Entah kenapa,belakangan ini aku sering memerhatikan Artha.Setiap aku memerhatikan dirinya,aku merasakan getaran-getaran,entah itu getaran apa akupun tidak tahu.
Melihat matanya yang indah,hidungnya yang mancung,alisnya yang tebal,bibirnya yang tipis patut dikatakan ciptaan Tuhan yang hampir sempurna,sempurna dimataku.
Belakangan ini aku dekat dengan Artha,terkadang kita marah dengan hal yang sepele,tidak lama kemudian kita akur kembali walaupun tidak ada salah satu di antara kita yang meminta maaf.
Wajar kalau kami berdua dekat,karena kami adalah sahabat.Ya hanya sahabat,tidak lebih tidak kurang.
Tapi aku merasakan ada yang aneh dengan perasaanku,perasaan ini..perasaan ini bukan sekedar perasaan untuk sahabat,perasaan apa ini?
□□□
Kini aku dan Artha berada di halaman belakang rumah ku,kami duduk di ayunan yang tergantung di pohon.
"Tha?"panggil ku.
"Apee??"tanya Artha dengan nada kesal.
"Suka itu gimana sih menurut lo?"tanya ku menatap wajahnya.
"Ngapain lo nanya begituan?"tanya Artha terkekeh mendengar pertanyaanku.
"Cuman nanya aja,udah sih tinggal lo jawab susah amat"ucapku sewot dengan memasang wajah kesal.
"Maksa lagi lo"Artha mengusap wajahku pelan.aku hanya memasang muka datar,dengan menatap Artha dengan tatapan dingin.
"Meurut lo gimana?"tanya ku lagi dengan nada kesal.
"Apanya yang gimana??"tanya Artha datar.
"Suka itu menurut lo gimana Arthaaa"ucap ku yang sengaja memenjangkan huruf 'A' diakhir namanya sambil berdecak kesal.
"Mikir aja sendiri"jawab Artha jutek membuatku kesal sehingga aku menjambak rambut nya kesal.
"Lo tuh ngeselin banget sih!"tanganku masih sibuk menjambak rambut Artha,membuat Artha meringis kesakitan.
"Iya iya,udah napa sakit rambut gue"Artha meringis kesakitan berusaha melepaskan tanganku dari rambutnya yang sudah berantakan,akibat ulahku.
"Lagian lo jadi orang ngeselin banget!gue kan jadi emosi!"aku nelepaskan tanganku dari rambutnya,lalu menoyor kepalanya dengan sedikit kencang.
"Sakit nih rambut gue"keluh Artha sembari mengusap-usap rambutnya,"rambut gue jadi berantakan nih,enggak kece lagi dah gue"aku bergidik jijik mendengar perkataan Artha.
"Your wish!"
"Sok Inggris lo"Artha menoyor kepalaku pelan.
"Udah ah,cepet jawab"aku menggerutu kesal.
"Iya iya"Artha menghela nafas panjang,"Kalo menurut gue,suka itu..."Ucap Artha yang sengaja menggantungkan ucapannya.
"Cepetan ih!"omel ku.Lagi lagi Artha menghela nafas panjang.
"Suka itu rasa kagum kita keseseorang,kita hanya kagum dengan kelebihan atau prestasi yang dia miliki...beda dengan cinta,kita terima dia apa adanya,baik buruk dia kita terima dengan lapang dada,ditambah dengan rasa sayang kita kepadanya.Mencintai setiap sifat,kekurangan,dan kelebihan dia.Gak peduli dia jelek,cantik atau ganteng,tinggi atau pendek,kurus atau gendut,kulitnya putih atau hitam,kita terima semua yang dimilikinya"Artha memandang lurus ke depan,dengan tatapan kosong,
"Itu sih kalau menurut gue,gak tau menurut orang lain.Pendapat orang kan beda-beda"Artha menengok ke arahku lalu tersenyum tipis.Satu kata
Manis...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kamu
Fanfiction"Cerita ini kubuat agar engkau tahu sakit yang kurasakan karenamu.Kau memang tidak menyakitiku secara fisik tapi,secara BATIN.Cerita ini adalah kisahku,dimana aku mengharapkan pria tetapi pria itu mengharapkan gadis lain.Bukan gadis sepertiku.Aku me...