Chapter 9

1K 13 2
                                    

Chapter 9 : Heart of Drake

 

Jaan terdesak. Ia terlihat kesulitan untuk mengatasi guard itu sendirian. Beowulf menjadi sedikit gemas melihat Jaan menggunakan Einherjar seperti seorang pemula saat bertarung dengan seorang penjaga. Ia meledek Jaan. “Awas … serang dari kiri… ya. Jangan… lebih cepat lagi gerakannya!”

Jaan terlihat kepayahan dan mengambil nafas sebentar. Beowulf masih bicara sambil bersandar santai di sebuah dinding. “Namanya Gerrald. Dia selalu menantangku sparring, tapi tidak pernah menang lebih dari 2 jurus. Kau bisa mengimbangiku tapi tidak bisa melawan dia? Aku merasa tersinggung.”

“Berisik, Beowulf! Aku belum biasa dengan Einherjar. Pedang ini aneh banget….sudah aneh, .. berat… tempat bertarungnya sempit begini, pula!” Kata Jaan.

“Padahal arwahku masih menempel di Einherjar, membuatmu hanya merasakan 10% dari beban aslinya saja…ckckck…” ejek Beowulf dengan kalem.

Jaan kembali beradu pedang dengan guard tersebut. Jaan mengayunkan Einherjar, akan tetapi membentur sel sehingga serangannya gagal. Penjaga itu mengayunkan senjatanya dan menyerang Jaan yang segera menghindar dan merasa beruntung masih bisa selamat dari serangan itu.

Beowulf menggeleng-gelengkan kepalanya. “Kau jelas butuh bantuan.”

Kemudian ia masuk kembali ke dalam Einherjar.

Jaan terkejut karena mendadak seperti ada sebuah aliran energi yang dasyat mengalir masuk dari pergelangan tangannya dan dengan cepat menuju jantungnya. Berikutnya, Jaan bisa merasakan energi itu mengalir bersama darahnya ke seluruh tubuhnya melalui pompaan jantungnya.

Einherjar bergerak sendiri. Pedang itu mengendalikan seluruh tubuhnya, mulai dari tangan, tubuh hingga kaki. Karena bertarung di areal sempit, maka gerakan-gerakan Einherjar kebanyakan berupa tusukan lurus. “Wow! Kenapa nih? Pedangnya bergerak sendiri dan aku…”

“Jangan lepaskan tanganmu. Saat ini aku menempel dengan Einherjar. Biarkan aku yang bertarung melawan musuhmu. Rupanya antara kau dan Caleb harus ada yang memperkenalkan, ia tidak juga bereaksi terhadapmu sampai sekarang.” Terdengar suara Beowulf menggema dalam kepala Jaan.

“Caleb?”

“Dia adalah Einherjar.”

“Aku tidak percaya ini…orang-orang di Kolonial Gallean pun mengakui bahwa aku yang terbaik di kalangan mereka, dan kini sebuah arwah harus mengajariku mengendalikan pedang?!”

“Aku tahu kau bukan pemula. Tapi di atas langit masih ada langit. Kau masih harus banyak belajar. Hey, aku yakin kau pasti belum bisa melakukan gerakan ini….”

Tubuh Jaan bergerak sendiri secepat kedipan mata, membelah Gerrald satu kali serang. Jaan terkesima. Kekuatan yang muncul, satu gerakan sempurna yang langsung mengenai kelemahan lawan tepat sasaran. “Ini gerakanmu atau Caleb?”

“Gerakanku. Tapi Caleb jauh lebih hebat dan lebih kuat dariku. Karena itulah, Einherjar yang bertarung dan tugasmu adalah membiarkan tanganmu digerakkan oleh Einherjar.” Kata Beowulf. Satu penjaga lagi masuk ke dalam dungeon. Beowulf bergerak sangat santai meladeni mereka. Seperti sedang pemanasan. Ruangan yang sempit tidak menjadi masalah bagi Beowulf.

“Kau atau Einherjar sih yang bertarung, sebenarnya?” tanya Jaan yang tubuhnya kemudian menangkis serangan pedang dari atas lalu memutarnya dan membelah tubuh penjaga yang baru datang itu satu kali serang.

“Aku dan Einherjar.” Jawab Beowulf.

“Tolong bicara dengan bahasa petani miskin yang tidak berpendidikan….” Jaan kewalahan dengan cara bicara pewaris pertama spirit sword itu.

Force : The Guardian (draft version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang