AADHP ( 2 )

1.5K 119 2
                                    


" mama kenapa ngomong gtu" tanya papa alif.
" pa.. ali kan anak angkat kita kena waktu itu alan menemukan ali waktu kecil di depan rumah kita"jelas mama.
" jadi kamu mengorbankan ali demi alan gtu" tanya papa.
" terpaksa" jawab mama angkuh.
" ma" panggil alan dengan suara lemah.
" anak mama udh sadar,, gimana keadaan kamu, tenang sayang kita udh dpt donor jantung utk kamu" ucap mama.
" klo yg mama maksud itu adalah jantung ali..alan gak mau.. ali masih ada kesempatan hidup dari pada alan ma" ucap alan terbatas bata.
" ma..alan mnt satu permintaan blh" ucap alan.
" apa itu..mama akan turuti semua apa mau alan" jelas mama.







" wajah ali 90% rusak dan harus di operasi plastik.. tolong rubah wajah ali menjadi wajah alan agar alan dapat hidup di dalam wajah ali" pinta alan.
" kamu gila mama lebih rela ali yg pergi dari pada kamu anak mama" tegas mama.
Alan menggelengkan kepalanya.
" ali adalah adik alan selamanya.. blg sama ali jaga wajah alan.. " ucap alan.
Mama dan papa hanya bisa menangis mendengar permintaan alan, tiba tiba terdengar suara panjang dari alat pendeteksi jantung.
Seketika mama histeris melihat wajah alan yg sudah memucat itu.





2 minggu kemudian operasi wajah yg ali jalankan sukses...hari ini adalah pembukaan perban di wajah ali.
Seluruh org yg berada di dalam ruangan ali pun was was.

Perlahan lahan dokter spesialis bedah itu mulai membuka perban wajah ali, jantung ali berdegup antara sedih atau bahagia dia bs mempunyai sedikit wajah kakaknya mengingat 85% wajah asli ali rusak.
" sus ambilkan cermin" pinta dokter itu.
Cermin itu pun di hadapkan ke wajah ali..dengan perlahan ali membuka matanya dan melihat dengan jelas wajah yg ada di dalam cermin itu.
" kak alan" ucap ali.
Kini wajah alan ada di wajah ali wlw 85 % wajah alan. Tiba tiba saja ali merasa benci dengan wajahnya, wajah kak alan kenapa dia tega memberikan wajahnya pada ali sedangkan dia pergi.
" tenang ali hanya 85% wajah alam selebihnya saya mereka sendiri wajah utk kamu dan saya rasa kamu lbh tampan dari kakak kamu alan " canda dokter itu.






Mama dan papa merasa lega, operasi berjalan lancar wlw pun alan sudah pergi setidaknya mereka bisa melihat wajah ali yg mirip denga alan sekarang wlw pun tak 100% mirip alan.
" ma.. ini wajah ali" tanya ali pada papa.
" iya anak lelaki papa sekarang lebih tampan dari kak alan..liat wajah kamu perpaduan wajah kak alan dan wajah yg di reka oleh dokter" jelas papa
" tapi pah ini beban buat ali krn wajah kak alan" ucap ali.
" ali dokter hanya membuat sedikit wajah kamu mirip dengan kak alan..jadi papa harap semoga tidak menjadi beban buat kamu" jelas papa.
" setidaknya itu bisa mengurangi rasa rindu kami pada alan saat melihat wajah kamu ali" sambung mama.



Entah kenapa ucapan mama itu membekas di hati ali, yah ali tau dia anak adopsi keluarga ini tapi tidak bisakah mama menyayangi dia seperti kak alan,, wajahnya hanya 85% mirip alan,, tp bisa dikatakan mirip,, setiap ali melihat ke cermin rasa sakit hati menguap begitu saja, klo dia bisa menolak wajah ni dia akan menentang sangat keras, dan memilih mati, memberikan jantunganya utk kak alan,, tp ternyata kak alan lbh rela pergi meninggalkan dunia ini, meninggalkan digo dengan beban wajah ini.
Ali masih menatap wajahnya yg skrg malah lbh tampan dari wajah alan dulu, wajah ini beban bagi ali.






Apa lagi mama,, yg sepertinya sangat bahagia melihat wajah alan yg ada di dalam diriku.. mama selalu saja memanggil ku dengan sebutan alan bukan ali,, apa bagi mama ali yang mati, ali yg terkubur di bawah tanah yg gelap dan pengap itu.. mama salah itu alan bukan ali..
Tp demi melihat senyum mama.. aku rela,, ali sudah mati di mata mama.
" sayang yuk sarapan" ucap mama. Perhatian mama pun luar biasa berubah semua berkat wajah alan.. bukan ali.
" ayo dong lan..eh ali maksud mama.. tp gpp ya mama manggil kamu alan sebab liat wajah kamu rindu mama pada alan ilang" ucap mama happy.





" mama.. dia ali bukan alan,, sampe kapan mama pura pura lupa klo alan suda meninggal maka" pekik papa.
Mama terdiam pasti dia merasa tersinggung karna ucapan papa.
" kalian sarapan aja mama udh gak laper lagi" ucap mama pergi meninggalkan aku dan papa di meja makan sendirian.

Ada Apa Dengan Hati, PrillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang