa aku jadi takut ama dion, rasanya pengen jauh ama dia.Tapi aku sayang banget ama dia, kalau aku ngejauh dari dia mungkin aku gak bisa bertahan."

"Kamu harus yakin dong...kenapa kamu jadi gak percaya sama dion??Dion anak baik, gak mungkin dia ngelakuin itu kan??"

"iya kak aku coba percaya sama dia."Jawab Viona dan ia pun langsung pergi memakai sepatu dan keluar dari rumahnya, dan dia duduk di teras seperti biasa ia menunggu dion menjemputnya.

Tak lama Dion datang membawakan sarapan untuk Viona yaitu sandwich tuna.

"Kamu kenapa sayang, kok pucet gitu??kamu sakit??"Tanya dion yang langsung memegang jidat viona.

"Aku gak sakit kok, udah ayo kita berangkat aku gak mau kesiangan.Makasih ya sarapannya tau aja sih kamu aku belum sarapan."

Dion merasa senyum Viona seperti terpaksa tidak seperti biasanya.Di dalam mobil mereka juga canggung beberapa kali dion mengajak Viona berbicara namun Viona hanya membalasnya dengan singkat.

Ketika sampai di sekolah Viona, viona turun dari mobil Dion tidak mengucapkan sepatah kata pun membuat Dion semakin curiga "apa yang terjadi??"Namun Dion langsung berjalan menggas mobilnya.

Viona sampai di kelasnya dan langsung bertemu dengan Tira dia sahabat curhat viona yang selalu ada disaat duka maupun suka.

"Tira..."Viona datang sambil menangis.

"lo kenapa Vio??"

"Gua mimpi buruk...Gua mimpi Dion ngebunuh Gio dan gua ngerasa itu nyata banget...kepercayaan gua mulai pudar sama dia, gua mau jauh dari dia tapi kalau gua jauh ama dia gua gak akan kuat. Gua sayang banget ama dia."

"Di dalam sebuah hubungan harus saling percaya...lo harus percaya ama dia, apalagi Dion dia itu baik banget, perhatian juga ama lo. Itu cuma mimpi Vio bukan nyata, pasti sekarang lo cuek sama Dionkan??"Viona hanya mengangguk.

"lo gak boleh cuek ama dia belum tentu itu benerkan??"

"makasih ya Tira gua jadi lebih tenang."

"Iya sama-sama."

***

Bel pulang pun berbunyi Vio langsung berlari ke gerbang sekolah ia ingin bertemu dengan Dion dan meminta maaf.

Mobil Dion tidak jauh dari gerbang ia langsung menghampirinya.

"Dion aku minta maaf tadi aku cuek ama kamu...Aku sayang banget ama kamu."

"iya nggak apa-apa kok...Aku juga sayang banget ama kamu...kita beli es cream dulu ditaman yak."Viona hanya mengangguk bahagia.

Sesampainya dia di taman, Viona hanya menunggu di sebuah bangku panjang berwarna putih. Sedangkan dion membeli es krim.

"Nih..Rasa cokelat kesukaan kamu." Dion memberikan es krim ke Viona.

"makasih."

Mereka memakannya sampai Dion mencolek pipi Viona dengan es krimnya dan mereka saling membalas.

"Aku sayang banget ama kamu Dion...seharusnya aku selalu percaya ama kamu.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Not A PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang